Bab 15

676 83 6
                                    

Sheeka POV's

Setelah luka ku diobati aku pergi keluar tenda. Disana ada Susan, Lucy, dan Peter yang sedang menghadap kearah sebuah tebing kecil dimana Aslan dan Edmund sedang berbicara.

" Are you alright? " tanya Lucy kepada ku.

" you know im always alright " jawab ku sambil mengedipkan sebelah mataku.

Edmund dan Aslan terlihat sudah selsai berbicara, mereka menghampiri kami.

" What's done is done, there is no need to speak to Edmund about what is past." Ujar Aslan

" Sheeka, Can you come with me? " tambah nya. " of course " jawab ku.

Aku berjalan lalu memegang pundak Edmund sebelum pergi. Dia tersenyum.

" Hi " kata Edmund dengan pelan.

Lucy dan Susan langsung memeluk Edmund.

" Are you alright? " tanya Susan. " im a little tired " jawabnya. " Get some sleep " ucap Peter.

Aku lalu mengikuti Aslan dari belakang.

Kami berbicara ditempat Aslan berbicara dengan Edmund

" Bagaimana rasanya berhadapan dengan White Witch? " tanya Aslan kepada ku.

" i feel intimidated.. but that's not what scared me.." jawab ku.

" So, what is it? " tanya Aslan kepada ku

" I-I.. I kill someone for the first time " jawab ku terbata.

" why did you kill him? " tanya Aslan sambil melihat kearah ku.

" I have to save Edmund, dia menghalangi ku untuk menyelamatkannya. " jawabku menunduk

" So, you have a reason to do it. Tapi itu adalah pengalaman pertama, dan kau akan kesulitan untuk melupakannya. Ingatlah kamu melakukan itu untuk melindungi seseorang yang kau sayangi " ucap Aslan lalu pergi.

Aku duduk terdiam di atas tebing dan menatap ke arah Edmund, Lucy, dan Susan yang sedang makan bersama.

" Free to talk? " tanya Peter dari arah belakang ku. Aku mengangguk

" What's wrong? I saw you shaking after you met the Witch " tanya nya kepada ku. Aku hanya terdiam dan menunduk.

" itu bukan karna dia " jawab ku pelan. " I-i killed for the first time " lanjutku sambil melihat tangan ku yang masih bergetar.

" Im sorry... " ucap Peter kepada ku. Aku hanya tersenyum tipis.

" Edmund sudah kembali, kau dan adik-adik akan pulang. Aku sudah meminta Maya menyiapkan perbekalan. Dan Oreius akan mengantar kalian ke wardrobe " jelas Peter. Aku terkejut.

" How about you? " tanya ku kepadanya. Dia melihat kearah ku " i'll stay, ada yang harus tetap disini dan membantu Narnia mendapatkan kedamaian " jawabnya.

" You can't do this alone, i'm stay with you. I can't lose you. Kamu sudah seperti kakak bagi ku. " ucap ku tegas.

Peter melihat ku dan tersenyum. " Justru itu, kamu harus pergi- " aku memotong pembicaraanya " I'll stay. " ucapku singkat.

" We can trust Oreius, dia akan mengantar mereka dengan aman. Yang pasti kita harus pastikan mereka pulang dan tidak terlibat perang ini " lanjutku. Peter menghela nafas nya.

" Alright, we have to talk to them " ucap Peter sambil mengajak ku berdiri.

------------------

Lucy, Susan dan Edmund terlihat sedang makan bersama.

" Narnia's not going to run out of toast, Ed " ucap Lucy. Aku mengelus kepalanya sambil tertawa dan duduk disampingnya.

" And im sure Maya will pack something up for the journey back " ucap Peter sambil bersandar di batu, aku mengangguk.

" We're going home? " tanya Lucy kepada kami.

" You are. Me and Peter, we stay in here " ucap ku sambil mengelus kepala Lucy dan tersenyum.

" i promise Mum i'd keep you three safe, four actually.. " ucap Peter sambil melihat ku.

" But, it doesn't mean i can't stay behind and help " lanjutnya

" but, they need us.. five of us " ucap Lucy

" Lucy it's to dangerous... " balas ku

" You and Sheeka almost drowned! Edmund was almost killed! " Tambah Peter dengan tegas.

" Which is why we have to stay " ucap Edmund " i've seen what the White Witch can do. And i've helped her to do it. We can't leave this people behind to suffer for it " lanjut Edmund.

Aku dan Peter saling bertatapan. Aku mengangkat pundak ku dengan pasrah.

" well i suppose that's it then " ucap susan sambil berdiri

" Susan, where you going? " tanya ku. " To get in some practice " jawabnya sambil mengambil panah dan busur.

Jadi begini rasa nya jadi Peter, disaat aku selalu membantah perkataannya bahkan demi keselamatan ku sendiri.

Happy reading!! Perang besar akan segera datang hohohoho

Narnia: It's us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang