#5

133 19 11
                                    

Ak hampir lupa kalau besok adalah ujian kelulusan. Ak ingat bahwa ak sudah tidak pernah ke sekolah lagi, terlebih perutku yg sudah agak membuncit. Ak sanggat malu tapi Chuuya Kun terus membujukku, dia meyakinkanku bahwa semua akan aman.

Chuuya Kun juga memberitahuku bahwa Dazai Kun sudah tdk ke sekolah lagi, dia dipindahkan ke kota lain. Tetapi sekarang masalahnya adalah diriku, ak malu ak sedang hamil.

Melihat keyakinan Chuuya Kun, membuat ku tak mampu berkata apa apa selain mengiyakan. Dia juga bilang bahwa ukuran perutku tdk terlalu besar di mata orang lain, jadi orang yg kurang mengenal ku akan mengira ak jarang berolahraga.

"Tuhan tolong lindungi ak..."

Lagipula jika ak tdk mengikuti ujian ak tdk bisa mendapat kelulusan ku, itu juga akan menyulitkan hidupku. Ak tdk mau terus menaruh beban di bahu Chuuya.

••••

"Kau sudah siap ?"

Pagi ini Chuuya Kun datang lbh awal, dia memberikan ku seragam yg agak kebesaran.

"Ini bento untuk anda, [Name] Sama."

Ak hampir lupa kalau Hana juga tinggal bersamaku di apartemen.

"Terima kasih."

Kami pun berangkat bersama, Chuuya Kun terus memberikan ku motivasi dn dia meyakinkanku bahwa semua akan baik baik saja.

Begitu tiba di sekolah, tanganku reflek menggenggam tangan Chuuya begitu erat. Semua org menatapku walau tak berkata apa apa tp ak yakin mereka menatapku.

"Syukurlah kau berangkat hari ini." Ak hanya bisa mengangguk saat Kinikida Sensei menegurku.

"Kudengar kau kembali ke Eropa beberapa bulan ini." Refleks ak menatap Chuuya, pria itu mengedipkan sebelah matanya.

"Um~" Dengan ragu ak menganggukkan kepala. Itu adalah kebohongan pertama yg ak lakukan.

"Masuklah ujian akan segera mulai."

Selama proses ujian, ak sama sekali tidak memikirkan yg lain selain menyelesaikan soal ujian hari ini.
Jujur saja walau tdk pernah ke sekolah tp ak tahu dan bisa menjawab semua soal ini sebab Chuuya yg selalu memberikan catatan mata pelajaran padaku.

Ak ini bodoh dan tdk berguna, selalu mengandalkan Chuuya. Padahal ak tahu sendiri bahwa Chuuya juga pemalas tetapi tiba tiba dia sanggat raji, ini membuktikan bahwa dia bertanggungjawab atas apa yg dia katakn setiap hari padaku.

Setelah ujian selesai, Chuuya langsung mengajakku pulang.

"[Name] Chan!"

Saat ak hendak pergi ada yg memanggilku dan itu adalah Mayu, dia sahabat ku.

"Lama tdk bertemu, ak dengar kau kembali ke eropa."

Ak hanya bisa mengangguk.

"Eeh~ kenapa kau memakai baju kebesaran ada apa ?"

Sontak ak langsung memperhatikan bajuku, mungkin sebab lengannya terlalu turun ke bawah jadi dia bertanya soal bajuku.

"Baju yg biasa dia pakai tadi terkena saus sebelum ke sekolah, ini baju milik ku."

"Ketua osis memang pengertian. Di mana Dazai Kun? Biasanya dia selalu menempel pada [name]."

Mendengar nama Dazai ak langsung menunduk dn meremas rok ku. Entah apa yg harus ku jawab pada mayu.

"Si bodoh itu, pindah ke luar negeri."

Lagu lagi Chuuya selalu menutupi kegelisahan ku, dia selalu menopang tubuhku.

"Oo~ ya itu bagus sebab otak dia terlalu hebat jika di sini. Oke [name] sampai ketemu besok."

Setelah berpisah pada Mayu, Chuuya segera menarikku ke mobil ia tdk ingin ada banyak org yg menghadang langkahnya membawaku pulang.

"Arigatou." Ucap ku.

"Soal apa ?"

"Semuanya." Kataku lirih.

"Kau ini calon istriku, ingat."

Chuuya mengangkat tanganku menunjukan cicin itu pada ku.

"Sebagai calon suami, kupikir sudah tu-"

"Tapi Chuuya Kun selalu menolongku lebih dari apapun, Chuuya Kun rela mempertaruhkan untukku." Ak menjerit padanya membuat Chuuya menatapku.

Detik berikutnya ak merasa tubuhku seperti ditarik dalam pelukan.

"Jangan menangis. Ak melakukan ini karena aku sanggat mencintaimu."

Collecting Love (Keeping Promises) | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang