01

2.4K 219 0
                                    

••••••
hepi riding pren
••••••

"WOI! BALIK LO!" suara teriakan cewek paling ditakutin di sekolah itu menggelegar.

cewek itu ngejar sasarannya, sama sekali nggak capek. sementara sasarannya, berlari semakin kencang, keluar sekolah, menghindari cewek itu sebisa mungkin.

'shit! larinya kenceng banget anjir!batin si sasaran, begitu melihat pengejarnya tiba-tiba aja udah berada di belakangnya.

sret!

"lo pikir bisa lari dari gue, hm?" cewek itu menarik kemeja sasarannya, tersenyum terpaksa. "shoto, lo udah bolos empat kali minggu ini."

cowok sasaran itu, sho, cuma bersikap acuh.

"diri lo! bu yati udah nunggu di bk!" perintah cewek itu.

"iya, iya. galak banget, sih," sho akhirnya berdiri, berjalan di depan cewek galak itu.

sho mengenalnya. cewek itu. karin juana. sejak awal masuk, cewek itu sudah jadi favorit kak umami, bagian keamanan putri. dan tentu, jadi favorit kak mahesa juga.

sejak mereka tau, karin menjadi bendahara di kelasnya, dan kegalakannya dalam bekerja itu, menjadikan dia cewek paling ditakutin seangkatan.

sho berjalan malas memasuki ruang bk. dan bu yati udah siap meluncurkan omelan buat cowok itu. lagi.

"nice, karin. maaf, ya, kamu pasti capek ngejar anak satu ini," ujar bu yati pada karin yang langsung mengambil tempat duduk.

"gapapa, bu. capek dikit. bocahnya lelet kaya siput, aman." jawab karin enteng.

"anying," protes sho, ngga terima di bilang lelet.

karin langsung menggeplak kepala sho. "diem lo,"

"siap bos," sho langsung diam.

"kamu tuh pinter, tapi bandel banget. ibu jadi bingung harus hukum kamu apa ngga. mau ga hukum, tapi nanti kamu ga kapok kapok. mau hukum, tapi kamu anak pinter. ibu juga males debat sama pak eko, sama temen-temenmu yang terus belain kamu itu!" ceramah bu yati.

"ya tinggal gausa debat bu," jawab sho.

plak!

"ngerti bahasa indonesia ga? diem." tegas karin.

"sorry, gue alien. gangerti," balas sho.

karin menarik napas. sabar, sabar. "bu, saya gantung aja kali ya. mau saya amplas mulutnya,"

"sabar cantik. orang sabar kuburannya ber-ac," jawab bu yati.

"bejir, siap. kuburan ac aku datang~"

sho mengernyit sebentar, melihat kejadian aneh di depannya itu. tapi memutuskan untuk diam saja.

"kamu isi dulu surat bolosnya, baru boleh masuk kelas," perintah bu yati, menyodorkan secarik kertas.

dengan ogah-ogahan, sho mengisinya.

"ck, isi yang bener!" omel karin, melihat sho mengisi tanggal lahirnya dengan tahun 2022. sedikit dongo.

sho mengaduh ketika kepalanya kembali menjadi sasaran geplakan karin. "yaelah, iya iya."

setelah sho mengisi lembar surat, karin langsung menyeret cowok itu kembali ke kelas. entah sejak kapan, karin seolah menjadi baby sitter buat cowok pencari masalah itu. kak umami yang menyuruhnya mengawasi sho.

"masuk lo! awas lo kabur!" karin mengacungkan kepalan tangannya, mengancam.

"duh, takut. siap, mbak." sho masuk kelas, tanpa mengetuk, meski tau ada guru di dalam kelas.

setelah pintu kelas tertutup, karin kembali ke ruang osis. sudah ada kak umami dan kak mahesa disana. "hari ini dia pasti kabur lagi, ya?" tebak kak mahesa.

"iya. mana jauh banget kaburnya," jawab karin. "kak, gue gamau ngawasin itu anak. nyolot. mau gue setrika mukanya, asli."

kak umami tertawa mendengar protes karin. "sabar, rin. soalnya, saya dan mahesa nggak pernah bisa bikin itu anak jera."

"gue yang tanganin juga bocahnya gapeduli, kak," balas karin.

"karena lo punya ketegasan ala cewek yang paling pas buat ngomelin sho, rin. gue yakin, sho bakal berubah pelan-pelan dengan bantuan lo," ujar kak mahesa.

"cih, ketegasan ala cewek ndasmu. bilang aja galak, kak. gausah disopan-sopanin gitu," komentar karin.

kak mahesa tertawa, disambut tawa kak umami.

"tenang aja rin. saya yakin kamu bisa menangani sho." ujar kak umami, menepuk bahu karin.

karin menghela nafas. "iya deh. yaudah, gue balik ke kelas, ya, kak. ulangan,"

karin langsung kembali ke kelasnya, berusaha fokus dengan ulangannya.

"nanganin anak bolos lagi?" tanya enzo, teman sebangku karin.

karin mengangguk. "capek gue anying. itu bocah larinya kenapa kenceng bener,"

enzo terkekeh, menepuk bahu cewek itu. "semangat!"

karin tersenyum simpul, lalu kembali fokus. otaknya seolah berasap dan butuh pemadam. tapi untunglah dia bisa menangani ulangannya dengan baik.

semoga sho nggak berulah lagi hari ini. itu harapannya, karena dia mau tidur.

••••••
haihaiii!! ini first book aku🤩
jadi maaf bgtt kalo masih banyak kesalahan, dan alur yang ngebosenin, i literally try my best🙏🏻
hope u guys like it!!
to be continued ...

rival (?) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang