Cerita V

405 48 2
                                    

Hubungan Haruto dan Doyoung mulai berjalan tidak harmonis. Keduanya benar-benar disibukan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Haruto yang harus menangani berbagai proyek dan bolak balik keluar kota untuk bertemu dengan client nya. Sedangkan Doyoung yang sibuk dengan dunia keartisannya. Tak jarang ia juga keluar negeri untuk menghadiri undangan.

Nama Doyoung melesat melambung tinggi mengingat karir nya sebagai artis sukses besar. Tapi hal itu tidak membuat dirinya merasa tinggi hati dan ia tahu siapa dibalik kesuksesannya ini. Siapa lagi kalau bukan Haruto. Disisi lain, ia juga menyadari bahwa hubungannya dengan sang pujaan hati sedikit renggang. Maka dari itu Doyoung meminta kepada direktur agensi nya untuk meliburkan dirinya selama satu bulan penuh.

Bagaimana dengan So Junghwan yang sekarang menjadi teman dekat Doyoung!. Tentu saja dia sedang sibuk dengan berbagai macam kegiatan seperti pemotretan, syuting iklan ataupun menjadi MC. Tapi disela kesibukannya itu dia tidak lupa untuk tetap komunikasi dengan Doyoung. Bahkan sesekali mereka menghabiskan waktunya untuk hangout atau liburan bersama.

Karena saat ini Doyoung sedang libur panjang ia berencana untuk bermanja-manja dengan Haruto. Sebenarnya Doyoung ingin mengajak Haruto liburan entah itu keluar kota atau keluar negeri tapi mengingat sang pujaan hati memiliki waktu yang tidak memungkinkan jadi ia mengurungkan niatnya itu.

Tuuutt

Tuuutt

"Halo Haruto".

"Iya Doy?".

"Kamu ada di kantor?".

"Tidak, aku sedang diluar kantor meeting bersama client ku, ada apa?".

"Tadinya aku ingin mengujungi mu ke kantor dan mengajak mu makan siang bersama. Tapi sepertinya kamu benar-benar sibuk".

"Maaf ya sayang".

"Baiklah tidak apa-apa, kamu lanjutkan saja meeting nya. Maaf sudah mengganggu waktu mu, Haruto".

"Iya sayang, sekali aku minta maaf ya".

"Iya".

Karena bingung ingin melakukan apa, akhirnya Doyoung memutuskan untuk beres-beres apartemen.

.

.

.

Sudah seminggu berlalu Doyoung enggan untuk keluar dari apartemennya. Ia banyak menghabiskan waktu berdiam diri didalam apartemen melakukan kegiatan yang ia mau. Soal makanan, ia lebih banyak masak sendiri namun jika sedang malas ia memesannya via online atau meminta Junghwan untuk membeli dan mengantarkan makanannya.

Doyoung bersyukur, masih punya Junghwan di dekatnya dan bisa diandalkan. Yah, sebenarnya Junghwan suka dengan Doyoung begitupun dengan dirinya. Siapa yang tidak kepicut dengan ketampanannya. Memiliki badan yang atletis, tinggi badan diatas 180cm ditambah warna bola matanya yang indah. Tapi Doyoung menolaknya secara halus karena ia sadar bahwa dihatinya hanya ada Haruto dan Junghwan tahu kalau Doyoung menjalin hubungan dengan Haruto CEO dari Wt Business Group. Setelah pernyataan Junghwan, Doyoung tidak melarang jika dia ingin tetap berteman.

Melihat isi kulkas sudah menipis, Doyoung pergi ke supermarket membeli kebutuhan yang diperlukan. Jarak antara apartemen dengan swalayan bisa dibilang lumayan jauh butuh sekitar empat puluh menit untuk sampai disana.

Usai berbelanja, Doyoung mampir ke tempat cafe yang biasa ia kunjungi dulu dengan Haruto. Masuk ke dalam cafe disambut hangat oleh para staf disana. Para pekerja tidak menyadari bahwa pelanggan yang mereka layani adalah seorang artis terkenal karena Doyoung menggunakan masker dan topi.

"Mau pesan apa kak?" tanya sang kasir.

"Red valvet 1 yang ukuran 10x20 dan es matcha ukuran large 1".

"Ada lagi tambahannya?".

"Itu saja".

"Baik, atas nama siapa kalau boleh tahu?".

"....Dobby".

"Baik, totalnya 225.000. Mau pakai apa pembayarannya?".

"Debit aja".

"Mohon ditunggu ya kak, nanti dipanggil namanya".

"Terima kasih".

"Sama-sama".

Setelah memesan, Doyoung duduk tidak jauh dari kasih agar terdengar namanya ketika di panggil. Matanya menelusuri setiap sudut ruangan, mengenang memori saat Ia dan Haruto datang ke cafe ini. Doyoung tersenyum manis mengingat kenangan itu.

Tempat duduk yang biasa mereka duduki kala itu, terlihat jelas dari posisi duduk Doyoung saat ini. Matanya sedikit meyipit ketika melihat siluet yang ia kenali, namun tidak lama sang kasir yang tadi melayani memanggil namanya bahwa pesanannya sudah bisa di pick up.

Tanpa menegur sapa Doyoung bergegas keluar dari cafe dan memilih pulang ke apartemennya.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HARUSKAH !!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang