23. SUDAH SELESAI

47K 2.7K 115
                                    

HALLO, LAPAK PAPAP DAN IBUN MASIH RAMAI NGGAK, SIH?

MAAF SUDAH LAMA TIDAK UPDATE!

KAMU KENAL CERITA INI DARI IG/TIKTOK?

KAMU JUGA BISA MENGHARGAI KARYA AUTHOR DENGAN MEMBERIKAN VOTE DAN KOMENTAR KALIAN DISINI.

SELAMAT MEMBACA YA. SEMOGA SUKA👍

****

Semenjak hari dimana mereka check kandungan itu, Dika menjaga jarak dari Anara. Perhatiannya masih sama, namun tidak seperti biasanya. Perubahan itu dirasakan oleh Anara. Secara terang-terangan Dika menjauhinya. Yang awalnya memaksa agar Anara tidur bersamanya, kini berakhir dengan Dika yang kembali tidur di kamarnya. Seperti pagi ini, Dika hanya memeasan taxi online untuk Anara dan membiarkan gadis itu berangkat sendiri.

"Lo sama Dika berantem?" bisik Ketrin.

"Enggak, kita baik-baik aja," jawab Anaara.

Lapangan basket outdoor sekitar pukul sembilan pagi diisi dengan anak-anak Bahasa satu yang bermain di sana. Sudah satu minggu Disa absen, tanpa kabar juga gadis itu. Anara dan Ketrin sudah mencaritahu keberadaan gadis itu, namun jejaknya benar-benar tidak terlihat.

"Kalau gue jadi elu, lebih baik gue nonton Dika yang lagi latihan di lapangan futsal," celetuk Ketrin.

Anara memandang lurus ke depan sana. Ia tidak sedang serius menonton teman kelasnya bermain basket, tapi memikirkan Dika yang menjauhinya. Dika benar-benar berubah. Dika sudah tidak pernah modus padanya. Anara kehilangan Dika selama hampir dua minggu ini. Cowok itu lebih banyak diam, berbicara pun jika ada kepentingannya saja. Dika pun lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja, bahkan akan kembali ke ruma hingga larut malam.

"Eh, itu cowok lu," kata Ketrin. Anara menoleh sekilas saja. Dika sedang bersama teman-teman dari tim futsal.

"Biarin, lah," balas Anara.

"Anara, kalian berantem beneran, kan?"

Suara Ketrin tetutup dengan suara speaker yang tiba-tiba saja bunyi. Terdengar suara Pak Dean. "SELAMAT PAGI PARA SISWA-SISWI YANG SAYA BANGGAKAN. MOHON MAAF MENGGANGU WAKTUNYA SEBENTAR. PANGGILAN KEPADA SISWI KELAS DUA BELAS BAHASA SATU ATAS NAMA ANARA QUINZY PRAYOGA. DAN SISWA KELAS DUA BELAS IPS LIMA ATAS NAMA ANDIKA SURYA GUTAMA. HARAP SEGERA MENDATANGI RUANG KEPALA SEKOLAH SEKARANG. TERIMA KASIH."

Jantung Anara berdebar cepat. Ada apa lagi, pikirnya. Ia dan Ketrin saling melempar tatapan penuh tanya. Terlebih Ketrin yang terlihat bingung dengan semuanya. Akhir-akhir ini banyak kejanggalan diantara pasangan kekasih itu. Hubungan Dika dan Anara benar-benar membuat satu sekolah gempar. Bagaimana tidak, mereka yang terlihatt seperti tidak saling mengenal mengenal justru memiliki hubungan spesial.

"Nara, mau gue anterin?"

Anara menggeleng lemah. "Aku ke kantor sebentar, Ket. Kamu masuk kelas aja."

Anara beranjak dari sana, mempercepat langkahnya. Di depan pintu, ia dan Dika berpapasan, namun Dika memilih masuk terlebih dahulu. Dika terkejut melihat kedatangan Papa-nya. Ia berbalik dan menarik Anara keluar.

"Andika!" panggil Pak Dean.

"Dika, ada Papa kamu," ucap Anara.

"Dia bukan Papa gue," sebut Dika lantang.

Sedangkan di tempatnya Megan tersenyum meremehkan. Dasar anak keras kepala, sudah miskin berlagak tidak mengakui orang tuanya. Megan bangkit dari duduknya, kemudian melangkah tegas mendekati Anara serta Dika.

ANARA UNTUK DIKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang