Chapter 15

160 6 5
                                    

Donasi Vote-nya, kak :o

"Ayo yang bersih! Itu di bawah sofa masih kotor banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo yang bersih! Itu di bawah sofa masih kotor banget." tunjuk-tunjuk Chaeyoung memerintah

Chaena dan Chaein memutar bola mata malas, "Iya."

"Aduh, mana makanannya ini?! Perut gue udah nangis kelaparan nih bisa dipercepat dikit ngga ngoseng bumbunya." teriak Chaeyoung berpindah ke dapur

"Harus di ungkep dulu setengah jam." ujar Chaeseo menurunkan kepala takut

"Gimana sih, lo? Bilang dong daritadi kalau gue harus nunggu lama kayak gini! Mending makan luar aja." bentak Chaeyoung akhirnya

"Eh, culun. Bawa semua makanan yang ada dikulkas. Ayo cepat!"

Chaerin kikuk, "Ba-baik."

"Tapi, kan. Itu semua pun-"

"Kalau gue bilang bawa ya bawa! Ribet banget, sih." eluh Chaeyoung

Penjajahan dimulai. Chaeyoung menduduki tahta tertinggi untuk saat ini di kediaman milik keluarga Kang yang memang benar sebelumnya tak ada pandangan kasta siapa terendah nan tertinggi, semua penghuni di anggap sama rata biar memandang apa saja. Namun kali ini, semua kehendak harus patuh dan kendali akan perintah keras menyekik dari Chaeyoung Kang pantang ditantang bahkan dibentah atau nikmati saja konsekuensi akhir mengenaskan yakni ditendang jauh-jauh secara langsung dari rumah.

"Kalian berdua daripada diem terus berdiri. Sini pijetin bahu sama kaki gue!" perintah Chaeyoung

Chaeyoon dan Chaehyun diam, "Malah jadi batu. Ayo kesini!" teriaknya keras

"Jemari lo panjang nih. Pijitin bagian punggung kaki gue." dua kaki Chaeyoung bergerak naik-turun

"Sementara untuk lo si rambut pinky. Pijit yang kuat bahu gue." pundak Chaeyoung naik-turun juga

"Ba-baik."

"Tolong ambilkan tas pinggang gue di kamar atas, dong." suruhnya pada Chaeyeon

"Dih, malas banget."

"Wih, keren. Udah berani ngebantah, ya? Atau mau gue bakar sekalian barang-barang lo di kamar?" ancam Chaeyoung menakuti

"Silahkan. Silahkan kalau bisa." sahut Chaeyeon tidak takut

"Bawakan bodyguard terbaik untuk segera dat-"

"Oke, oke! Tunggu sebentar." Chaeyeon menyerah terus berlari ke lantai ketiga

"Ada anak orang kaya, nih. Kok mau sih tinggal ngontrak di rumah orang. Rumah sendiri pasti ngga nyaman, ya? Dikekang terus sama orang tua, ya? Pengen bebas, ya? Kasian." ejek Chaeyoung

"Sabar, Chae. Sabar." tenang Chaewon pada sendiri

"Yang keras dong mijitnya, ah! Ngga becus banget." satu kaki Chaeyoung terangkat hampir menendang

CHAE'S HOUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang