Setelah mengangkat telpon Lio menghampiri Elysa dan dengan berat hati ia akan meninggalkan sang istri yang sedang hamil besar perkiraan beberapa bulan / minggu lagi akan lahir.
Memang beberapa hari ini Elysa mengeluh pinggang nya mulai nyeri yang mengakibatkan satu hari Lio harus menemani nya di rumah karna sebelumnya sudah di ajak ke rumah sakit tidak mau jadi ia menghabiskan hari di kasur dengan sang istri.
Setibanya di kursi ia melihat muka Elysa kesakitan waktu itu jadi tidak tega tapi harus bagaimana lagi.
"ada apa? Siapa yang telpon? Apa ada masalah?" tanya Elysa dengan posisi aku di hadapannya dan duduk di sebelah Ny.
Aku hanya tersenyum karna melihat kekhawatiran sang istri yang akan ia tinggal beberapa minggu pasti ia akan sangat merindukan momen ini beberapa minggu ke depan."sayang tadi sekretaris ku, yang menelpon ku ada masalah kantor yang harus banget aku di sana-" hembusan kasar Lio lakukan, menjeda apa yang ingin ia katakan.
"aku harus ke kantor cabang beberapa minggu dan itu di kota Filipina, yang dimana sekretaris brengsek itu menyuruh ku kesana" dengan nada kesal ia mengumpat untuk sekretaris baj*****
Aku melihat elysa hanya tersenyum dan melihatku tanpa mengatakan apa pun yang ku takut
"sayang kalau tidak boleh j-" dengan panik aku mengatakan nya karna takut sang isti akan marah dan berakhir seperti sebelumnya
"it's okay Mas, Kamu pergi aja, mana tau ada yang penting di sana" ucap elysa sambil mengusap lengan suaminya dengan lembut
"ish tapi aku gak mau jauh - jauh dari kamu" ucap Lio dengan manja membuat elysa tersenyum gemas di buat nya
"kan nanti bisa ketemu lagi baby" ucap elysa sambil mengelus rambut suami nya yang di perut besar nya
"tapi nanti kangennnnn" rengek Lio sambil menunjukkan wajah memelas nya membuatnya menjadi menggemaskan di mata elysa
"sayang dengar sini, kamu itu kan bos nya disana jadi kamu yang bertanggung jawab atas semua nya, aku gak papa kok disini, kamu tau kan kalau ibu hamil gak boleh naik pesawat" ucap Elysa dengan pelan seperti menjelaskan ke anak kecil
"yaudah kalau gitu aku siap - siap dulu" ucap Lio dengan lesu
*
*
*
*
*
*
*Setelah bersiap-siap Lio pun turun kebawah untuk menemui sang istri tercinta. Oh iya tentang pakaian nya sudah disiapkan maksudnya koper dan keperluan lain nya sudah ia siapkan karna tadi sebelum bersiap-siap ia sudah menyuruh pelayan untuk menyiapkan beberapa saja pakaian yang ia akan bawa.
"sayang kamu yakin gak mau ikut sama aku, nanti kalau aku di gondol sama tante girang disana gimana" ucap lio sambil memelauk perut besar milik elysa
"kamu disana hanya sebentar mas bukan selamanya" ucap elysa dengan nada yang terkesan malas
"ish kamu udah gak peduli lagi ya sama aku" ucap lio dengan bibi yang mengerucut kedepan
"kalau aku gak peduli lagi sama kamu, aku gak akan mau di peluk sama kamu mas" ucap elysa dengan santai sambil mengelus perut besar nya
"kam-
"syutt udah mas, kamu kapan berangkat kalau kayak gini terus, udah ayo aku antar sampai bandara" ucap elysa yang dituruti oleh lio dengan berat hati
setelah perjalanan yang cukup lama menurut elysa namun cukup singkat menurut lio akhirnya mereka sampai di bandara
"jaga diri kamu baik - baik mas, jangan sering begadang, makan yang teratur karna aku gak ada nanti disana, ingat ada anak sama istri kamu yang selalu menunngu kamu disini" ucap elysa sambil mengelus rambut lio dengan lembut membuat sang empu menjadi semakin berat untuk meninggalkan istrinya sendiri
setelah drama perpisahan tadi lio langsung pergi ke arah pesawat yang siap landas
"pak kita langsung pulang aja ya" ucap elsya yang patuhi oleh supir pribadi nya
"baik nyonya" ucap sang supir
tapi belum lagi ada beberapa menit mobil itu berjalan, mobil yang elsya tumpangi dihadang oleh segerombolan motor dan satu mobil yang cukup mewah, membuat elsya takut dan gemetaran
"nyonya tunggu di dalam mobil ya, biar saya yang menghadapi mereka" ucap sang supir sambil membuka mobil dan mengkode elsya untuk mengunci mobil dari dalam
BUGH
BUGH
DUGH
KRAK
KREK
ARGHHH
itulah suara yang berasal dari perkelahian 1:20 itu, elsya khawatir dengan keadaan supir nya itu apalgi harus menghadapi semua nya sendirian, memang semua pekerja yang bekerja di rumah mereka harus pandai bela diri, tapi bukan berarti mereka mampu melawan banyak orang sendirian
tok
tok
"buka!" ucap seseorang dari luar sambil mengetuk brutal kaca jendela mobil membuat elysa semakin takut
"buka, jika tidak di buka akan saya pecah kan kaca ini" ucap orang itu yang membuat elysa takut dan berfikir sesuatu agar ia dan anak nya selamat
"ah ya mas lio" ucap elysa yang baru kepikiran untuk menelpon lio tapi tidak ada balasan sama sekali, mungkin karna lio masih dalam perjalanan makanya gak aktif pikir elysa, dengan berat hati ia membuak kunci mobil dan keluar dari mobil sambil berdoa dalam hati agar dia dan anak nya tidak terjadi apa - apa
sedangkan di posisi lio....
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sampai sini dulu ya gaissss
Sampai jumpa lagi🖐️🖐️🖐️🖐️🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy And Baby (END)
RomansaAurelia Aurora Tanisha seorang gadis kalem tapi pecicilan, alim? Gak ada unsur alim ya, bar bar, dan labil soal percintaan. Mati karna ketabrak mobil gara - gara kecewa sama pacar bodoh yang berani selingkuh dengan cewek murahan yang gak ada hargany...