[Antologi Cerpen 2023]
Ini bukan hanya tentang kisah cinta, tapi ini juga tentang penggabungan jiwa. Banyak rasa yang ikut terbaur dalam sebuah cerita, menemani luka juga beberapa tawa nestapa.
Suci menatap Yuli di depannya dengan tatapan malas. Yuli bukan orang pertama yang berbicara seperti ini ke dia, bahkan sepanjang koridor menuju kelas juga orang-orang melayangkan pertanyaan yang sama. Memangnya salah ya kalau Suci menolak Eno? Suci kan tidak suka Eno, jadi buat apa terima dia?
"Lo nggak usah ikut-ikutan Annoying deh Yul," kata Suci menatap Yuli malas.
Yuli berdecak. "Emang tipe lo sesempurna apa sih sampe modelan Kak Eno lo tolak?!"
Suci mengembangkan senyuman begitu Yuli bertanya tipenya yang seperti apa.
"Simpel! kayak Kak Mark aja, tapi versi seiman."
♡♡♡
Mark Dionivus Christopher adalah siswa tahun ketiga di sekolah Suci. Sudah lama Suci kagum pada sosok dia, bahkan sejak hari pertama Suci menginjakkan kaki di sekolah ini.
Menurut Suci, Mark itu tipe orang yang selama ini dia idamkan buat jadi pacarnya. Fyi aja, Suci tidak mau pacaran sama orang yang tidak jelas. Apalagi Badboy seperti Eno, makanya kemarin Suci tolak.
Kalo bisa, Suci mau Mark saja yang jadi Pacarnya. Sayangnya Ldr mereka terlampau jauh, sejauh Ayat Kursi ke Doa Bapak Kami.
Iya, beda agama yang membuat Suci berenti jatuh cinta ke Mark. Apalagi Mark sekarang sedang bahagia karna kemarin habis menyatakan perasaan pada Mina, sahabat yang sudah lama dia suka. Tentu Suci sedih, tapi mau bagaimana lagi. Jika Suci tidak berhenti dari sekarang, bisa-bisa kedepannya Suci merasakan sakit hati paling dalam.
Maka dari itu, misi Suci sekarang adalah Mencari Mark Versi Seiman. Eno kemarin juga seiman dengan Suci, cuma yaa begitulah.
"Suci, bisa tolong antar map ini ke kelas 11 IPS 1? Nanti kasih ke Bintang, bilang aja dari Bu Siti."
Suci tersadar dari lamunan begitu Bu Siti menyebut namanya. Guru yang sudah memasuki usia kepala empat itu kemudian menyerahkan Map Merah yang isinya Suci tidak tau apa.
"Ah iya Bu. Kasih ke siapa tadi?" tanya Suci sekali lagi agar lebih jelas.
"Bintang nak. Muhammad Bintang Faisar," kata Bu Siti mengulang.
Suci mengangguk lalu kemudian berjalan ke arah jejeran kelas IPS.
Sejujurnya, Suci tipe orang yang agak risih sama Anak-anak IPS. Mau itu Kakak kelas atau seangkatan, Suci tidak pernah benar-benar nyaman berteman bersama mereka. Soalnya menurut Suci, mereka rata-rata tukang bikin onar, begajuan, berisik, dan berbagai hal buruk lain ada di diri mereka, anak-anak IPS.