"Morning kak" Suara Erza menggema di seluruh sudut kamar, membuat sang pemilik kamar menoleh dengan datar
"Gue bilang acaranya malem, bukan pagi"
Erza berdecak "Gue dateng pagi gini kan artinya menghargai. Gimana sih lo? Gak seneng gue hadir?"
"Gue gak bilang gak seneng, cuma ini masih terlalu pagi" Jawab Aksen, masih belum memiliki minat untuk menatap Erza kembali
Erza melanjutkan langkahnya untuk mencapai kursi yang tersedia di dalam ruang kamar Aksen, duduk di sana dan menghadap sang pemilik kamar yang duduk di atas tempat tidur
"Jadi, lo seneng dong?" Erza cekikikan
"Kesialan yang menyenangkan" Gumam Aksen
"Sen, terakhir kali gue ke kamar lo pas Vernon lemparin lo batu, trus kepala lo bocor kan?" Erza berdiri lagi. Sekarang membawa dirinya mengelilingi kamar Aksen
"Um"
"Emang udah lama, yah... Pantes aja banyak yang berubah"
Aksen sudah tidak menjawab lagi, ekor matanya memantau setiap pergerakan Erza. Saat anak itu terus melangkahkan kakinya mengelilingi kamar, saat tangannya menyentuh barang-barangnya, dan saat pandangannya Erza menyisir seisi ruangan
"Lo mending duduk. Gue gak mau kamar ini hancur karna tangan terkutuk lo itu"
"Gue cuma tur kamar!"
"Ada yang rusak, gue suruh lo ganti rugi lima kali lipat"
"Sen, ini cermin baru!?" Erza berteriak lagi, yang membuat gendang telinga Aksen nyaris pecah
"Um"
"Pantesan aja gue ganteng banget"
Hey, apakah baru tidaknya cermin memengaruhi pantulan diri seseorang? Kepala Aksen jadi dibuat bertanya-tanya
Aksen menghela nafas kali ini "Za, lo beneran niat hadirin acara gue?"
"Niat, kok. Lo jangan badmood kayak gitu" Jawab Erza, masih dengan fokusnya pada pantulan diri dalam cermin
"Trus ngapain lo cuma pake celana pendek sama baju kaos kayak gitu? Asal lo tau, temen-temen gue yang lain sampe bela-belain beli baju, jahit langsung ke butik cuma buat acara ini"
"Emang sepenting apa acara ini?" Tanya Erza yang mulai merasa aneh
"Intinya, orang tua gue sempet kepikiran buat sewa gedung dan rayain ini di bali. Tapi gue nolak acara formal dan milih di rumah aja, dengan konsep santai supaya lo yang mageran bisa datang"
Kerutan di dahi Erza semakin meningkat. Saat masuk di sini, orang-orang rumah memang terlihat begitu sibuk seakan putra keluarga ini akan melangsungkan pernikahan
"Oh, jadi... Lo ada acara apa? Pengalihan saham? Penobatan raja? Atau apaan?"
Aksen tak terlihat akan menjawab pertanyaannya. Ia tetap memasang datar wajahnya, dan kembali memprotes "Vernon gak ngasih tau lo buat pake baju yang sopan dikit?"
"Gak" Erza menggumam dan membuka bajunya pada detik berikutnya, meneliti kaos yang dilepasnya baik-baik "Baju gue bagus kok"
Aksen beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Erza "Lo sengaja mancing gue?"
"Mancing apaan?"
Saat Aksen semakin mendekat, ia membuat kontak mata yang begitu lama sebelum dihentikan karna pergerakannya merampas kaos Erza dan pergi ke kamar mandi
"Lah, baju gue mau lo apain?!"
Pertanyaan Erza terjawab saat ia menyusul Aksen ke kamar mandi dan melihat kaosnya terjun bebas dalam bak mandi yang terisi air
KAMU SEDANG MEMBACA
FamILY - BrightWin
FanficRusuhnya keluarga Chivaaree masih berlanjut... Win yang absurd, Vernon yang biadab, Vernan yang terlalu baik, dan Bright yang membiarkannya ⚠️Cerita ini cuma buat lucu-lucuan aja yah, gak bakal ada konflik berat. Kalo mau nyari yang drama silahkan b...