[Antologi Cerpen 2023]
Ini bukan hanya tentang kisah cinta, tapi ini juga tentang penggabungan jiwa. Banyak rasa yang ikut terbaur dalam sebuah cerita, menemani luka juga beberapa tawa nestapa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Taeyoung as. Tio Kim Jiwon as. Alisa
"Embul, bagi lauk dongg!!"
Alisa tertawa sebentar kala mendengar ketukan dari pintu disertai dengan deretan kalimat yang didengarnya barusan.
Gadis berpipi chubby itu akhirnya bangun dari duduknya dan bergegas membukakan pintu, setelahnya dia melihat wajah tetangga kosannya yang memang sering sekali datang dengan membawa sepiring nasi.
Perkenalkan dia, namanya Tio. Anak Rantau dari Kabupaten Morowali Utara, Mahasiswa semester 3 Agroteknologi, laki-laki dengan tingkah random, tetangga yang paling membuat Alisa nyaman dan memperlakukan Alisa dengan baik.
Kata Tio, Alisa seperti adiknya. Alisa lucu, menggemaskan dan suka berbagi apapun dengannya.
"Hari ini masak apa, Mbul?" tanya Tio saat mengokori Alisa menuju dapur minimalis di bagian dalam kamar kosannya.
Alisa membuka tudung saji, "Tumis kangkung sama Ikan sous."
Tio tanpa sungkan menyendokkan lauk tersebut ke dalam piringnya, piring yang semula hanya ada nasi putih, sekarang sudah terlihat layak makan.
"Elo udah makan?"
Alisa menggeleng, "Entar aja Kak, habis masak malah kenyang."
Hanya Alisa saja, atau kalian juga? Rasanya ketika selesai memasak, selera makannya malah menurun, seolah kenyang hanya karna melihat proses pembuatan masakan tersebut.
"Dih, terus ini gapapa gue makan duluan?" tanya Tio mendadak tidak enak hati.
Alisa tertawa sesaat, "Apasih Kak, santai aja kaliii!!"
Tio akhirnya mengangguk, dan kemudian makan dengan tenang. Laki-laki yang tidak terlalu tinggi itu duduk di dekat pintu kosan yang terbuka lebar, lalu Alisa memperhatikannya sesekali sembari mengerjakan tugasnya yang semula dia geluti.
"Eh, cowo lo yang waktu itu gimana? Perasaan gue kok udah jarang mampir yaa?"
"Hufftt, udah putus.."
Tio menoleh, "Ha? Putus? Kenapa anjirr?"
"Yaa gitu, posesif banget. Masa pas dia tau Kak Tio sering ke kosan aku, dia cemburu."
"Dih, dia cemburu sama gue? Gue ngapain anjir, ketemu aja belum pernah. Tapi bagus sih lo putusin, nggak baik pacaran sama yang posesif."
Alisa tidak menjawab, gadis berambut panjang dan sedikit bergelombang itu malah lanjut mengerjakan tugasnya. Ada yang berusaha dia sembunyikan.
Detik berikutnya, Tio terus bercerita dan Alisa kadang menanggapi. Siang itu terlewat dengan sedikit rasa aneh yang menjalar di sekitar dada Alisa kala terus memperhatikan Tio berbicara.