#4

124 20 1
                                    

Tubuhku menegang sempurna, padahal ak baru bangkit dari tidurku tapi ak langsung dipaksa oleh situasi yg membuatku takut setengah mati.

"Ee~ kenapa kau takut ? Dulu kita ini pasangan yg romantiskan ?"

Bicara atau bergerak sama saja tidak bisa, seolah otakku lumpuh saat itu juga.

"Jangan mendekat!"

Meski dilarang sosok itu tetap mendekatiku, ak sanggat takut. Chuuya tidak ada di sini, Chuuya tidak datang.

"Ak ke sini untuk menjenguk bayi yg ada di sin-"

Saat dia menyentuhku ak langsung menepis tangannya, ak segera meninggalkan ranjang dn berdiri bertumpu pada tembok.

"Pergi!"

Ak terus melontarkan kata kata mengusir tetapi ia tak kunjung pergi, ia tetap di sini dan memandang sinis ke arah ku.

"MENJAUH DARINYA, SIALAN!"

Rasa takut ku teralih, saat mendengar suara milik Chuuya. Ak melihat dia berdiri tak jauh dari kami dn dia segera mendekat berdiri di antara ku dn Dazai seolah ia menutupi kedua orang yg tengah bersitatap.

"Ee~ Chuuya, kau datang tepat wkt. Ak ke sini hanya menjenguk saja."

"DIA TAK MEMBUTUHKAN MU ATAU EMPATI MU SIALAN! PERGI DARI SINI!" Usir Chuuya.

Dazai masih menatapku, dia mengintip dari balik tubuh Chuuya. Senyum misteriusnya seolah mengatakan 'kau akan segera mati'.

Ak menangis di balik tubuh Chuuya, membuat Chuuya terus mengusir Dazai dari kamar ku.

"Sudah dia sudah pergi!"

Ak merasa tubuhku di tarik dalam pelukan. Chuuya memeluk ku sambil terus menenangkan ku. Tangannya terus mengusap surai hingga punggungku.

"Chuuya Kun, ak takut."

"Tidak apa apa, ak di sini. Dia sudah pergi."

Ak mengeratkan pelukanku pada Chuuya menyembunyikan wajahku pada setengah bahunya membuat dahi ku mengintip dari balik bahunya.

"Bagaimana jika dia datang saat kau tdk ada ? Bagaimana jika dia mengulanginya lagi ?"

Ak tak mendengar maklum balas darinya, hanya suara sepi yg menyahut ku.

••••

Dazai itu benar benar membuat ku kecolongan, hampir saja terlambat.

"Bagaimana jika dia datang saat kau tdk ada ? Bagaimana jika dia mengulanginya lagi ?"

Ak tdk tahu harus menjawab apa, benar benar tdk ada kata kata yg ku temukan. Ak hanya bisa merengkuhnya dn menitikan air mata tanpa sepengetahuannya.

"Apapun yg terjadi, ak tdk akan membiarkan dia menyentuh mu walau seujung kukunya. Dia terlalu berdosa untuk menyentuhmu."

"Tapi.."

"Semua ini bukan salahmu tp dia yg bersalah."

Setelah [name] tenang ak memberinya minum dan memintanya untuk istirahat. Ak mempercayakan keamanan [name] pada Hana dan beberapa pengawal.

"KENAPA KAU MENGGANGGUNYA SIALAN ?!"

"Ak hanya menjenguknya."

"TOLOL! TIDAK ADA WANITA YG SUDI MELIHAT MU SETELAH KAU MENYAKITI JIWANYA KAU TAHU ITU! JGN PERNAH MENGGANGGUNYA."

Pekikan ku tak ada gunanya, dia memang bukan manusia.

"Dazai Kun, ak harap kau segera mengemasi barang mu."

Sepertinya desakan Anee San membuat Mori mengabulkan keinginanku. Syukurlah dengan dia pergi [name] bisa lbh tenang.

Collecting Love (Keeping Promises) | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang