11

771 121 11
                                    

••••••
hepi riding pren
••••••

sho's pov

cewek yang pindah kelas itu, kayla. makin lama makin sering gangguin gue. gue mau tidur, diajakin ngobrol. tapi ya gue bodo amat juga, kan. jadi gue tinggal tidur aja.

jujur, dia lebih cerewet dari pada karin.

karin nyerewetin gue buat hal penting, dan ini cewek terus ngomong ke gue, tanpa konteks yang jelas. kan gue mau tidur jadi gabisa anjir.

sho's pov end

merasa tidurnya semakin sering terganggu, sho jadi lebih sering bolos. entahlah, dia hanya merasa bahwa hawa di kelas mulai tidak nyaman. jadi dia memutuskan untuk bolos. dimana dia akan selalu ditangkap karin.

cewek itu seolah punya mata dimana-mana.

"lo akhir akhir ini jadi sering banget anjir bolos. gue kan capek ngejarnya," omel karin, ketika menemukan sho di atap.

"di kelas lama lama jadi gaenak," jawab sho. "ada cewek yang terus gangguin gue."

"bejir. naksir kali," balas karin, yang kemudian duduk di sebelah sho. sekalian ngadem.

sho bergidik. "apa banget. gasuka gue. kan gue jadi gabisa tidur,"

karin hanya diam, mendengarkan cowok itu terus menceritakan soal kekesalannya. "yaudah, lah. gausah diladenin. nanti juga capek sendiri,"

sho hanya mengangguk.

"balik ke kelas, gih. gue juga mau balik ini," ujar karin.

"males, ah. kan udah gue bilang, gaenak." tolak sho.

karin berdecak. "ck, udah siang. panas anjir di atas,"

"lebih panas di kelas sih kata gue,"

'sumpah ini bocah pengen gue olesin bibirnya pake balsem anjir.'

"yaudah, lah. gue mau balik ke kelas. lo diem aja pokonya disini. awas aja sampe keluar sekolah. gue gaplok pake raket nyamuk," ancam karin.

"ck, gausah balik ke kelas. disini aja, temenin," decak sho. "gaenak sendirian. ntar kalo gue disamperin gimana?"

"tinggal parkour," jawab karin. "gue mau leha leha di kelas. mau turu. selimutan. jaketnya enzo mantep banget asli buat selimutan,"

sho mendelik. "iyain."

"bye, gue duluan ya," karin berdiri, berjalan pergi. pergi kemana? mwhehe, terjun payung, buat turun dari atap.

grep!

"gausah aneh-aneh. udah disini aja. nanti turun bareng gue," sho menahan pergelangan tangan karin, menarik gadis itu agar kembali duduk.

yah, loncat emang satu-satunya cara turun, sih. untuk sementara, karin terperangkap di atap. dengan cowok buronan satu ini.

••••••

rival (?) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang