HARUSKAH !!! (END)

Cerita I

"Haruto" panggil pria manis di sampingnya.

"Hmm"

"Kamu punya cita-cita gak?"

"Tiba-tiba!"

"Aku cuma nanya aja"

"Eehmm, gak ada. Aku gak pernah berfikir tentang cita-cita. Aku mengikutin alur hidupku aja".

"Bagaimana dengan perusahaan orang tua mu ?".

"Sudah pasti aku yang akan meneruskannya. Kamu tahukan Kak Yoshi mengurus perusahaan ayah yang di Jepang".

Si manis pun hanya mengangguk pelan.

"Kamu sendiri apa cita-citanya?"

Tidak langsung menjawab pertanyaan Haruto, pria manis yang duduk disampingnya menatap sayu ke langit cerah namun tidak terlalu panas. Mereka berada di atap sekolah karena ingin menghabiskan jam istirahatnya berdua dengan dua bekal makan yang dibuat oleh Doyoung. Iya, pria manis yang menjadi pacar Haruto adalah Kim Doyoung atau biasa dipanggil dengan sebutan Dobby.

Sudah satu tahun mereka menjalin hubungan. Awal mula mereka bertemu cukup unik. Bagaimana tidak, saat Haruto ingin mengendari motornya usai jajan dari mini market, tiba-tiba Doyoung naik ke jok belakang motor lalu meminta si pemiliknya untuk menyalakan motornya. Haruto dengan wajah yang kebingungan dan kepanikan dari wajah Doyoung, tanpa bertanya atau memarahinya, Haruto melajukan kendaraannya. Usai sampai di sebuah taman, Haruto memberhentikan motornya dan menurunkan Doyoung dengan hati-hati.

Haruto ingin bertanya mengapa ia tiba-tiba naik ke jok motornya, namun urung ditanyakan karena melihat Doyoung yang terburu-buru. Tidak lupa Doyoung mengucapkan kata terima kasih kepada Haruto, ia pun pergi sambil berlari karena telat datang ke tempat les. Haruto melihat punggung Doyoung yang sudah menjauh, tersenyum dan bergumam 'manis & lucu'.

Hal yang tak terduga mereka alami, dimana saat perwakilan kelas mengharuskan untuk datang ke ruang OSIS karena perihal acara pariwisata yang tiap tahunnya pihak sekolah adakan. Tidak bisa menghindar atau menolak, mau tidak mau Haruto dan Doyoung selaku ketua kelas akhirnya mengikuti arahan ketua OSIS. Karena hal itu lah, mereka berdua mulai dekat dan menjalin hubungan hingga sekarang.

"Aku bingung To" selang beberapa menit kemudian akhirnya Doyoung menjawab pertanyaan sang kekasih.

"Bingung kenapa by?"

"Aku bingung, ibu ku menginginkan aku kuliah jurusan hukum tapi disisi lain aku ingin terjun ke dunia entertain".

"Entertain!?. Maksudnya mu, kamu ingin menjadi artis!?".

"Iya, aku sudah pernah menceritakan hal ini padamu kan!".

"Heem, bahkan kamu menjadi seorang model dadakan jika temanmu meminta".

Hanya tawaan kecil yang Doyoung berikan. Hening menyapa diantara keduanya. Haruto yang tidak ingin membuat Doyoung larut dalam kebingungan, dia memikirkan kata-kata agar kekasihnya itu semangat dalam meraih cita-citanya. Walaupun dia sendiri tidak yakin dengan ucapannya.

"Doy lihat aku". Doyoung menghadap ke arah Haruto dengan tangan yang digenggam olehnya. Manik mereka saling bertemu. Tersirat rasa cinta yang tulus diantara keduanya.

"Aku tahu kamu masih bingung dengan keputusan mu, tapi apapun itu aku akan tetap mendukung mu dan menjadi support system untuk dirimu. Aku yakin kamu pasti bisa mengambil keputusan yang tepat. Dan aku lebih yakin bahwa kamu bisa melakukan dua hal tersebut. Tapi jika suatu hari kamu sudah tidak mampu melakukannya dan berhenti ditengah jalan, datanglah padaku, aku selalu terbuka untuk kamu. Jika kamu ingin menangis, menangislah, jika kamu butuh tempat cerita aku siap mendengarnya dan jika kamu butuh tempat sandaran, aku lebih siap Doy. Apapun itu aku akan selalu ada untuk kamu".

"Kita jalani semua bersama-sama. Kamu tidak usah takut, oke. Kita harus komitmen dengan hidup kita berdua nantinya".

Perkataan Haruto membuat air mata Doyoung mengembang di kelopaknya. Menyadari hal itu, tangan Haruto terangkat untuk memeluk Doyoung. Doyoung terisak dengan air mata yang mengalir di pipinya. Haruto menenangkan Doyoung dengan tangan menepuk pelan dipunggungnya.

.

.

.

.

.

Doyoung sudah berhenti menangis. Mereka harus kembali ke kelas karena bel istirahat sudah berbunyi.

.

.

.

.

.