17. TERUNGKAP

50.1K 2.6K 48
                                    

Ada cerita apa diawal tahun 2023 ini?

Semoga kita semua selalu sehat, ya.

Siapa yang masih menunggu cerita Dika dan Nara?

Kamu team happy end/sad end?

✨✨✨

Jangan lupa vote dan komentar disini.

Happy Reading🌻

****

Ada banyak hal yang tidak diketahui Keano tentang Anara dan Dika. Termasuk kehamilan anak gadisnya itu. Keano hanya berpikir bahwa mereka hanyalah korban pergaulan bebas seperti anak muda kebanyakan. Bahkan hingga detik ini, Keano tidak mengetahui apa yang menyebabkan Anara harus hamil dan menikah di usia yang masih dini.

Keano tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut saat itu. Yang ia pikirkan adalah Anara. Bagaimana bisa anak seusianya harus menjadi orang tua disaat teman-teman sebayanya tengah mengejar impian mereka?

Anara memiliki cita-cita menjadi seorang dokter Jantung. Kematian Bundanya beberapa tahun yang lalu, membawa diri Anara lebih dewasa.

Suasana rumah setelah kepulangan Dika menjadi lebih hening. Keano tahu Anara membutuhkan waktu. Kenapa tahu mereka memiliki masalah. Saat tiba, Anara mengatakan bahwa ia akan menginap beberapa malam di rumahnya, hal itu sudah membuktikan bahwa pasutri muda itu memiliki masalah.

"Ra, Dika pesan sama Ayah, kamu harus makan dan minum vitamin kamu. Susunya juga harus diminum," panggil Keano dari depan pintu kamar.

Hening mengukung malam. Anara tak menyahuti panggilan itu. Keano hanya bisa menghela nafas pasrah. Sudah ketiga kalinya ia mencoba membujuk Anara keluar untuk bisa makan, namun Anara enggan.

Namun, beberapa saat menunggu, pintu kamar itu terbuka. Anara keluar dengan daster berwarna peach yang dibelikan Dika tempo hari. Katanya daster itu akan menjadi daster kesukaannya.

"Ayah, sudah makan?" tanya Anara. Entah, sejak menikah, Anara sangat canggung dengan Ayahnya. Ada perasaan bersalah yang selalu hinggap di hatinya. Itu sebabnya, ia hampir tidak pernah mengunjungi Keano.

"Ayah tunggu Ibu hamilnya Dika," kekeh Keano. "Ayah nggak mau disalahkan Dika kalau istrinya nggak makan."

Anara mencoba untuk memberikan senyuman setulus mungkin pada Ayahnya. Anara tahu, dibalik kelakaran Ayahnya, ada sejuta luka yang disimpan pria setengah baya tersebut.

Gadis muda yang tengah hamil empat bulan itu pun menghampiri Ayahnya. Anara memeluk Keano.

"Yah, Anara pengen makan soto ayam," kata Anara. "Soto ayam buatan Ayah. Rasanya udah lamaaa banget Anara nggak makan masakan Ayah."

"Sering-sering main ke rumah. Ayah bakal minta Dika anterin kamu setiap weekend. Biar Cucu Ayah juga tahu, kalau Ayah pandai memasak," ucap Keano.

Anara mengangguk. Ia merenggangkan pelukannya dan memberi pandangan penuh pada Ayahnya.

"Anara kangen sama Ayah. Maaf, ya, nggak pernah main ke rumah. Dika kerja, jadi Anara nggak tinggalin rumah, karena dia nggak mau Anara keluar sendirian," jelas Anara.

"Ok. Ayah sudah tenang sekarang. Karena dia bisa Ayah andalkan jagain kamu," ujar Keano.

Anara terkekeh. Ada sedikit perasaan bersalah dalam hatinya. Tidak seharusnya ia meninggalkan Dika di rumah. Anara memang masih labil untuk menghadapi permasalahan rumah tangga, seperti yang pernah ia katakan diawal-awal kehamilannya itu.

ANARA UNTUK DIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang