#12

118 20 14
                                    

Time Skip >>>

Persis seperti dugaan Chuuya, bayi itu 100% mirip Dazai itu dapat terlihat saat pertama kali melihatnya mulai dari rambut tipisnya yg kecoklatan.

Chuuya bukan ayah sebenarnya dari bocah ini, pria itu sedikit syok namun berusaha tetap kuat dn bahagia agar kekasihnya tdk menderita.

Tak ada satupun keluarga [name] yg datang, bahkan saat Chuuya ke rumah orang tuanya merrka sudah pindah. Keluarga Chuuya, mereka membebaskan Chuuya dn hans mengucapkan selamat lewat sambungan telepon.

"Dia ?"

"Dia sanggat tampan, namanya Rui bagaimana menurud mu ?"

Chuuya berusaha menyenangkan [name] dia tak ingin kekasihnya sedih di hari yg harusnya bahagia.

[Name] hanya mengangguk lemah sembari menatap kosong ke arah bayi yg tengah menyusu padanya.

Itu adalah hari pertama saat mereka memiliki anggota keluarga baru dn hari di mana Chuuya hrs menyiapkan mental sebab Tuhan menganugerahkan anak yg mirip dg sosok yg dibencinya.

••••

Rui tumbuh di bawah asuhan Nakahara Chuuya, pria itu memberi cinta layaknya ayah pada Rui dn mengesampingkan fakta yg ada. Chuuya tak mau bocah itu menjadi seperti Dazai di masa depannya.

Bocah itu baru berumur 5 bulan, [name] masih sering syok dn membuat Rui menangis akibat penolakan [name] yg tak mau memberi ASI padanya atau ketakutan dengan rupa bocah itu.
Chuuya tahu bahwa itu semua memiliki alasan tersendiri.

Chuuya yg kala itu tengah menulis laporan terpaksa harus berhenti dn berlari ke kamar akibat Rui yg menangis.

"Hey ada apa ini ? Tenangkan diri mu [name]."

Chuuya memeluk keduanya dn berusaha mendamaikan suasana, ia tak ingin mereka menangis apalagi di saat Chuuya sibuk.

"[Name] lihat dia bukan siapa siapa, dia Rui. Jangan takut, org itu sudah pergi jauh tak akan bs dia pulang."

Karena [name] tak bisa ditenangkan akhirnya Chuuya membawa Rui untuk menemaninya menyelesaikan laporan.

"Kau di sini saja ya, papa harus bekerja sebentar."

Nasib baik bahwa bocah itu bukanlah bocah yg terlalu aktif, Rui 100% memiliki apa yg dimiliki Dazai pantas jika [name] ketakutan.

"Bagaimana jika dia dewasa nanti ?"

••••

[Name] masih belum menerima keadaanya, walau bagaimanapun Rui tetap membutuhkan [name] tdk bs jika dia hanya bergantung pada susu formula.

"[Name]?"

Ak membaringkan Rui di sisi [name], bocah itu terlelap setelah tangisan yg cukup lama darinya.

(E/C)nya terbuka perlahan dan menatapku dengan tatapan lelah.

"Coba lihat dia.."

Kami sama sama menatap ke arah bocah yg kini tertidur di antara kami.

"Polos dn tdk tahu apa apa, dia tdk mengerti apa yg terjadi dn bagiamana takdir membawanya. Yang dia tahu kau dan ak adalah orang tuanya, sosok yg membuatnya aman dan nyaman."

[Name] masih belum bereaksi dengan apa yg ak katakan.

"Dengar [name], kau adalah seorang ibu sekarang. Kau malaikat untuknya, lihat dia dengan cinta bukan dengan kebencian dia berbeda dia bukan Dazai itu yg hrs kau ingat. Dazai menjadi seperti itu sebab kurangnya kasih sayang dn cinta juga pengaruh negatif. Ingatlah itu baik baik [name], jgn sampai dia menjadi Dazai yg berikutnya hanya karena dirimu."

Collecting Love (Keeping Promises) | Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang