16. Salah tingkah

319 16 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

16. Salah tingkah

Sean sedari tadi berusaha untuk bisa tidur, tapi tetap saja ia tidak bisa tidur. Sudah banyak yang dilakukan Sean agar bisa tidur, tapi hasilnya tetap nihil. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, ia juga bingung harus melakukan apa lagi supaya bisa tidur.

Sean bangun dari kasur nya, ia keluar dari kamarnya untuk menuju dapur yang berada di lantai bawah. Awalnya ia ke lantai dasar untuk mencari cemilan, karena tadi ia lupa membeli cemilan.

Setelah melihat tidak ada cemilan yang ia mau. Sean kembali menaiki anak tangga demi tangga, hingga tiba kembali di depan pintu kamarnya. Sean mencoba membuka aplikasi yang bewarna hijau, siapa tau salah satu temannya ada yang belum tidur.

"Ini mata kenapa sih? Udah jam segini belum ngantuk juga!," Monolog Sean.

Druthhhh Druthhhh Druthhhh

Mendengar handphone nya berbunyi, Sean segera melihat handphone nya yang sudah ia taruh di atas nakas yang berada di samping ranjang kasurnya.

"Hallo sayang, kenapa? Hm. Kok belum tidur?," Tanya Sean. Sudah pasti yang menghubungi nya adalah Naomi, siapa lagi kalau bukan Naomi. Sedangkan hanya Naomi yang sering Sean panggil dengan sebutan sayang.

"Nggak bisa tidur. Aku ganggu kamu ya,"

"Nggak kok. Aku juga nggak bisa tidur, aku kira kamu udah tidur,"

"Yaudah, telepon nya jangan di matiin sampai aku tidur ya,"

"Siap sayang. Jadi kita diam-diam aja?," Tanya Sean pada Naomi dalam sambungan teleponnya.

"Emangnya ada yang mau kamu obrolin sama aku?," Tanya Naomi berbalik pada Sean.

"Nggak ada sih. Cuman aku mau bicara sesuatu yang sangat penting sama kamu," jawab Sean.

"Bicara apa?," Tanya Naomi terdengar sangat serius.

"you're beautiful," jawab Sean. Sudah pasti Naomi sedang mengalami salah tingkah, bisa jadi ia sedang salto diatas kasurnya.

"SEAN! Aku udah serius," protes Naomi.

"Ini aku serius sayang. You're beautiful," ucap Sean. Mengulang kembali kalimat yang membuat, Naomi Salah tingkah.

ARSEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang