25. OBAT SECARA FISIK

51K 2.7K 200
                                    

Hello again 👋👋

Jangan lupa vote dan komentar, ya, karena dua hal itu gratis gezzz...

Selamat Membaca part agak 18+ ini 😂😂

****

“Disa diperkosa Papa tirinya.”

Kevin dan Gerald tidak percaya dengan pengakuan sahabat mereka. Diaz mungkin hanya membelah dirinya saja saat ini. Cowok itu tidak ingin disalahkan sendirian.

“Disa hamil anak lo, gimana ceritanya dia diperkosa?Dan sama siapa lo bilang, Papa tirinya,” sela Gerald.

“Semua orang pastinya nggak akan percaya sama yang gue ngomong! Gue tahu disini gue yang salah, tapi denger penjelasan gue sebentar aja,” hardik Diaz.

“Ok, jelasin secara detail sekarang!” tuntut Kevin.

“Jelasin apa?”

Suara Dika segera mengalihkan pandangan ketiganya. Cowok berjaket denim itu berjalan menghampiri mereka. Dika berdiri menatap mereka satu per satu.

“Ini sebenarnya ada apa? Disa mana?” tanya Dika.

“Disa di ruangan ICU. Melakukan percobaan bunuh diri di apartemen teman brengsek lo ini,” jelas Gerald.

“Diaz hamilin Disa,” sambung Kevin.

Dika mendelik. Tatapannya segera tertuju pada tersangka yang nampak menundukkan kepala. “Sejak kapan lo berdua pacaran? Belum nikah udah sex aja, loh,” cecar Dika.

“Kayak lo nggak aja,” sindir Kevin.

“Beda kasus, Vin. Dika sama Anara itu murni kecelakaan. Lo ngerti kan kalau kecelakaan itu bukan kemauan manusia,” terang Gerald.

“Yaz,” panggil Dika.

“Iya, gue salah. Lo mau ceramahin gue juga, Ka?” sambar Diaz.

“Lo tanggung jawab, kan?” tanya Dika.

“Nggak, lah! Lo pikir gue bakal buang Emas berlian cuma buat sampah kayak Disa?” hardik Diaz.

Dika menarik bagian depan kaos Diaz yang langsung membuat cowok itu berdiri . Dika menghempaskan punggungnya pada pagar pembatas lorong.

“Bajingan! Lo mau biarin anak itu lahir tanpa Bapak? Kemana sisi jantan lo, Yaz?” teriak Dika masih mengcengkram kaos Diaz.

“Udah woi! Ini rumah sakit,” bisik Gerald melerai keduanya.

Bukannya menyesal akan perkataan Dika, Diaz justru mencibir sahabatnya. “Peduli apa lo sama gue? Urusin hidup miskin lo itu! Lo jauh lebih brengsek dari gue!” teriak Diaz di wajah Dika.

Dika mendorong Gerald dengan satu tangannya untuk menjauhi mereka. Dengan cepat tangannya memukul wajah Diaz, tepat pada hidung cowok tersebut.

“Anjing! Malah berantem,” desis Kevin.

Lorong rumah sakit itu menjadi ricuh karena perkelahian Dika dan Diaz. Wajah Diaz habis dipukul Dika, begitu pun sebaliknya. Kevin dan Gerald tidak bisa menahan keduanya, lalu segera memanggil security rumah sakit.
Keduanya dipisahkan. Dika menatap tajam pada Diaz.

“Hei, ini rumah sakit. Kalau ingin baku hantam, jangan di sini!” kata Security itu.

“Lepasin saya, Pak!” pinta Dika.

“Saya akan lepaskan kamu setelah kamu lebih tenang.”

Nafas keduanya saling memburuh. Diaz dibawah ke pos security oleh pria satunya lagi.

ANARA UNTUK DIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang