~Happy Reading~
Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.
Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.
Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.
~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________
Prolog
Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, laki-laki bertubuh kekar dan juga berbadan tinggi.Sudah siap,dan akan berangkat pergi kesekolahnya.Karena hari ini adalah hari ujian pertama,buat kelas 12.
Laki-laki tersebut, mengendarai mobilnya hingga tiba disekolahnya.Disekolahnya,banyak sekali wanita yang menyukai ketampanan nya.Bagaimana tidak,tinggi,putih dan tampan, kecerdasan laki-laki itupun tidak terlalu buruk.
Dalam waktu setengah jam,ia sudah tiba dihalaman sekolahnya.Wanita-wanita yang baru saja sampai di depan gerbang pintu masuk sekolahnya pun,dibuat salah fokus sama mobil laki-laki itu.Baru keluar dari mobil saja,sudah mendengar teriakan histeris dari wanita-wanita yang berada disekolahnya.
"Anjir ganteng banget,boleh kali gua miliki dia," ucap wanita dengan seragam sma nya,dan memakai almamater sekolahnya itu.Ia salah satu penggemar, laki-laki tersebut.
Arsean Zayn Atmaja,Itulah nama laki-laki tersebut.Laki-laki yang bersifat dingin,tapi perhatian pada orang sekitarnya.Ia sering dipanggil Sean, walaupun banyak wanita yang menyukainya.Tapi tidak ada satupun wanita,yang berhasil merebut hati Sean.
"SEAN!!," Ucap laki-laki yang menghampiri Sean yang sedang berjalan,di koridor sekolah.
Danu Adhitama,sahabat Sean sejak ia duduk dibangku smp.Laki-laki yang sifatnya sangat bedah jauh dengan Sean,karena ke bar-bar nya itu.Ia sering dipanggil Danu,Danu juga tidak kalah cerdas dengan Sean.
"Lo nggak usah lari bisa," ucap laki-laki lari menghampiri Danu,yang sedang bersama Sean.
Arlando jevin Atmaja,sepupu satu-satunya Sean yang seumuran dengannya.Hampir sama dengan Sean,tidak terlalu suka yang banyak bicara,langsung to the poin.ia sering dipanggil Arlan.
"Kenapa?," Tanya Sean pada Danu.
"Nih,Lo dapet kado dari anak kelas 10," jawab Danu,sembari memberikan kotak yang diatasnya bertuliskan untuk kak Sean
"Makasih,lain kali kalau mereka kasih Lo balikin aja.Gua lama-lama risih sama mereka," ucap Sean mengambil kotak yang diberikan adik kelasnya itu.
"Hargain dong,pemberian yang dikasih sama cewek se," ucap Arlan pada Sean.
"Gua hargain mereka kasih hadiah buat gua,tapi mereka terlalu berharap sama gua.Gua nggak mau buat mereka lebih jatuh lagi,"
"Udah,ini Lo taruh di loker Lo aja.Atau dikasih anak dikelas," ucap Danu pada Sean.
"Yaudah ayo ke kelas,bentar lagi pengawas ujian datang," ucap Arlan pada Sean dan juga Danu.
Tiga laki-laki tersebut,kembali berjalan di koridor sekolah,untuk pergi kekelas mereka. 12 IPA 5,itulah tulisan yang berada didepan pintu kelas mereka.Mereka bertiga, laki-laki yang banyak di idolakan oleh para wanita-wanita disekolahnya.
Setelah sampai kelas,mereka langsung menduduki kursinya masing-masing.Tidak ada henti-hentinya,wanita yang memberi kado pada Sean,Arlan dan juga Danu.Bahkan,sudah sampai kelas pun,masih ada banyak wanita yang memberikan mereka kado.
"Sean,Arlan,Danu.Itu didepan kelas ada cewek-cewek,yang nyariin Lo bertiga.Dari pada buat keributan,mending Lo samperin," ucap gala ketua kelas,12 IPA 5.
"Emang ribet ya,kalau punya muka ganteng.Beda sama gua,pas pas an," ucap erlan teman sekelas mereka.
"Lo mau temui dia se," tanya Arlan pada Sean.
"Lo aja yang temui mereka,gua lagi males.Udah risih juga sama mereka semua," jawab Sean.
"Yaudah,gua sama Danu aja yang kesana,"
Arlan dan juga Danu keluar dari kelasnya,untuk bertemu dengan wanita-wanita yang mengidolakan mereka dan juga Sean.Untuk kali ini saja,yang menemui idolanya itu hanya Arlan dan juga Danu,biasanya Sean juga ikut menemui mereka semua.
"Kak Arlan,aku boleh minta foto sama Kaka nggak," itulah obrolan yang sedang ramai,didepan kelas 12 IPA 5.Hampir setiap hari,seperti ini tak henti-hentinya.
"Sean mana?,"
"Anjir,ganteng banget,"
"Ganteng elit, dimiliki sulit,"
"Jangan ganteng-ganteng,nanti jantung aku copot kak,"
Percakapan yang terus terjadi setiap hari,tiada henti-hentinya mereka memuji tiga laki-laki tersebut.Bahkan,semua wanita-wanita yang pernah datang ke kelas mereka bertiga pun.Pernah diusir,dengan guru karena membuat keributan di sekolah.
"Sorry,Lo tau kan hari ini hari apa?hari ini hari ujian pertama kami.Jadi tolong jangan buat keributan,dan jangan ganggu ketenangan kami," ucap Arlan sopan pada mereka,sedikit juga melarang mereka untuk datang kesini lagi.
"Jangan terlalu berharap sama kami,masih banyak laki-laki diluaran sana,yang jauh lebih sempurna dari kami.Tolong jangan buat kegaduhan lagi," ucap Danu.
Wanita-wanita yang mendengar,ucapan dari mereka berdua pun terlihat sedih.Bagaimana tidak,selama ini mereka rela memberikan barang pada ketiga laki-laki tersebut,dan sekarang mereka ditolak secara halus dengan mereka.
Setelah mengucapkan itu,kedua laki-laki tersebut kembali memasuki kelasnya.Sean yang sibuk memainkan ponselnya,tidak sadar kalau ternyata teman dan sepupunya sudah berada di samping Sean yang sedang memainkan handphone.
"Gimana," tanya Sean pada Danu dan juga Arlan.
"Udah gua kasih tau,dan mereka sebagian ada yang jadi sad girl.Tapi gua kasian sih," jawab Danu.
"Nggak usah kasian,pasti mereka ngerti sama keputusan kita," ucap Arlan.
Bersambung........
Dipublikasikan 06-01-2023
Hello semua,jangan lupa Ramein cerita ini.Aku udah stok bab selanjutnya buat arsean nih,jadi kalian stay tune ya.
Semoga cerita baru aku ini,diterima baik oleh kalian semua pembaca setia GrizzlyEl.Jika ada kesamaan cerita ataupun kata-kata,itu hanya kebetulan saja,kalian jangan menyebut akun lain di akun ini ya.Itu hanya kebetulan saja,tidak ada unsur kesengajaan.
Jangan lupa kalau yang belum vote,vote terlebih dahulu.Komennya juga jangan lupa,koreksi jika ada salah.Soalnya cerita ini sedang di revisi,bantu ya guys.
NEXT CHAPTER!!! 14 JANUARI 2022
Nb: 909 kata
~Thank You~
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEAN [END]
Teen FictionTidak pernah terlintas di pikiran Arsean Zayn Atmaja, dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali ia tidak kenal. Mau tidak mau ia harus menerima permintaan dari orangtuanya, bahkan ia sudah berusaha untuk membatalkan perjodohan. Tapi tanpa Arsean...