-14- Kalah

723 141 15
                                    

Vernon masuk ke dalam rumahnya dan menjatuhkan dirinya begitu saja ke atas sofa. Setelah itu, ia melanjutkan acara kesalnya sambil menatap kosong permukaan meja

"Gimana hasilnya?" Tanya Win yang langsung menghampiri 5 pemuda yang duduk dengan putus asa di atas sofa

Karna Vernon tidak terlihat akan menjawab, akhirnya Erza berbicara

"Gak, Ma"

"Kalah?" Tanya Win

Keempatnya mengangguk

"Udah, gak apa-apa... Kekalahan adalah ke-tidak berhasilan" Ujar Win yang membuat kelima anak itu semakin kehilangan semangat

Erza tersenyum "Mama Win suka banget bicara fakta"

Win mengalihkan pandangannya kembali ke arah putranya "Mama sih udah curiga kamu kalah. Soalnya ini pertama kalinya kamu bawa pasukan kamu ke rumah"

"Um" Vernon menjawab rendah

"Kalian bertiga ini siapa? Kakak gak tau loh" Win tersenyum semakin bangga berhasil menguji kesabaran teman-teman putranya

"Aku Keenan. Salam kenal Tante" Sahut si pemuda yang duduk di sebelah Vernon, terlihat paling ceria di antara teman-temannya yang lain

'Tante'

Win tidak tau harus berekspresi apa, dirinya memang begitu cantik dan mempesona melebihi semua wanita yang pernah berusaha mendekati Bright. Tapi Win adalah laki-laki!

"Varo, si paling ganteng"

Win mendatarkan wajah, walaupun ketampanan anak itu adalah fakta, tapi Vernon-putranya tetaplah menjadi yang paling tampan

"Liam" Jawab si yang paling terlihat normal di antara keempat teman-temannya yang aneh

"Kalo aku Erza, ma... Kalo yang di ujung sana namanya Vernon" Erza ikut memperkenalkan diri. Syukurlah Win sudah memasak, jika tidak anak itu akan menjadi menu hari ini

"Ini pertama kalinya tim kita kalah!" Vernon akhirnya bersuara kembali dengan kesabaran yang telah habis. Membuat orang-orang kembali menatapnya

Suara decakan dibuat Vernon dan menggumam "Sebelum tanding pikiran gue emang lagi ribut"

Erza menggeleng-gelengkan kepalanya "Udah, jangan salahin diri sendiri"

Mendengar itu, Varo ikut mengangguk "Lo tadi udah hebat kok jadi kapten"

"IYA, EMANG GUE UDAH HEBAT, BEGO!" Vernon berteriak "Gue udah profesional buat jadi kapten yang baik buat lo pada. Lo pikir gue kayak gini nyalahin diri sendiri? Dih, amit-amit... Lo nya aja semua yang kalo nge shoot gak kira-kira"

Situasi hening selama beberapa sekon sebelum dipecahkan oleh suara tawa Win yang begitu puas "Anjir! Pantesan kalah, isinya orang tolol semua!!"

Saking keras tawanya, air mata sampai keluar dari sudut mata Win

Vernon mengirimkan Ibunya tatapan kesal, yang membuat Win mau tidak mau harus meredakan tawanya

"Udah deh gak usah bahas-bahas lagi. Kalian pada belum makan, kan? Ayo masuk dulu, Mama udah masak"

Tim basket itu langsung menerimanya dengan senang hati, empat di antaranya bersorak bahagia sambil beranjak meninggalkan Vernon yang masih merutuki timnya di atas sofa

..☆︎..

Win kembali ke kamarnya, menemui suaminya yang tengah bermain handphone di atas ranjang

"Kamu yah, libur bukannya manjain istri malah main HP mulu"

Bright terkekeh ringan lantas meletakkan handphonenya dan membuka tangan "Yaudah, sini"

FamILY - BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang