27. Pengorbanan

118 11 0
                                    

"Terima kasih karna kamu selalu saja melindungi ku"

.

.

.

.

.

Akhirnya tibalah hari dimana kompetisi balet yang sudah aku nantikan akan di mulai hari ini dan kini semua para peserta yang terpilih menjadi perwakilan dari berbagai sekolah pun sudah berkumpul di satu ruangan yang sudah di sediakan sebelum nya oleh panitia pengurus acara

Hingga ada seorang panitia yang datang dan memberi tau untuk setiap para peserta di wajibkan mengambil nomor urut terlebih dahulu karna nanti nya akan di panggil satu persatu melalui nomor urut yang mereka ambil

Kompetisi itu berjalan dengan lancar hingga tiba giliran ku yang akan tampil selanjutnya, dengan percaya diri aku pun langsung naik ke atas panggung

Aku sedikit terkejut ketika sudah berada di atas panggung karna melihat kehadiran daddy yang datang di acara kompetisi ini dan tak lama irama musik pun mulai terdengar lalu aku pun mulai menari mengikuti setiap alunan irama musik itu

Di saat aku yang terlalu fokus mengikuti alunan irama musik itu sama sekali tidak menyadari jika ada sesuatu yang tidak beres sehingga aku merasakan seseorang mendorong ku dan membuat ku terjatuh di saat itu juga bersamaan dengan suara benda yang terjatuh dan teriakan para penonton

"Brak!!!... Argh!!!... PYARR...!!!"

Insiden itu terjadi begitu cepat sehingga membuat tubuh ku menegang dan seketika itu pula aku pun terkejut ketika melihat seseorang yang sudah tergeletak di samping ku dan bersimbah penuh dengan darah

Melihat darah yang terus mengalir membuat ku terpaku diam hingga terdengar sebuah teriakan yang langsung menyadar kan ku dari rasa keterkejutan ku atas insiden yang tak terduga itu hingga tak lama para petugas pun berdatangan setelah seseorang langsung menelepon untuk meminta pertolongan

Di saat para petugas memindahkan tubuh orang itu ke atas tandu, aku melihat dengan jelas siapa orang yang sudah menolong ku itu hingga aku merasakan seseorang yang langsung mendekapku kedalam pelukan nya lalu memberikan kata kata penenang untuk ku

Saat para petugas yang membawa nya sudah mulai menjauh aku langsung melepas kan diri dari seseorang yang saat itu masih memeluk ku dan langsung mengejar para petugas itu sampai di depan mobil ambulans aku pun langsung ikut masuk kedalam nya dan berlalu menuju rumah sakit terdekat

Dalam perjalanan menuju rumah sakit aku terus saja memandangi shine yang sudah tak sadarkan diri serta tubuh nya sudah berlumuran dengan darah, beruntung mereka langsung melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu sebelum akhir nya tiba di rumah sakit

Setiba nya di rumah sakit sudah ada beberapa petugas yang menunggu dan mereka langsung memindah kan shine ke atas brankar lalu membawa nya menuju ruang UGD

Sudah hampir sejam lebih shine masih berada di dalam sana dan belum ada satu orang dokter atau suster yang keluar dan itu membuat ku sangat khawatir hingga daddy memeluk dan mencoba menenangkan ku dengan memberikan kata kata penenang untuk ku

Hingga tak lama pintu itu akhir nya terbuka bersamaan dengan seorang dokter yang keluar dari dalam sana, aku bersama dengan daddy pun langsung menghampiri dokter itu lalu menanyakan keadaan shine

Dokter itu menjelaskan keadaan shine yang hampir saja tidak tertolong jika ia sampai terlambat sedikit saja di bawa ke rumah sakit untuk mendapat kan pertolongan karna shine yang hampir saja kehabisan darah akibat luka nya cukup parah sehingga harus mendapat kan beberapa jahitan dan untung nya shine yang saat itu langsung segera di larikan ke rumah sakit terdekat tak lama setelah insiden itu terjadi

Setelah mendengar penjelasan dari dokter yang menangani nya aku pun sedikit tenang karna cedera nya tidak sampai mengenai bagian kepalanya atau pun bagian organ dalam nya

Dan kini shine pun sudah di pindah kan ke ruang rawat VIP atas permintaan daddy dan aku pun masih terus menunggu nya hingga tersadar karna ia masih dalam pengaruh obat bius

TBC

- Hoshi -

DánkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang