#8

102 18 10
                                    

"Lihat nama mu ada di sana, kau lulus [Full Name]."

Chuuya menunjukan nama [name] melalui layar ponsel, gadis itu nampak menangis bahagia. Ia senang walau hanya merayakan di rumah.

Alasan kuat [name] tdk keluar rumah adalah keadaannya. Selain mentalnya ia juga diminta dokter beristirahat akibat stres.

"Jangan menangis lagi [name], kau itu hebat." Pujian Chuuya selalu menyelamatkan hari harinya dari kegelapan, setiap Chuuya memujinya hatinya langsung menghangat.

"Setelah ini ak akan membawakan makanan dn hadiah untukmu, jadi persiapkan diri. Ak tdk mau melihat air mata saat ak datang ke apartemen mengerti."

••••

Setelah melihat pengumuman kelulusan dan merayakan kelulusan bersama yg lain, ak kembali namun bukan ke rumah tp ke apartemen milik [name]. Tak lupa ak membawa beberapa makanan dan hadiah untuknya.

"Apa yg sedang kau lakukan [name]?" Saat tiba di apartemennya ak melihat gadis itu sedang menatap ke arah cermin.

"Ne~ Chuuya Kun, apa perutku akan semakin besar ? Lalu bagiamana cara ku berjalan dn melakukan aktivitas jika perutku semakin besar ? Apakah nanti akan sakit ?"

Pertanyaan tak terduga ini, membuatku tak bisa berkata kata. Dia benar benar polos sampai sampai mempertanyakan hal yg rumit seperti ini. Bagaimana caraku menjawabnya jika ak saja tak tahu jawabannya.

"Entahlah [name], kita lalui saja bersama ak yakin kau bisa. Dia tidak berdosa kau jangan membencinya hanya itu yg bisa ku katakan."

Ak lihat mendung di wajahnya, dia memang selalu menuntut jawaban. Ak tahu sebab ia hanya ingin melegakan hatinya.

"Lupakan itu, ak membawa makanan dn hadiah untukmu."

Mendung itu hanya pudar sedikit dari wajah [name], dia memaksakan diri tersenyum walau ak tahu rasanya pasti hambar.

Setelah Hana menata beberapa makanan, ak mengajak [name] untuk makan. Tentunya makanan yg ramah untuk wanita hamil.

"Chuuya Kun, katamu ada hadiah untukku. Apa itu?"

Setidaknya dia mau bicara.

"Tunggu sebentar."

Ak sudah membungkus hadiah ini jauh jauh hari, sebenarnya hadiah ini tdk berkaitan dengan kelulusan tp ak pikir akan menyenangkan jika ak memberikannya.

"Ipad?"

Seperti dugaan ku, dia terkejud dengan hadiah tak penting ini.

"Ak sengaja membelinya untuk mu, ak tahu kau suka menggambar. Ak harap dengan ini kau bi-"

"Terima kasih, ak sanggat menyukainya."

Itu sudah cukup, ak bisa melihat cahaya di matanya lagi.

"Chuuya Kun, ak ingin sesuatu."

Tetiba saja suasana berubah saat dia mengatakan ingin sesuatu.

"Katakan."

"Ak ingin bertemu orang tuaku, jika bisa ak ingin tinggal dengan mereka lagi."

Sial!

Collecting Love (Keeping Promises) | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang