-5- Ngelunjak

842 128 9
                                    

Di hari Rabu yang indah ini, alih-alih berhadapan dengan buku dan materi anak-anak justru berada di lapangan, berbaris dengan rapih bersama satu orang yang tengah memaparkan materi di atas

Vernon tidak tau apa yang dibicarakan orang aneh itu, yang ia tau hanya saat mic sekolah berdengung menciptakan suara yang menyakiti telinga

Sekitar 15 menit mereka berdiri di lapangan dengan setia meskipun tidak sedikit yang mengeluh kepanasan dan kelelahan

"Lo tertarik?"

Suara Erza membuat Vernon menoleh saat mereka berlomba meninggalkan lapangan "Um?"

"Mau ikut trial gak?"

"Lo bicara apa sih?!"

Pertanyaan nada tinggi Vernon mendapatkan serangan balik dari Erza, namun dengan tangannya "Goblok!"

"Gue gak denger apapun tadi"

"Itu, katanya ekskul baru bakal dibuka"

Vernon mengernyit "Ekskul apa?"

"Ekskul masak"

"Anjay, gak keren" Vernon bergedik jijik

"Jadi, kita gak usah?"

"Gak usah lah! Ngapain juga masuk ekskul-ekskul gak guna kayak gitu. Basket gak ada yang ngalahin" Ucap Vernon PD, setelah itu mereka berdua melakukan TOS

"Perhatian, buat yang tertarik boleh langsung menuju aula sekarang juga"

Suara yang terlampau indah itu membuat Vernon menoleh ke tempat yang tadi hanya diisi oleh guru perempuan paruh baya dengan kacamata, kini diisi oleh Keral dengan lembaran yang entah apa di tangannya

Vernon segera menghentikan langkahnya dan mengangkat tangan "Bu ketua!"

Sebelum merespon Vernon, Keral pertama kali menghela nafas "Ada apa?"

"Lo juga masuk?"

"Of course"

..☆︎..

"Seriusan?" Erza memastikan kembali bahwa ini bukan keputusan yang teramat salah. Bahan dan alat masak yang berada di hadapannya membuat kepalanya jadi hampir meledak

"Bro... di jaman sekarang itu, kita harus jadi kaum milenial yang gak cuma jago soal olahraga doang, tapi juga di bagian dapur. Cowok yang jago masak itu keren, loh" Jawab Vernon sambil menepuk-nepuk pundak Erza

"Bacot! Bilang aja lo kesini ngikutin Keral doang!" Suara Erza membuatnya mendapat tatapan tajam dari semua kakak kelas yang juga ada dalam ruangan yang sama, menyuruhnya mengurangi volume suara

"Harus ngikutin ayang"

"Tapi, emang lo yakin? Ini pertama kalinya kita nyentuh kompor"

Vernon mendesis "Banyak bacot lo. Kita cuma bakal ledakin sekolah, bukan rumah kita"

Erza memikirkannya...

Benar juga

"Jadi, kita mulai yah!"

Seorang guru perempuan yang tidak Vernon ketahui namanya itu bersiap setelah mengenakan apronnya dan suasana langsung menjadi menegangkan bagi Vernon dan Erza saat itu juga

Memasak ternyata tidak semengerikan yang Erza kira. Kini ia sibuk memperhatikan orang-orang yang berada di meja sebelahnya, mengabaikan Vernon yang terus mengeluarkan air mata dan menarik ingus

"Erza, gantiin gue motongin bawang!"

"Gak mau anjing. Berani ngajak berani bertanggung jawab"

Vernon tidak memiliki kemampuan apapun untuk menghajar Erza di sebelahnya. Matanya begitu terasa perih, ngilu dan panas dikarenakan bawang merah yang tengah ia iris tipis. Tapi, ia tidak boleh menyerah untuk membuat Keral terkesan meskipun laki-laki manis itu tidak pernah melihat ke arahnya barang sedetikpun

FamILY - BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang