39. HAPPY ENDING

46.1K 2.9K 296
                                    

Holla, guysss ...

Apa kabar kalian?

Semoga dalam keadaan sehat semuanya

Jangan lupa vote dan komentar disini karena jejak kalian itu sangat berharga untuk author.

Jangan lupa follow akun instagram @wp.erllyndjosseph

Tim yang masih menunggu Dika Anara update?


Tim happy ending/sad?


Tim yang udah jatuh cinta sama couple ini mana?

⚛Tim yang udah jatuh cinta sama couple ini mana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam masih panjang. Resepsi pernikahan itu pun masih berlangsung. Meriah dan sangat luar biasa. Ada semacam konferensi pers yang diadakan di awal bersama keluarga besar tersebut. Anara dan Dika masih di sana. Duduk di atas pelaminan bak Raja dan Ratu. Dan Dika, cowok itu tak lepas menggenggam tangan istrinya. Pasangan muda yang sangat cocok pikir orang-orang.

Dari kejauhan, Bramasta memegang gelas minum yang baru diambilnya. Tatapan matanya lurus, menghunus sepasang pengantin itu. Perasaannya aneh. Cemburu dan marah saat melihat Dika bisa sebahagia malam ini.

Dan keluarga ini. Seharusnya mereka semua hancur tak tersisa. Wanita yang duduk di kursi roda itu sudah membuang Ayahnya. Dan semua itu ulah Megantara.

"Anara, lo cewek baik yang nggak harus berurusan sama keluarga ini." Sebuah penyesalan baru saja Bramasta ungkapkan. Gadis itu tidak seharusnya berakhir bersama Dika.

Lama menikmati minumannya, Bramasta pun berani untuk bertemu keluarga itu. Setelah kembali dari luar negeri, dia belum pernah menemui keluarga angkat Ayahnya.

"Boleh saya bergabung?"

***

Tidak seharusnya  Bramasta berada di sekeliling keluarga itu. Megan menyorot kedatangan anak dari saudara angkatnya itu dengan tatapan marah. Mereka sangat terkejut melihat kedatangan cowok itu.

"Kamu," lirih Elen, yang nyaris tak percaya bahwa Bramasta berada di depan mereka semua. Yang  mereka tahu, anak itu sedang berada di luar negeri.

"Eyang," sapa Bramasta menghampiri wanita tua tersebut. "Papa nitip salam untuk Eyang."

"Papa kamu bukan siapa-siapa untuk keluarga kami," sahut Hendra-adik Megan, yang saat ini berdiri menghadangnya.

Sedangkan Vika, ia memberi tanda agar Megan tak ambil bagian untuk bicara pada Bramasta. Acara ini tidak boleh berakhir ricuh. Vika tak ingin hubungan Dika dan Papanya kembali rusak.

ANARA UNTUK DIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang