Bab 8

725 89 0
                                    

" Hurry mother " ucap Mr. Beaver kepada Mrs. Beaver


" What's she doing? " tanya Susan. " Oh, you'll be thanking me later " ucap Mrs. Beaver


" Ini perjalanan panjang dan The Beavers akan cepat marah jika lapar " jelas Mrs. Beaver " AKU SEDANG MARAH SEKARANG! " ucap Mr. Beaver

Terdengar suara geraman diluar, kami mempercepat gerakan kami.


" You think we need jam? " tanya ku kepada Mrs. Beaver


" only if the witch serves toast " ucap Peter tanpa berpikir

Para serigala itu mulai menyerang the dam. Kami masuk ke jalan rahasia milik Mr. Beaver. Lucy berlari bersama the Beavers didepan diikuti Susan, aku, dan Peter dibelakang dengan membawa obor.

Saat tengah berlari Lucy terjatuh Susan membantu nya berdiri. Lalu terdengar suara geraman di belakang kami


" They're in the tunnel " ucap Lucy. " Quick! This way " Mr. Beaver kembali memimpin jalan.

Kami terjebak ini jalan buntu.


" You should have brought a map! " ucap Mrs. Beaver


" There wasn't room next to the jam " balas Mr. Beaver

Mr. Beaver melompat keatas dan membuka sebuah lubang. The Beavers keluar terlebih dahulu.


" Go Lucy! " aku mengangkat Lucy keatas. " Susan! " lanjutku sambil membantu mendorongnya.

" Your turn " ucap Peter sambil membungkuk dan menyatukan tangan nya untuk membantu kaki ku naik lebih tinggi.


" Come on Peter " aku membantu menarik nya keluar.

Setelah semua keluar Mr. Beaver dan Peter menutup jalan keluar kita dengan sebuah tong.


Betapa terkejutnya Mr. Beaver melihat teman-temannya membeku.

" I'm so sorry dear " Mrs. Beaver menenangkan Mr. Beaver


" He was my best mate " ucap Mr. Beaver

" What happen here? " tanya ku.


Pertanyaan ku tiba-terjawab oleh seekor rubah yang mengintimidasi.


" Inilah yang terjadi jika ada yang menentang The Witch "

Aku menarik Lucy kepelukan ku, Peter menyembunyikan kami di belakangnya.

" Maju selangkah lagi, penghianat. Aku kunyah habis kau! " Mr. Beaver menantang.


" Relax... I'm one of the good guy " ucap rubah tersebut


" oh ya? Kamu lebih terlihat seperti di pihak penjahat. " jawab Mr. Beaver

" Bisa dibahas nanti, kita harus cepat " tambah rubah tersebut


Suara para serigala makin mendekat, kami terpojokan


" What did you have in mind?" tanya Peter cepat

Rubah itu menyuruh kami naik keatas pohon, dan menunggu sampai dia mengalihkan para serigala itu.


Serigala-serigala itu pun berhasil tembus dan memutari rubah tersebut.

" Salam, tuan-tuan. Lost something have we? " ucap si rubah


" Jangan sok akrab. Aku tau pada siapa kesetiaanmu " balas pemimpin serigala itu. " We're looking for some humans " lanjutnya.

" Hahaha humans? Here in Narnia? Itu informasi yang berharga " jawab rubah.

Serigala itu menggigit rubah. Lucy hampir teriak tetapi Peter dengan cepat menahannya Kami menatap khawatir rubah tersebut.

" Hadiah mu adalah nyawamu, tidak berharga. But still, dimana burunonan itu" ucap serigala.


Rubah itu sudah terlihat lemas " North. They ran north " ucapnya berbohong.

" Smell them out " perintah pemimpin serigala itu kepada anggotanya. Serigala itu melempar tubuh rubah dan pergi dari tempat itu.

Kami turun dari pohon dan membantu si rubah. Mrs. Beaver pun mengobati rubah tersebut.


" Are you alright? " Tanya Lucy kepadanya


" Aku bisa bilang gigitan mereka lebih gawat dari pada gonggongannya " jawab rubah.

Rubah itu berdiri " Thank you for your kindness. Namun hanya itu waktu pengobatan yang aku punya " ucap rubah


" You're leaving? " Tanya ku.


" It has been a pleasure My Queen and an honour " jawabnya sambil membungkuk kearah kami " But time is short and Aslan him self has asked me to gather more troops " sambung nya.

" You've seen Aslan? " tanya Mr. Beaver


" what's he like? " tambah Mrs. Beaver


" Like everything we've ever heard " jawabnya. " Kau akan senang dia disisimu jika bertarung melawan White witch " tambahnya.

" But we're not planning on fighting any Witch " jawab Susan


" But sure King Peter, the prophecy " kata rubah


" We can't go to war without you " Mr. Beaver melengkapi ucapan rubah. Peter menatap Susan lalu melihat kearah ku

" We just want our brother back " ucap Peter

Makin seru gasihhhh!! Happy reading y'all!!!


Narnia: It's us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang