*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Happy Reading 🌹🌹
Hari demi hari dilewati elysa dengan tenang. Dari sikap Lio yang menurutnya berubah itu membuat nya bingung plus bahagia. Entah angin dari mana lio menyuruhnya membawakan sarapan ke kantor, entahlah mungkin saja dia sudah menyadari sikap nya itu apa entah lah!!
Dan disini lah elysa berada di mobil mewah dengan harga bermiliaran rupiah dia kendarai ke kantor lio. Pukul 10 pagi tadi iya sudah memasak beberapa menu yang menurut nya pas untuk lidah nya dan dia berangkat pukul 12.20 siang. Sesampai nya di kantor yang besar itu elysa pun turun dan bergegas ke atas setelah mendapatkan ruangan kantor nya.
Dengan ingatan nya dia pun naik lift yang di sediakan disana, banyak sorot mata tajam yang memperhatikan nya. Tapi dia pun hanya lewat tanya memperdulikan ocehan tidak jelas dari orang orang. Setelah sampai di lantai 14 ruangan yang sepi itu yang menjadi hal pertama dia lihat. Dengan perlahan dia mengetuk pintu dan terdengar suara yang menyuruhnya masuk.
Ceklek
"mas ini aku bawak makan siang pesanan kamu, kamu mau makan sekarang apa nanti mas" ucap Elysa sambil berjalan kearah meja kebanggaan lio
"kamu taruh saja disitu makanannya, dan kamu kemari, saya hanya menginginkan kamu" ucap Lio sambil menatap wajah cantik elsya yang membuatnya tak tahan untuk memeluknya setiap saat
Elsya yang mendengar itupun berjalan kearah Lio yang sudah me rentang kan tangannya untuk di sambut oleh pelukan hangatnya
"manja banget sih mas" ucap elsya sambil terkekeh ringan dengan tangan yang mengusap punggung kekar milik Lio dan tangan satunya mengelus rambut hitam legam milik lio
"mas jangan terlalu kuat peluk ya, kasian dedek bayi nya kalau ke gencet" ucap elsya sambil memukul pelan bahu suami nya itu
"gemes banget perut kamu sayang" ucap Lio sambil mengusap sesekali mencium perut elsya yang semakin hari semakin besar
"sayang kamu udah beli perlengkapan bayi belum?" tanya Lio ke elsya
"udah sih beberapa, kayaknya aku mau beli lagi nanti" ucap elsya sambil mengelus rahang tegas milik lio
"aku ikut, nanti istri aku yang cantik ini malah di culik sama orang" ucap Lio sambil mendusel mukanya di perut esa elsya
"serah kamu mas, oh ya usah dulu, itu makanannya kasian dianggurin" ucap elsya sambil mencium pucuk kepala Lio dengan gemas
"ayo kita dudu sofa biar enak makannya" ucap elsya sambil menarik pekan tangan Lio yang masih berada di perutnya
"suapin" rengek Lio sambil mencium bahu elsya
"dasar manja, udah mau jadi papa kok masih manja" ucap elsya sambil mengeluh perutnya sekilas dan mulai menyuapi pak suami nya itu
"enak tau sayang kalau di suap, rasanya aku mau nambah terus kalau suapin aku itu kamu" ucap Lio sambil memandang wajah cantik istrinya itu
"yaudah habisi berarti biar badannya makin kuat" ucap elsya sambil membersihkan sudut bibir Lio yang terdapat sisa makanan
"mas kan sebentar lagi aku melahirkan, menurut kamu kalau aku lahiran nya normal, aku sanggung gak ya?" tanya elsya ke Lio
"sayang aku gak mau kamu
kenapa - napa jadi kamu operasi sesar aja ya, gak usah normal, kata mama normal itu sakit, nanti kalau kamu kesakitan aku sedih liatnya" ucap Lio dengan mengecup lembut tangan elsya yang mulai membengkak karna efek hamil"aku ikut saran dokter aja mas, itu juga kan sesuai keadaan tubuh ku juga mas, kalau aku gak bisa normal ya gak papa itu juga untuk kesehatan aku bukan" ucap elsya sambil mengemasi tempat makan itu yang sudah kosong dan bersih
Dan memberi minum ke lio"aku takut kamu kenapa - napa, padahal aku baru sebentar memperbaiki rumah tangga aku sama kamu" ucap Lio sambil memeluk elsya
"udah ah kamu gak usah berfikir
Aneh - aneh mas, kita ikuti takdir aja mas, tuhan tau mana yang terbaik untuk kita" ucap elsya sambil mengusap punggung Lio yang bergetar yang menandakan bahwa sang empu sedang menangis"hiks nangis ya gak hiks gak mau berhenti hiks hiks" ucap Lio dengan isak nagis yang tak berhenti
"kenapa kamu jadi cengeng gini sih mas, mana seorang Lio yang dingin itu" ucap elsya sambil mengusap air mata Lio yang ada di pipi itu, bahkan pipinya sudah basah karena air matanya yang terus mengalir tak ada hentinya
Padahal yang melahirkan dia, yang ngerasain sakit dia juga, kenapa malah suaminya itu yang nangis gak
berhenti - henti pikir elsyaHy
Hy
Sorry cuman sedikit bye
Ketemu di part selanjutnya sayang sayang eonnie 😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy And Baby (END)
RomanceAurelia Aurora Tanisha seorang gadis kalem tapi pecicilan, alim? Gak ada unsur alim ya, bar bar, dan labil soal percintaan. Mati karna ketabrak mobil gara - gara kecewa sama pacar bodoh yang berani selingkuh dengan cewek murahan yang gak ada hargany...