Mengikhlaskan sang Bulan

41 5 0
                                    

Bikwan

Boo Seungkwan as. Akwan
Hwang Eunbi as. Starla


(Sekuel 'Bulanku Menghilang')

Starla memandang batu nisan di depannya, tersenyum kecil lalu mengusap pelan nama yang selalu ia rindukan setiap saat. Sementara di samping gadis itu, ada sang sahabat yang setia mengusap bahunya, menggengam tangannya, saling menguatkan.

"B-bul.. hari ini, kita wisuda," kata Starla berusaha kuat, berusaha menahan air mata dan terus berusaha tersenyum.

Ia masih dengan setelan kebaya, hanya melepas rompi wisuda dan toga, langsung bergegas ketempat ini di temani sahabatnya, Akwan.

Di angkatnya sebuah ijazah bersampul hitam. "Lihat, Bul! Ijazah kamu, tapi aku yang naik ke podium buat ambil. Kata rektornya, kamu salah satu lulusan terbaik di Fakultasmu, kalah tuh Akwan hahaha."

Sekuat apapun Starla menahannya, Air mata itu terus lolos tanpa ampun, membasahi pipi Starla tanpa permisi. Tapi si cantik berusaha untuk terus berbicara di depan batu nisan yang bertuliskan 'Biyan Dirgantara Semesta.'

"Dosen wali kamu, titip salam. Katanya kamu mahasiswanya yang paling pengertian, paling cepet tanggap, paling santun. Dosen wali kamu katanya kangen dikit tuh," lanjut Starla pada ceritanya. Tawa kecil berusaha ia keluarkan.

"Akwan tadi seneng banget dapet banyak hadiah dari adek-adek tingkat, dapet bucket coklat tau Bul, ada tuh di dalam mobil. Bunga juga banyak." Akwan tersenyum mendengar Starla menyebut namanya.

Kemudian Starla menarik napas panjang, "K-kalo Aku.. aku, di terima koas di rumah sakit yang selalu aku cita-citakan Bul. Aku berhasil.. a-aku bakal bisa bantuin orang."

Semakin deras air mata yang turun dari pelupuk mata Starla, pandangannya kabur karna buliran-buliran bening tersebut. "T-tapi aku.. aku masih nggak terima kamu nggak nepatin janji, kamu bilang mau jadi pasien pertama aku kan?"

"B-bulan, aku kangen hhhhh." Tangis Starla pecah, tidak bisa di bendung sudah. Akwan menariknya ke dalam pelukan, Starla menangis dengan pilu. Terlalu rapuh gadis ini, terlalu senduh.

Berpura-pura kuat adalah pilihan yang buruk, apalagi berpura-pura kuat pada satu luka yang belum pernah mengering, berpura-pura tegar pada sesuatu yang sangat rapuh. Itu bukan hal yang mudah.

"Sstt... sstt... udah, udah yaa Star, Biyan ikutan sedih liat elo nangis gini terus, yang tabah ya, elo pasti bisa."

Starla menggeleng dengan kuat, "Enggak Kwan, gue nggak kuat!! Kwan, gue sakit di tinggal Bulan, gue nggak kuat!!"

Sungguh bukan hanya Starla yang sedih, bukan hanya Starla yang sakit. Tapi Akwan juga, Akwan sama merasakan kehilangan sosok sahabat. Sekarang bahkan tugas menjaga Starla harus Akwan pikul sendiri, karna sudah tidak ada Biyan yang membantunya.

Selain itu tugas Akwan juga bertambah, yaitu untuk selalu menguatkan Starla yang beberapa kali hampir ikut menghilangkan nyawa. Akwan sadar sahabatnya itu amat sangat merasa kehilangan yang mendalam, apalagi ia adalah seorang perempuan yang menaruh hati lebih. Akwan paham sebagaimana rasa kehilangan Starla pada Biyan.

"Starla kuat, Biyan. Cewe tomboy ini lebih kuat dari yang elo bayangin. Dia bahkan menjalani hidup dengan lebih baik. Sekarang sekali aja gue bilang jangan begadang, dia langsung tidur. Dia bener-bener berusaha berubah jadi anak baik. Elo bangga yaa pasti liat kesayangan kita ini, apalagi setelah dia di terima di rumah sakit impian dia, woah gue sujud syukur sih pas itu." Akwan ikut bercerita setelah Starla tidak sanggup melanjutkan ceritanya.

Akwan menepuk ijazah yang ada di tangan Starla perlahan, "Lihat Izajah elo ini, Yan. Kalau elo tebak Starla ngambil sambil nangis, elo salah. Dia kuat banget, Yan, gue sampe merinding. Elo di panggil sebagai lulusan terbaik sefakultas fisip, lo tau apa? Dia naik ke podium, ambil ijazah elo, terus ngasih kata-kata ucapan dengan sangat menyentuh, tapi dia nggak nangis, dia kuat banget Yan!"

Dengan mata kepalanya sendiri, Akwan menyaksikan betapa kuatnya seorang Starla, sahabatnya yang tomboy namun mudah mengeluh dan putus asa, tadi saat wisuda berdiri di hadapan banyak orang dan mengucapkan kata-kata baik. Mengapresiasi, menceritakan Biyan dengan sangat baik, dan dengan senyum yang tulus.

"Tadi temen-temen himpunan elo banyak yang ngasih selamat, ada bucket juga buat elo. Temen-temen elo juga bilang, kalau gue atau Starla butuh bantuan, boleh minta tolong ke mereka tanpa sungkan, karna elo orang baik, jadi mereka mau ikut ngejaga apa yang elo jaga."

Akwan mengusap bunga-bunga yang mereka tabur tadi di atas makam Biyan. "Elo pasti udah kumpul sama Mama Papa lo ya Yan? Elo seneng banget kan sekarang? Ketemu Mama Papa gue juga nggak? Gue seneng elo nggak sakit lagi, gue seneng elo bisa ketemu mama papa lo. Walau gue sama Starla sampe hari ini masih sering nangisin elo, masih sering kangen sama lo, kita gapapa kok asal elo bahagia."

Starla menarik mengatur napas di sisa-sisa tangisnya. "Maaf ya Yan kalau aku masih selalu lihat foto-foto kita bertiga tiap malam, masih selalu nonton vlog-vlog kita, masih selalu baca chat-chat kita di grub. Aku kangen kamu, kangen banget."

Akwan melirik Starla yang sudah menutup kalimatnya. "Pulang Star?"

"Iya, Kwan.." kata Starla pelan.

Kini tatapan Akwan beralih ke makam Biyam. "Kita berdua pamit ya Yan, nanti bakal sering kesini kok."

"Bye Bulan, nanti jalan-jalan ke mimpi aku yaa."

Keduanya berjalan meninggalkan daerah pemakaman. Starla masih terus terpaku pada deretan makam itu, masih terpaku pada nama Biyan di atas nisan coklat, sang Bulan kesayangannya.

Kematian adalah perpisahan paling menyeramkan. Sakitnya terasa lama, bahkan tak jarang lukanya adalah permanen. Mengiklaskan bukan perkara mudah, dan melupakannya adalah sebuah kemustahilan.

Starla mencintai Biyan, dan akan selalu seperti itu. Cintanya terus menggema, walau sang Bulan sudah tidak ada di sisinya. Biyan adalah separuh hidup Starla, tanpa Biyan separuhnya adalah mati, separuhnya adalah kosong.

Bahkan jika saat ada orang yang ingin masuk ke hatinya, orang itu harus rela karna Biyan juga ikut abadi di dalam sana, di hati Starla.





















Oneshot ini sebagai penutup book Love Oh Love, kumpulan oneshot yang aku bikin di tahun 2023.
Udah aku tulis dari bulan desember tapi baru sempet publish sekarang😭

Nanti aku bakal bikin book baru buat oneshot kapal kpop idol lagi.
Kalian boleh request kapal disini dari sekarang, biar aku udah punya gambaran. Bebas mau kapan apapun asal bukan sejenis😭🙏

Request disini yaa👉

Buat kapal requestan yang belum ada oneshotnya, nanti aku buat di book ya!!

Byee, terima kasih sudah suka sama karya-karyaku😭😭

With Love,
Bubuy💗💗

Love Oh Love! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang