15

749 115 3
                                    

••••••
hepi riding pren
••••••

pagi ini, karin datang awal, menaruh tas, dan langsung pergi ke atap. dia benar-benar ingin sendirian sekarang. dia mau bolos seharian. hal yang sejak dulu ingin dia lakukan, tapi nggak pernah kesampaian karena dia anak osis.

dia duduk di atap, ditemani soang. kancing kemejanya dilepas, memperlihatkan kaos merch the beat pertama yang dia desain sendiri. lalu memandang kosong ke depan.

honk!

"jangan berisik. lo ga liat gue lagi stress gini?" omel karin pada soang di sisinya.

honk honk!

"iya, kan? udah bete banget gue. fake semua bangsat. dulunya aja baik-baikin. giliran gini? ngehujat. ohohoho, indahnya dunia tipu-tipu," balas karin, seolah memahami si soang.

karin meraup kerikil di sisinya, lalu melemparkannya ke pohon mangga kepsek. membuat burung-burung beterbangan dari pohon itu. mengambil satu kerikil lagi, lalu melemparnya lagi. kali ini ke semak.

"semua bangsat. beneran." gumam karin dengan nada lagu everything sucks.

honk honk!

"lo berisik sekali lagi, gue lempar sumpah dari sini." ancam karin.

"itu soang cuma mau menghibur," cetus seseorang tiba-tiba. karin gaperlu menoleh. dia udah tau siapa yang bakal ke atap. payah, padahal hari ini dia mau sendirian.

karin langsung berdiri, lalu berjalan pergi. sampai kedua tangan itu menarik kedua lengannya, mendudukkannya kembali.

"gue tau lo ga akan cerita apa-apa ke osis. so? silakan, gue dengerin. gue ga akan bocorin," ujar sosok itu.

karin berdecak. "ga perlu."

sosok berambut hitam itu ikutan berdecak. "gausah sok jual mahal, deh. gue tau lo lagi mumet."

"sho, sumpah, ya. kata gua, lu gausah ikutan." balas karin.

iya, sosok itu adalah sho.

"yah, tapi gue mau join." sanggah sho. "cepetan, sebelum gue ketiduran, nih. adem banget di atas. pas buat tidur."

"yaudah, tidur aja. gue juga ga berniat ngomong, kok," ujar karin acuh.

"kar," panggil sho tajam, membuat karin langsung menoleh.

"hah, biasanya manggilnya pake 'rin'?" tanya karin bingung.

"gamau, ah. banyak yang pake. ran rin ran rin. kar. cuma gue yang boleh panggil lo begitu. awas aja ada yang sama-samain. gue giles pake truk." balas sho.

entah kenapa, tapi karin tertawa. tawa pertamanya sejauh ini. dia bahkan sampai memukul pelan lengan sho. kan cewek biasanya kalo ketawa pake mukul😇

sho tersenyum tipis melihat gadis itu kembali tersenyum. meski hanya sebentar, dia cukup bangga menjadi orang pertama yang membuat karin tersenyum lagi.

"jadi? mau cerita, ga?" tanya sho. "lo beneran ke bar?"

"iya, gue emang kesana." jawab karin tanpa ragu.

"tapi gue yakin, lo ga akan pernah aneh-aneh." ujar sho. "ga akan minum-minum, mabok gitu."

"ya nggak lah, bego. gue nge-band. the beat, tau? gue drummer-nya. kalo gue ke bar, ya gue dapet tawaran perform," karin akhirnya memberitahu. sho orang pertama yang tau sejauh ini.

the beat. sho tau band itu. akhir-akhir ini populer di kalangan anak muda. sho sendiri sering mendengar lagu-lagu yang dinyanyikan live.

"ya emang baru nge-cover lagu doang, sih. belum punya lagu official. doain aja, nantian." sambung karin.

sho manggut-manggut paham. "kenapa ga jelasin itu?"

"ngapain? percuma. ga akan ada yang denger. image gue udah terlanjur jelek. yaudah, let it flow aja. si anjing itu emang pengennya kayak gini, kan? oke, gue ikutin," balas karin.

"si anjing? kayla?" tanya sho.

karin mengangguk. "gue yakin dia yang pasang. gue emang akhir-akhir ini ngerasa diikutin. gobloknya, gue bodo amat."

"ya, sebenernya firasat gue juga gitu, sih. kemarin pas lagi pada rame di mading, gue liat dia ketawa-ketawa di tempat duduknya. bingung sama temennya, kok bisa tahan," timpal sho.

karin mengangkat bahunya acuh. "dia ngincer lo. itu makhluk kayanya benci banget sama gue. paling juga tujuan dia, ngejelekin gue, supaya lo dan anak-anak lain benci sama gue. well, she did it. everyone, sekarang benci gue,"

"gue ngga, tuh," sho membela diri.

"ah, yang beneeuur?" balas karin, yang dibalas anggukan sho. "gausah. mending lo ikutan benci gue aja. biar itu anjing puas,"

"gamau, ah. gimana gue bisa benci lo setelah tau yang sebenernya kayak gimana?" ujar sho. lalu, cowok itu meraih tangan karin, menggenggamnya erat. "gue bakal di pihak lo, kar. temen-temen lo, temen-temen gue. lo ga bakalan sendiri."

karin tertegun sejenak, lalu tersenyum. "thanks, ya. tapi, please. kalo lo udah gasuka, udah bete sama gue, just leave me, okay?"

"ga bakalan. gue ga akan pernah benci sama lo." tegas sho. "you hear me? gue ga akan pernah benci lo."

karin tertawa pelan. "iya, iya. terserah lo, deh. ini lepasin, ege. ngapain, sih?" karin menunjuk tangan sho yang masih menggenggam tangannya.

"ga, ah. enak, anget." tolak sho. "bolos seharian, yuk?"

"gas, lah. since gue udah bukan lagi anak osis, gue udah bebas, hehe!" balas karin senang.

"wait, lo dikeluarin dari osis?" tanya sho kaget.

karin mengangguk. "besides, gue juga gasuka jadi anak osis. ga bebas. ga bisa bolos, ga seru."

sho tertegun sejenak, lalu terkekeh pelan. "yaudah, berarti sekarang kita partner in crime, nih?"

"sounds good, terobos dah." balas karin.

sho tersenyum. ternyata seperti ini sisi sesungguhnya dari cewek cerewet yang selalu ngomelin dia?

••••••
WOI, FINALLY SKIN SHIP NYA ADA AHAHAHA
pegangan tangan doang si, TP GPP
to be continued!!
••••••

rival (?) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang