Makan Gratis;

359 80 8
                                    

Chalisa POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chalisa POV.

Kelasku sudah selesai semua hari ini, aku juga sudah menghubungi Arjuna untuk menjemputku dan segera mendapat balasan 'oke' darinya.

Aku berjalan menuju depan falkultasku agar Arjuna tidak perlu terlalu masuk untuk menjemputku nantinya.

Lagi dan lagi aku dibuat terkejut dengan Witra yang sudah duduk manis disepeda motornya dengan sebatang rokok dibibirnya itu.

Dia menoleh ke arahku dan tersenyum, lalu menyapaku,

"Hai"

Aku membalas sapaannya, Witra berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekat ke arahku, "Udah selesai kelasnya?" tanyanya.

Tentu aku mengerti maksud dibalik pertanyaan itu,

"Eh Wit, lo nungguin gue?" tanyaku cepat padanya dan mendapat anggukan sebagai jawaban.

"Duh. Gue dijemput nih bentar lagi" lanjutku.

Kulihat Witra mengangguk pelan sambil mengerucutkan bibir bawahnya, lalu dia terkekeh.

"Oke deh, gue balik dulu kalau gitu" ucapnya sambil balik berjalan dan menaiki motornya itu, aku hanya memperhatikannya tentu saja dengan merasa bersalah.

"Chal..." panggilnya membuatku menatapnya,

"Hati-hati ya, pulangnya" lanjutnya, aku mengangguk.

"Lo juga hati-hati, Wit"

"Kalau lo gak keberatan, Kabari gue ya ntar kalau udah sampai rumah"

Sebelum aku menjawab ucapannya, Witra sudah melajukan motornya meninggalkanku sendirian.

Aku menghela nafasku pelan setelahnya, merasa bersalah karena munkin Witra sudah menungguku dari tadi tapi aku juga tidak bisa mnyetujui tawarannya tadi.

Tak berselang lama suara motor yang familiar terdengar, Arjuna dengan tersenyum menghentikan motornya di depanku.

"Maaf lama, tadi ada urusan gak bisa ditinggal" katanya pertama, aku mengangguk mengerti.

Arjuna lalu memasangkan helm yang tadi dia beli untukku, aku memperhatikan wajah seriusnya itu membuatku gemas sendiri.

Lalu aku naik ke jok motornya sebelum dia menjalankan motornya itu.

Jujur diselama perjalanan pikiranku masih nyangkut kepada Witra tadi, aku tidak henti-hentinya merasa bersalah padanya.

"Arjun" panggilku cukup keras takut dia gak kedengeran.

Arjuna • SummerzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang