Bab 16

922 105 0
                                        

Peter dan Edmund berlatih bersama. Lucy bersama susan, sedangkan aku sendiri. Karna senjata ku cukup berbahaya jika dilakukan bersama mereka.

Ditengah berlatih Mr. Beaver datang menghampiri kami.

" Peter, Sheeka! Si Penyihir meminta untuk bertemu Aslan. She's on her way here " jelas Mr. Beaver. Aku meletakan sling ku dipinggang dan mengikuti yang lain.

Sesampainya disana, sudah ramai mahluk yang berkumpul.

" JADIS THE QUEEN OF NARNIA! EMPRESS OF THE LONE ISLANDS " ucap bawahan penyihir itu.

Terlihat si penyihir berada di kursi yang diangkat oleh pasukannya untuk menghadap Aslan. Aslan juga sudah berada disana.

Saat melewati kami, si penyihir menatap aku dan Edmund dengan sinis. Peter mendorong ku dan Edmund kebelakangnya.

" Ada penghianat diantara kalian, Aslan " ucap White Witch

" Pelanggaran nya bukan terhadap kau " balas Aslan

" Kamu lupa hukum yang melandasi dibentuknya Narnia? " tanya White Witch kepada Aslan

" Jangan mengungkit deep magic kepada ku, penyihir! I was there when it was written " tegas Aslan.

" Then you'll remember well that, semua penghianatan menjadi milikku. He's blood is my property, or maybe i can take the little queen then " ucap nya sambil menghadap kearah ku dan Edmund

" Try and take them then " ucap Peter sambil mengeluarkan pedangnya dan mengarahkan ke White Witch. Pasukan kami ikut menggeram dan mengeluarkan senjata.

" Kau pikir Cuma kekuatan akan mengingkari hak ku? Little King? " ucap si penyihir.

Aku mengelus pundak Peter dan menenangkan. Dia memasukan kembali pedang ke pinggang nya.

" Aslan tahu jika aku tidak mendapatkan darah nya sesuai hukum, seluruh Narnia akan digulingkan dan dibinasakan dalam api dan air! " jelas si penyihir " That boy! Will die on the stone table. As is tradition" lanjutnya sambil menunjuk Edmund

" Jangan berani menolakku " ucap White Witch kepada Aslan

" Enough, i shall talk with you alone " balas Aslan sambil berjalan masuk ke tenda diikut oleh si penyihir.

Kami semua menunggu di luar dengan perasaan cemas.

" Look they're coming! " ucap salah satu Narnian

Kami semua berdiri dan melihat kearah Aslan dan si penyihir. Si penyihir berjalan kearah kami, aku dan Peter menghadang Edmund dibelakang kami.

Tapi ternyata penyihir itu berbelok arah dan kembali ke kursinya. Kami melihat kearah Aslan dengan menahan nafas menunggu hasil akhir perundingan nya.

" Dia sudah mencabut tuntutannya atas darah Putra Adam " ucap Aslan.

Fyuhhhh kami lega mendengarnya, kami langsung memeluk Edmund dengan erat.

Saat aku melepas pelukan ku aku melihat Lucy yang sedang melihat Aslan.

" What's wrong Lu? " tanya ku kepadanya. " Aslan " jawabnya sambil menunjuk Aslan.

Ada yang aneh dengan Aslan, dia terlihat sedih dan kembali masuk kedalam tendanya.

--------------

Sebelum matahari terbit Peter membangunkan ku dari tidur ku. Dia terlihat sedih.

" what's wrong? " tanya ku kepadanya. Dia mengajakku untuk berbicara diluar

Peter menarik nafas panjang dan berkata " Aslan is dead " ucap nya singkat.

" What?! It can't be? What's happen?! " jawabku tidak percaya.

" We're looking into it, Oreius sedang memastikan apakah itu benar " jelasnya.

" how do you know? " tanya ku. " The tree " jawabnya singkat.

Tiba-tiba Oreius datang menghampiri kami

" It's right, he's gone " ucap Oreius kepada kami. Aku menutup mulutku tidak percaya.

" He died on the stone table, your majesties " lanjutnya.

Peter menunduk dan terdiam. Aku mengelus pundak nya

" Then you'll have to lead us " ujar Edmund, aku mengangguk.

Peter menatap ku dan Edmund

" Peter, there's an army out there and it's ready to follow you... " ucap Edmund kepadanya

" I can't " jawab nya dengan lemas

Aku mengelus lagi pundaknya " Aslan believed you could and so do we " ucap ku. Dia menatap kami dan tersenyum

" The Witch's army is nearing, sire. What are your orders? " ucap Oreius kepada Peter

Peter gugup, aku pun menenangkannya " Breath..." ucap ku kepadanya. Dia menarik nafas panjang mulai membuat strategi.

Perang besar sudah ada didepan mata, Get ready....

Narnia: It's us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang