"Melakukan segala sesuatu dengan ketulusan dan keikhlasan"
.
.
.
.
.
Jam mata pelajaran terakhir pun kini telah selesai dengan berbunyinya bel yang sudah terdengar dari lima menit lalu kini di kelas hanyalah tersisa shine beserta dengan yasa yang masih setia menunggu shine membereskan beberapa buku yang masih tergeletak di atas mejanya
"Ayo balik, sekolah udah mulai sepi sekalian yasa anterin shine balik aja lagi pula jam segini pasti bus udah jarang yang lewat" yasa langsung menarik pelan tangan shine menuju parkiran dimana motornya terparkir disana
Ia pun hanya pasrah mengikuti langkah yasa tanpa penolakan karna ia tau jika temannya yang sudah merupakan sahabat dan saudara ini paling tidak suka penolakan
Shine langsung turun dari atas motor yang ia tumpangi setelah ia dan yasa yang kini telah sampai didepan rumah yang selama ini menjadi tempat ia tumbuh dan besar disana
"Makasih yasa buat tumpangannya, sana balik hati hati di jalan" shine melambaikan tangannya sampai motor yang dikendarai yasa sudah tidak terlihat lagi baru ia memasuki rumahnya
"Shine pulang" ucapan saat ia memasuki rumahnya yang langsung disambut salah satu pelayan yang melihat kedatangannya
"Selamat datang kembali tuan muda, sini tas nya mbak bawain kekamar"
"Ish mbak kan shine udah bilang jangan panggil shine dengan sebutan tuan muda, gak usah mbak biar shine yang bawa sendiri tas shine, yang lain sudah pada balik?, oh ya si mbok dimana mbak?"
"Iya kalau gitu mbak panggil aden aja ya, tuan besar masih di kantor, tuan muda sky ada ditaman belakang, tuan muda rain belum pulang kalau si mbok ada di belakang den"
Sudah menjadi kebiasaan shine beberapa hari sekali setelah pulang dari sekolah ia akan selalu membantu tukang kebun untuk membersihkan daun kering yang berguguran di tanah
Seperti hari ini setelah bertemu dan menyelesaikan urusannya dengan si mbok dan juga sudah mengganti seragamnya dengan pakaian yang lebih santai
Saat ini ia pun sudah berada di halaman belakang rumah melakukan aktivitasnya menyapu daun kering yang berjatuhan di atas tanah lalu mengumpulkannya menjadi satu dan akan ia bakar setelahnya
Atensi shine yang sedang menyapu teralihkan ketika ia mendengar suara klakson dari sebuah mobil yang sudah berada di depan pintu gerbang
Melihat tak ada seorang pun penjaga membuat shine langsung lari terburu buru untuk membukakan pintu gerbang nya
Mobil itu kini telah terparkir dengan rapih tak lama keluarlah seorang pemuda dari dalam mobil yang tak lain ialah rain yang baru saja balik dari sekolah
Biasanya jika rain balik telat pasti ia sehabis latihan balet karna ia akan mengikuti kompetisi balet yang akan diadakan beberapa minggu lagi
Akan tetapi ketika rain keluar dari mobilnya ada yang aneh dengan cara jalan rain yang terlihat sepertinya kesakitan
Shine ya melihatnya langsung menghampiri dan berjongkok membelakangi kak rain
"Mau ngapain kamu disitu"
"Cepat naik shine anterin sampai kedalam kekamar"
"Gak usah saya bisa jalan sendiri"
"Kak rain memang tak mau ikut kompetisi balet? Kompetisinya tinggal beberapa minggu lagi kan, kaki kakak itu sedang terkilir ga boleh banyak jalan dulu, jadi sekarang biarin shine gendong kakak sampai ke kamar"
Dengan terpaksa rain pun menuruti perkataan shine karna apa yang di bilang shine ada benarnya juga kalau dipaksa buat tetap jalan pasti sembuhnya akan semakin lama apa lagi sebentar lagi ia akan mengikuti kompetisi balet
Shine langsung mendudukkan rain di atas ranjang setelah sampai di dalam kamar rain setelahnya shine memeriksa keadaan kakinya rain lalu ia pun segera keluar dari kamar rain untuk mengambil kotak obat
Kembalinya shine dengan ditangannya yang sudah membawa sebuah kotak yang berisikan berbagai obat juga beberapa botol minyak serta perban
"Kak rain tahan sebentar ya, ga akan sakit kok"
"Apa yang mau kamu lakukan?"
"Aarrgghh..."
"Coba sekarang kakak gerakin kakinya pasti udah ga begitu sakit lagi, kak rain istirahat dulu sekarang, nanti shine suruh si mbak anterin makanan buat kakak makan, kalau gitu shine permisi dulu"
Rain yang kini sudah sendirian dikamarnya ia pun mencoba untuk berdiri lalu sedikit berjalan yang ternyata kakinya sudah tidak sesakit tadi
TBC
- Hoshi -
• Yasa •
( Shine friend )
KAMU SEDANG MEMBACA
Dánke
Short StoryPerjalanan shine menemukan warnanya kembali yang pernah hilang "Aku sudah sangat membencinya sejak awal kehadirannya" - Sky - "Walau kita tidak memiliki hubungan darah kita tetap bersaudara dan selamanya akan menjadi saudara" - Rain - Start : Dese...