30. Adakah Peluang?

202 7 0
                                    

"Ada konsekuensi yang harus di bayar atas setiap perbuatan"

.

.

.

.

.

Sang ayah dan juga shine masih terus menunggu di depan ruang UGD dengan perasaan cemas karna belum ada satu orang pun suster maupun dokter yang keluar dari dalam sana

Saat sedang menunggu rain yang masih berada di dalam sana shine menceritakan semua nya kepada sang ayah seperti apa yang shine lihat sehingga kini sang ayah nya pun sudah mengetahui penyebab rain yang kini berada di dalam ruang UGD

Beberapa waktu yang lalu rain pun sudah di pindah kan ke ruang perawatan dan shine kini sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah menggantikan sang ayah untuk mengambil kan beberapa keperluan sang kakak selama berada di rumah sakit

Shine langsung menuju kamar milik sang kakak setelah ia sampai di rumah untuk mengambil beberapa keperluan milik kakak nya akan di bawa ke rumah sakit

Tanpa permisi shine langsung kedalam kamar milik kakak nya itu untuk mengambil beberapa helai pakaian dan juga keperluan lain nya yang akan di bawa nya ke rumah sakit
"Aa... Bang kenapa masih di sini, kak rain sudah di pindah ke ruang rawat, abang gak mau ke rumah sakit lihat kakak?" shine terkejut ketika melihat keberadaan sang abang yang masih berada di sana

Melihat abang nya yang tenyata masih juga belum beranjak dari sana, tanpa pikir panjang shine langsung menarik pelan tangan sang abang dan membawa nya untuk ikut melihat kondisi rain saat ini dan sky pun tidak menolak ketika tangan nya di tarik pelan oleh shine

Saat ini shine dan sky sudah berada di ruang rawat rain berada, sang daddy yang terlihat begitu lelah juga masih berada disana yang kini sedang beristirahat dengan bersandar pada sebuah sofa sembari menutup kedua matanya

Sky sangat menyesali atas perbuatan nya itu yang secara tak di sengaja ia telah melukai adik kesayangan nya saat ia sudah melihat keadaan rain yang masih belum sadar

Ada konsekuensi yang harus di pertanggung jawab kan oleh sky kepada daddy nya itu dan ia juga sudah siap untuk menerima apa pun itu yang akan di hadapi nanti nya

Setelah dua hari terlewati kini sebuah kabar terbaru datang mengenai perkembangan rain, saat mendapat kabar itu shine langsung menuju ke rumah sakit selepas bubar jam pelajaran di sekolah

Tak berapa lama shine kini telah sampai di rumah sakit, dari jauh shine mendengar suara teriakan saat menuju ruangan rain membuat ia langsung mempercepat langkah kaki nya dengan sedikit berlari saat suara teriakan itu ternyata berasal dari ruangan milik kakak nya

"PERGI!!!... SEMUA KELUAR DARI SINI!... KELUAR!!!... PRANG!... PRANG!... PYAR!..."

Shine hampir saja terkena lemparan sebuah gelas dari rain saat ia hendak masuk kedalam dan melihat rain yang sedang mengamuk serta ada beberapa suster serta seorang dokter dan juga sang ayah yang mencoba untuk menenang kan rain

"ASTAGA!!!... Ayah apa yang terjadi, kenapa dengan kakak yah?" melihat kekacauan di ruangan rain membuat shine bertanya pada ayah nya

"Hasil dari pemeriksaan dokter mengatakan akibat dari terjatuh dan terkena benturan keras sehingga kakak mengalami cedera saraf tulang belakang yang berakibat kakak mengalami kelumpuhan untuk saat ini" sang ayah pun menjelaskan tentang kondisi rain setelah membawa nya duduk di depan ruang rawat milik rain

"Apa masih ada peluang untuk kakak bisa berjalan kembali yah?"

"Peluang nya hanya sedikit, kakak harus terus menjalani pengobatan juga terapi dan itu butuh waktu yang cukup lama untuk bisa berjalan kembali"

Siang itu dua kabar yang di terima nya sekaligus membuat nya masih tidak percaya, awal nya shine begitu senang ketika mendengar kabar jika sang kakak yang sudah sadarkan diri, tapi di saat bersamaan ia juga harus bersedih karna melihat sang kakak yang harus mengalami kelumpuhan dan impian nya yang ternyata juga harus pupus

END

- Hoshi -

DánkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang