Bab 5

1.2K 131 1
                                        

" You guys should apologize to Lucy, especially you Ed. " kata ku kepada Ed
" Aku rasa kata maaf tidak cukup untuk menutupi nya " kata Peter kepada Lucy. Aku tau dia sangat merasa bersalah terhadap Lucy
" No " jawab Lucy

PLAK!

" But that might " lanjut Lucy dan melempar bola salju ke pada Peter.
Kami pun saling melempar bola salju satu sama lain. Sampai tidak sadar ternyata aku dan Peter saling tertawa dan melempar bola salju satu sama lain. Setelah kami tersadar kami terdiam sejenak dan mendengar suara Edmund

" OWW! Stop it " Kata Edmund yang dilempar bola salju oleh Susan
" You little liar. Apologize to Lucy " Kata Peter dengan tegas.
" You don't believe her either " Edmund melawan perkataan Peter
" SAY YOUR SORRY! " Peter pun menaikan nadanya
" Alright! I'm sorry... " Akhirnya edmund Meminta maaf kepada Lucy
" It's alright, sebagian anak tidak bisa berhenti untuk berpura-pura " balas Lucy kepada Edmund dengan wajah meledek
" Hm. Very funny. " balas Edmund

Setelah percakapan selesai Susan meminta kami untuk kembali ke wardrobe
" Bisakan kita melihat sekeliling dulu? " tanya Edmund kepada Peter
" I think, Lucy should decide " Jawab Peter sambil tersenyum kepada adik bungsunya

Lucy terlihat senang saat itu dan melihat ke arah ku. Aku hanya mengangguk.
" I'd like you all to meet Mr. Tumnus! " jawabnya gembira
" Well then, Mr. Tumnus it is "
" But we can't get hiking in the snow dressed like this " kata ku sambil menyilangkan tangan ku karna dingin.
" No, tapi sepertinya profesor tidak mempermasalahkan jika kita meminjam ini " jawab Peter sambil memberikan mantel kepada ku dan Lucy. Lalu memberi kepada Susan dan Edmund.

" But it's a girls coat " dumel Edmund. " I know " jawab Peter tanpa merasa bersalah.

Setelah memakai mantel kami berjalan mengikuti Lucy, aku menggenggam tangan nya.
" I keep my promise, right Sheeka? " tanya nya kepada ku.
" I know you good at keeping your promise " jawabku sambil memegang pipinya.
Aku tersadar sedari tadi Peter melihat ku dan Lucy dari belakang, hawanya tidak enak hahaha. Tiba-tiba Lucy berhenti.

" Lu? " panggil Peter kepada adik nya. Tanpa kami duga Lucy langsung berlari kearah sebuah pintu yang terbuka. Itu terlihat seperti batu besar yang memiliki pintu.
Kami langsung mengejar nya. Saat kami melihat kedalamnya, ini terlihat seperti rumah. Tapi sangat berantakan.
" Who would do something like this " Lucy berkata dengan pelan.

KREKK!

Edmund menginjak sebuah foto, itu seekor faun.

" Faun Tumnus dengan ini dinyatakan melakukan penghianatan berat terhadap your majesty Jadis, Queen of Narnia karena menolong musuh-musuhnya dan berteman dengan manusia. Tertanda Maugrim. Capten of Secret Police. Long live the queen" Peter membaca selembar kertas yang tertempel di dinding.

Lucy terkejut mendengarnya dia mulai berkaca-kaca, aku memegang tangan nya erat untuk menguatkan.
" Alright now we really should go back " kata Susan sambil mengambil kertas dari tangan Peter.
" But, what about Mr. Tumnus? " tanya Lucy
" Lucy there's nothing we can do, i know he's your friend. But, kita baru tau tempat ini dan bagaimana kita harus membantu dia? " jelasku kepadanya berharap dia tenang.
" You all don't understand do you? " tanya Lucy sambil menahan air matanya.
" I'm the human, she must found out he helped me. " jelasnya
" Maybe we should call the police " kata Peter kepada Lucy
" These are the police " balas Susan sambil mengangkat kertas tersebut.
" Don't worry Lu, we'll think of something " Peter menenangkan adik nya dan melihat kearah ku. Aku mengangguk dan tersenyum.

" Why? I mean he's criminal " tiba-tiba Edmund berbicara
"Psstt" kami semua menengok kearah suara tersebut. It can't be?!
" Did that bird just 'psst' us? " Tanya ku kapada yang lain.

Bab 6 besok bakal mulai kejar-kejaran nihhh. Inget! Beberapa ada scene tambahan dan pengurangan scene. Ditunggu yaa....

Narnia: It's us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang