Tiba - tiba terdengar suara teriakan yang membuat aku dan profesor keluar dari library.
"LUCY!" kudengar suara teriakan Peter dan Susan.
Tiba-tiba Lucy berlari dan memeluku dengan sangat erat sambil menangis. Peter dan Susan berlari menghampiri kami.
Aku merendahkan badan ku untuk menyamakan tinggiku dengan Lucy.
" Ada apa Lucy?" Tanya ku sambil mengelap matanya. Lalu Lucy kembali memeluku dengan erat.
Aku menatap Susan dan Peter yang ada dibelakangnya dengan tatapan bertanya.
Profesor Digory keluar dari library dengan bertanya-tanya
Lucy berlari memeluk pria tersebut
" Jika kalian nakal lagi kalian akan tidur dikandang kud- " ucapan Mrs. Macready terhenti saat melihat profesor sedang memeluk Lucy.
" Prof-fesor i'm sorry, i told them you were not to be disturbed " lanjut Mrs. Macready sambil menatap tajam kami.
" It's okay Mrs. Macready i'm sure there's an explanation " jawab profesor
" Tapi sepertinya yang satu ini butuh coklat panas " lanjut nya sambil menyerahkan tangan Lucy ke Mrs. Macready.
" Come along dear " Mrs. Macready membawa Lucy kedapur
Saat kami bertiga hendak pergi kekamar, terdengar suara profesor berdeham yang membuat kami berhenti dan berbalik melihat kearah profesor.
" Tampaknya kalian telah mengganggu keseimbangan pengurus rumah ku " Profesor memulai pembicaraan.
" We're very sorry profesor " ucap Susan
" It won't happen again, i promise " lanjut Peter sambil melihat ku
Saat Susan dan Peter berbalik badan dan ingin keluar pintu.
" It's our sister profesor, Lucy " aku memberanikan diri bertanya dengan nya
" The weeping girl " sahutnya profesor
" It's nothing, we can handle it " sela Peter sambil menarik tangan ku untuk pergi
" Oh i can see that " Profesor menjawab tapi masih terlihat acuh
" She's think, she found a magical land " kata ku sambil melepas tangan Peter dari tangan ku. Profesor masih terlihat biasa
" In the upstairs wardrobe " lanjutku.
Seketika mata profesor terbuka lebar dan menatap ku. Aku berani mengatakan ini karna aku teringat buku yang kubaca ternyata persis seperti yang di deskripsikan Lucy.
" What did you say? " profesor berdiri dan mengajak kami bertiga duduk
" The wardrobe, upstairs " kini Peter berbicara
" Lucy think she's found a forest inside, dia tidak berhenti mengatakan hal itu " jelas Susan
" What was it like? " tanya profesor
" Like talking to a lunatic " jawab Susan
" No Susan, he mean the forest " jelas ku kepada Susan
" You cannot saying you believe her?" kata Peter.
" You don't? " tanya profesor " Of course not. " Balas susan
" I mean logically it's impossible " tambahnya.
" Edmund bilang mereka hanya berpura-pura " tambah Peter
" Mereka? Edmund melihatnya juga? " Tanya ku kepada Susan dan Peter
" Lucy said so " jawab Peter
" Apakah dia orang yang dapat dipercaya? " tanya profesor
" N-no. This would be the first time.." jawab Peter
" Jika Lucy marah saat kalian tidak mempercayainya. LOGICALLY she's telling the truth " jelas profesor sambil menatap Susan.------------------
Pagi hari nya kami pergi bermain dihalaman Susan, Edmund dan Peter bermain kasti. Sedangkan aku membaca buku bersama Lucy di bawah pohon.
" Why can't we play hide & seek again " tanya Edmund
" Kamu bilang itu permainan untuk anak-anak" jawab Peter sambil bersiap melempar bola
" Besides, we could all use the fresh air " tambah Susan
" It's not like there isn't air inside " jawab Edmund sinis
" ARE YOU READY?! " Peter bersiap melempar bola
" ARE YOU?!!! " Edmund bersiap menangkis bola
PRAKKK!!!
" What was that?! " aku teriak ke arah mereka.
Bukan kah baru saja mereka memecahkan jendela profesor?
Kita berlari menuju ruangan yang jendela nya pecah dan membuat sebuah armor terjatuh di lantai
" Well done, Ed " Peter menatap jendela pecah itu
" You bowled it " Edmund tidak mau disalahkan
" WHAT'S ON EATRH IS GOIN' ON UP THERE-" suara Mrs. Macready terdengangar dari lantai bawah.
" Mrs. Macready " kata ku dan membuat mereka panik
" Come on hide " Peter menyuruh kita lari, aku menarik tangan Lucy.
Kami berlari mencari tempat bersembunyi, kemana pun kami pergi kami mendengar suara kaki Mrs. Macready mendekat.
" She runs much faster then she looks " kata ku sambil tertawa.
Akhirnya kami menemukan pintu yang tidak terkunci. Kami memasuki ruangan itu dan kami tersadar.
" You've got to be joking " kata itu yang terucap dari mulut Susan saat memasuki ruangan ini. Yaps ini ruangan wardrobe
Edmund berlari dan membuka pintu wardrobe tersebut.
" Come on! " Dia menyuruh kami untuk masuk kedalam. Diluar terdengar suara langkah semakin dekat. Kami tidak ada pilihan lain.
Peter menyuruh kami untuk masuk, mulai dari Edmund, Susan, Lucy mengenggam tanganku, dan Peter masuk terakhir.
" Awww, Ed kamu menginjak kaki ku " terdengar suara Susan dari depan
" Cepat maju " teriak ku dari belakang.
Tiba-tiba kami jatuh, mengesalkannya lagi Peter terjatuh diatas ku.
" Really pete??! " aku marah terhadap nya. Lalu tersadar mengapa tangan ku terasa dingin.
Saat aku melihat kebawah, salju? Aku melihat kebelakang dan melihat hutan yang diselimuti oleh salju. Lucy was right.
" I'm sorry " kata Peter sambil memberikan tangan nya kepada ku dan membantu ku bangun.
Kami melihat sekitar hingga tidak berkedip
" Don't worry, im sure it's just your imagination " tiba-tiba Lucy berbicara dibalik kami
Yuk siap-siap besok perjalanan di Narnia dimulai!!! Banyak perubahan dan penambahan scene yang beda dari film.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narnia: It's us
Fantasy[Indo-Eng] [Series 1] Focus kepada Peter Pevensie dan Sheeka Lorren (karakter ciptaan penulis) Hampir semua karakter adalah ciptaan C.S. Lewis beberapa karakter buatan sendiri. alur cerita mengikuti film " The chronicles of Narnia : The Lion, The...