57. KUE ULANG TAHUN DAN RENCANA MEGAN

21.1K 1.5K 226
                                    


Holla, guysss ...

Apa kabar kalian?

Semoga dalam keadaan sehat semuanya

Terima kasih karena sudah menunggu update cerita ini. 🥺

Jangan lupa vote dan komentar disini karena jejak kalian itu sangat berharga untuk author.

Jangan lupa follow akun instagram @wp.erllyndjosseph & @penerbitgalaxy untuk info terbit novel Anara untuk Dika 

Sudah siap berkemas untuk pisah dari Anara & Dika


Mereka masih berada di rumah Eyang. Sekitar pukul sepuluh malam, Anara ke kamar yang selalu mereka tempati jika ke rumah Eyang. Kamar milik Dika. Sebelumnya Ankaa sudah berada dalam gendongan Dika, bersiap untuk dinina bobokan Papapnya. Tuas pintu kamar terbuka, Anara terkejut masuk ke dalam kamar. Terlihat Angel tidur di atas ranjang. Entah Angel tau atau hanya berpura-pura. Seharusnya gadis itu tidak berada di kamar ini. Ini kamar milik suaminya di rumah ini.

"Anara, lo perlu sesuatu?" Suara Gladys mengalihkan perhatiannya, dan Anara langsung menutup kembali pintu.

"Ehm, apa di rumah Eyang tidak memiliki kamar tamu yang lebih? Angel tidur di kamar Dika," jawab Anara dengan suara bergetar.

Gladys membuka pintu kamar, dan melongokkan kepalanya ke dalam. Melihat Angel sudah tertidur pulas. "Biarin aja. Gue yang minta dia tidur di sana. Lo nggak perlu cemburu, kita cuma sahabatan. Value Angel terlalu tinggi untuk ngerebut suami orang."

Anara merasa kalau Gladys sengaja melakukan semua ini. Anara merasa bahwa Gladys mau mendekatkan Dika dengan Angel. Tapi tidak semudah itu. Dika sudah memiliki Anara dan Dika berjanji tidak akan menyakitinnya. Namun, janji hanyalah janji yang suatu saat akan diingkar oleh si pembuat janji itu sendiri. 

>>> 

Gladys baru saja mengirim pesan pada Dika, meminta tolong pada sepupunya ini untuk membelikan cake ulang tahun Besok Angel berulang tahun. Kata Gladys, ia akan mengambil kue sekitar jam sembilan malam di rumah. 

Pekerjaan kantor sudah selesai, Dika segera bersiap untuk kembali ke rumah. Anara memintanya pulang lebih awal untuk menemaninya ke supermarket membeli bahan masakan yang sudah mulai terkuras di kulkas. Bicara soal Anara, Dika akan membeli cake itu di tempat langganan yang biasa ia beli untuk Anara.

Cake bertema butterfly berwarna biru tua, dengan beberapa mutiara sebagai pemanis. Dika menenteng box itu dan menyimpannya pada kursi tengah. Sesampainya di rumah, ia mengeluarkan box cake berukuran medium ke dalam rumah.

"Nara Sayang," panggil Dika.

"Mbak Anaranya lagi keluar sebentar, Mas," sahut asisten rumah tangga mereka. Panggil saja Mbak Lastri, wanita berusia kepala tiga yang kini menjadi teman ngobrol Anara di rumah.

"Ankaa tidur? Nanti saya minta cake ini ditata rapih dengan piring warna putih kecil itu, ya. Untuk Anara," pinta Dika.

"Baik, Mas. Saya siapkan. Ankaa sudah tidur." Dika akan mandi sembari menunggu Anara pulang dan mereka akan ke supermarket bersama.

Di lain tempat, rupanya Anara baru saja masuk melalui gerbang kecil di samping rumah. Seorang security memantau ke mana Anara pergi sejak tadi. Perempuan itu hanya mencari udara segar sore itu. Mungkin ke arah timur, sehingga Dika tidak melihatnya di jalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANARA UNTUK DIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang