-8- Vernan

782 128 11
                                    

"Sayang, ada sisir gak sih?"

"Buat apa?" Win bertanya antara sadar dan tidak. Matanya masih terpejam, dan suaranya terdengar seperti orang yang mengigau

"Nyisir lah"

"Um"

"Bantu cariin dulu"

Permintaan itu membuatnya yang malas semakin merasa malas. Pagi ini ia rasanya ingin bermalas-malasan saja di atas tempat tidur. Win merengek "Udahlah, kamu pake garpu aja..."

"Sayang, udah pagi. Bangun ih"

Win berdecak "Aku capek!"

Bright bergeser ke sebelah Win, mengelus pelan rambut istrinya itu "Tadi Vernon bilang dia lapar"

"Suruh gofood"

"Masa masih pagi udah nge-gofood?"

"Kalo gitu kamu aja ih, yang masakin! Aku capek tau, gara-gara kamu"

Bright terkekeh dan mengecup sayang pucuk kepala Win "Maafin aku, yah"

"Um"

"Sekarang ayo bangun, udah jam 9"

"Dibilang juga capek. Badan aku sakit semua"

"Mau aku pijitin?"

Win memaksa membuka matanya yang terasa berat, memberikan seutas senyuman pada suaminya saat ia menatapnya

Suaminya itu sangat perhatian! Win benar-benar harus mengucapkan rasa syukur 100 kali perhari untuk keberuntungan ini

Tapi sudahlah, ini semua mungkin balasan dari jerih payahnya selama ini dalam perjuangan mendapatkan hati sang ketua OSIS dingin

Rasanya baru kemarin Win menggodanya saat acara MPLS

Masih segar dalam ingatan Win saat Bright mati-matian menghindarinya dan menolaknya mentah-mentah

Tapi, Win itu menarik. Tidak ada yang bisa lolos

Jika Win menginginkannya, maka ia memenangkannya

"Pegel banget, yah?" Tanya Bright yang kini membantu memijat Win di area pinggangnya

"Banget"

"Kamu maunya anak cewek apa cowok?"

"Eh-?" Win segera bangkit, menatap suaminya dengan wajah bingung. Padahal mereka sama sekali tidak membahas tentang menambah anak

"Kenapa?"

Win membuang pandangannya ke sembarang arah "Maksudnya... emang udah siap, punya bayi lagi?"

"Itu kan tergantung kamu"

Win mengusap rahangnya dengan kaku "Vernon udah ngebet banget yah pengen punya adek cewek"

Bright mengangguk, kembali mengelus surai yang selalu menjadi kesayangannya itu "Um, Bukan cuma Vernon. Tapi Vernan juga"

"Vernan mah maunya adek cowok" Kekeh Win

"Capek liat anak-anak debat terus permasalahin adek cowok atau cewek"

"Tapi kenapa, yah?" Tanya Win

"Vernon mau adek cewek karna katanya adek cowok bakal susah diatur. Kalo Vernan gak setuju punya adek cewek karna takut bakal susah mahamin adeknya" Jelas Bright, dan Win mengangguk paham

"Jadi, gimana?" Bright mengikis jarak secara ekstrim

"Yah... gak tau! Aku cuci muka dulu" Win menyibakkan selimut yang menutupi pahanya dan beranjak

FamILY - BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang