chapters | 01 |

133 24 6
                                    

Gadis yang memakai seragam putih abu abu sedang memanjat tembok tinggi di belakang sekolah, hari ini dia terlambat ke sekolah karena memiliki banyak urusan di rumah.

Dengan lincah Gadis itu memanjat tembok tinggi tersebut sembari tersenyum licik ke arah satpam yang sibuk mencatat nama nama murid yang terlambat.

Dia bergerak cepat untuk ke jendela kelas tapi tangannya di cegat oleh seorang lelaki tinggi dengan tatapan tak kalah tajam seperti dirinya.

" Zara, ke ruang OSIS sekarang " ujar lelaki tersebut meninggalkan zara yang sudah memasang wajah cemberut

" ayolah Zean biarin gue masuk kelas sekarang, gue masih banyak tugas yang harus di kerjakan " ucap zara yang mengikut Zean dari belakang

Zean seketika berhenti membuat zara menabrak punggung kokoh Zean " Lu apa apa sih?! " kesalnya

Zean memutar badannya dan sedikit menunduk untuk melihat Gadis yang hanya sebatas dadanya " Sepertinya kita tidak Harus ke ruang osis untuk ngehukum elu, sekarang pergi ke lapangan jangan berhenti hormat ke tiang bendera sampai jam istirahat " ujar Zean

Zara seketika melotot sepertinya dia tidak Terima dengan hukuman yang di berikan Zean kepadanya " apakah tidak ada hukuman lain ketua osisku yang paling ganteng seantero Nusa bangsa " celetuk Zara

Zean menggeleng dan mendorong pelan Zara untuk pergi ke lapangan segera, Zara menghentakan kakinya dengan kuat dengan berat hati dia berdiri di lapangan sampai Jam istirahat.

Tunggu sebentar, ini bukan kisah seorang Zara sih murid bandel dan Zean osis galak ini bukan prolog yang sebenarnya, kalian sudah membuang buang waktu membaca fake prolog ini bung!

~ Real prolog ~

Y kisah ini di bawakan dengan kisah tragis seorang gadis kecil yang harus menerima pedihnya kenyataan tentang keluarganya

Semua orang berkata mereka adalah keluarga yang bahagia, tapi apakah mereka tidak melihat keretakan dalam keluarga tersebut

Tanpa mereka ketahui ada seorang Gadis kecil yang meringkuk menangis sesegukan di dalam kamarnya saat mendengar suara bentakan bentakan dari luar kamarnya, suara itu semakin kuat membuat gadis itu semakin menahan suaranya agar tidak terdengar

" Jenna " panggil ibunya mengetuk pintu dengan pelan

Gadis yang meringkuk menangis itu bernama Jennata Violletta, anak tunggal dari Jihan dan Johan

" Jenna, mama Minta maaf sayang sudah membuatmu takut " ujarnya kembali mengetuk pintu Jenna

Tapi Gadis itu tidak membuka pintu dan membalas ucapan Jihan, Jihan Bergeram emosinya sudah memuncak,

" JENNATA! BUKA PINTUNYA! ANAK SIALAN! KAU BERANI MEMBANTAH " Teriaknya

Jenna sangat panik, dia mengambil ponselnya dan berlari keluar dari jendela, hari sudah sangat Gelap dia berlari tanpa alas kaki

Suara teriakan mamanya sangat terdengar di pendengaran Jenna, ia terus berlari tanpa arah saat ini ia masih berumur enam tahun Semua seperti mimpi buruk untuk Jenna

BRUK!

" huh huh huh huh " Seorang Gadis yang berumur tujuh belas tahun baru saja

terbangun dari mimpi buruknya ia berusaha menentralkan nafasnya yang cengat cengat

Ia menoleh ke arah nakasnya ia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang

" aku ingin meminum susu strawberry, dan jangan lupa dengan Roti bakar " ujarnya

MRS JENNA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang