14.Sadarkan Diri

379 18 0
                                    

~Happy Reading~

Banyak bertebaran typo disini,jika menemukan.Silahkan komen,bantu koreksi.

Cerita ini lagi direvisi juga,jadi tolong bantuannya,jika menemukan typo.Atau ada yang tidak nyambung,bahkan berbeda dengan sebelumnya.

Sekarang nggak terlalu banyak kata, supaya kalian semua nggak bosan sama cerita Arsean.Cerita Arsean ini, aku nggak pakai target komen and vote ya guys.Aku update sesuai tanggal yang sudah tertera di setiap chapter nya, so kalian semua bisa follow akun ini terlebih dahulu supaya mendapatkan notifikasi update dari aku, Thank you.

⚠️NOTE:

-Dilarang plagiat.
-Dilarang membawa cerita akun lain, di akun ini.
-Bila ada kesamaan kata,nama ataupun alur untuk hanya kebetulan.Tidak ada unsur kesengajaan.
-Jadilah pembaca yang bijak, jangan saling menjelekkan penulis yang lainnya.Karena kami, sama-sama berkarya.
-Jangan lupa vote nya ya.Dengan kalian vote sudah memberi kami semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote terlebih dahulu,share ketemen-temen kalian.

~SILAHKAN MEMBACA~
_____________________________

14.Sadarkan Diri

Setelah satu Minggu lamanya Sean tidak sadarkan diri, setelah kejadian yang tidak di inginkan itu.Akhirnya ia sadarkan diri dari komanya.

Tentunya ini adalah kabar bahagia untuk mereka semua, terutama orang terdekat Sean.Selama Sean berada di rumah sakit, Naomi sama sekali tidak menjenguk Sean.

Jangankan menjenguk Sean, datang ke sekolah saja dia tidak pernah.Semua orang terdekat Naomi sudah berusaha menghubungi Naomi, bahkan sudah datang ke rumah Naomi, tapi hanya ada asisten rumah tangga saja yang berada di rumah Naomi.

"Gimana keadaan kamu nak? Masih ada yang sakit?," Tanya Evan pada Sean.

"Kepala Sean masih sedikit sakit pah," jawabnya.

"Yasudah istirahat dulu.Jangan pikir yang berat-berat, sebentar lagi mamah sampai.Tadi mamah pulang dulu karena ada keperluan mendesak,"

"Pah.Naomi kemana?," Tanya Sean.

"Naomi sudah satu Minggu ini nggak ada kabar nak.Papah, Arlan dan Danu sudah cari kemana-mana tapi hasilnya nihil, bahkan Tante nila juga nggak tau keberadaan Naomi," jawabnya.

"Sean mau ketemu sama Naomi pah,"

"Keadaan kamu belum benar-benar pulih Sean.Nanti setelah kamu pulih kamu boleh cari Naomi, tapi untuk sekarang kamu fokus sama kesembuhan kamu.Papah udah menyuruh orang untuk mencari Naomi.Sekarang kita tinggal menunggu kabar saja,"

"Pah, boleh tolong telefon Arlan.Suruh dia datang kesini,"

"Boleh.Sebentar papah hubungi dia,"

Evan mengeluarkan handphone nya yang berada di saku celana.Setelah itu ia memberikan handphone tersebut kepada Sean, karena Sean yang meminjam handphone nya.

"Assalamualaikum om, kenapa om?," Tanya Arlan dalam seberang sana.

"Walaikumsalam.Ini gua Sean," jawab Sean.

"Lo udah sadar se,"

"Alhamdulillah udah.Naomi hari ini sekolah nggak?," Tanya Sean pada Arlan.

"Kebetulan banget se.Ini gua baru aja mau otw kerumah sakit, ada info yang harus gua kasih tau ke om Evan," jawab Arlan.

"Informasi apa,"

ARSEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang