Jumat, 05 maret 2***
Haruto berdiri tepat di depan pintu masuk menatap knop pintu. Dirinya gugup dan bingung harus menjelaskan seperti apa. Dengan perasaan tak menentu akhirnya dia membuka pintu dan masuk kedalam.
Dengan pencahayaan yang normal seperti biasanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa Haruto berjalan ke arah dapur. Dapat di lihat sosok pria manis, entah Haruto masih menganggapnya sebagai kekasih atau bukan sedang mencuci piring.
Barang-barang didalam apartemen masih lengkap. Haruto pikir Doyoung akan keluar dari apartemen setelah kejadian di acara amal kemarin. Tapi Haruto tidak tahu kalau Doyoung sudah memindahkan sebagian pakaiannya ke rumah orang tua nya.
"Oh kamu sudah datang, kanapa tidak memanggil ku!".
"Maaf" jawab Haruto singkat.
"Duduklah, kita makan malam bersama sudah lama kita tidak makan bareng, iya kan".
Haruto merasa aneh dengan sikap Doyoung yang bersikap seolah baik-baik aja. Seharusnya Doyoung marah dengan dirinya tapi ini Doyoung malah memperlakukannya dengan lembut.
Doyoung menarik tangan Haruto dan menyuruhnya untuk duduk. Doyoung mengambilkan nasi serta lauk pauk untuk Haruto dan menyajikan didepannya. Barulah giliran Doyoung untuk mengambil makanannya sendiri. Mereka berdua duduk saling berhadapan.
"Aku hari ini libur" ucap Doyoung disela sela makannya. Haruto tidak menjawab tapi matanya tetap memilirik Doyoung.
"Aku mengambil libur panjang" tambahnya lagi.
"Kalau aku pergi apa kamu mau menemani ku, Haruto?".
Haruto memandang wajah Doyoung yang terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Haruto tahu kalau Doyoung habis menangis.
"Kamu mau pergi kemana?" tanya Haruto lembut.
"Eehmm, mungkin ke Jerman. Tapi aku gak akan memaksa dirimu jika kau sibuk".
"Akan aku usahakan".
Keheningan menyapa hingga makan malam usai. Haruto ingin membantu Doyoung membereskan bekas makan mereka tapi ditolak dan menyuruhnya untuk duduk diam.
Kini keduanya duduk kembali saling berhadapan dengan dua gelas berisi teh hangat di depan masing-masing. Sudah hampir tiga puluh menit belum ada satu dari mereka untuk buka suara.
Haruto yang ingin mengawali topik tapi dipotong oleh Doyoung.
"Doy___".
"Biarkan aku dulu yang bicara".
Doyoung menarik napasnya pelan-pelan dengan sorot mata yang sendu menatap ke arah Haruto.
"Kenapa kamu lakukan ini padaku?" tanya Doyoung dengan suara merendah.
"Maaf".
"Katakan padaku dimana letak salahku?" tanyanya lagi.
"Maaf".
"Aku butuh penjelasan dari mu bukan kata maaf yang keluar dari mulutmu. Sekarang ceritakan padaku awal mula kalian bertemu" titah Doyoung yang masih menatap Haruto.
Haruto masih menundukkan kepalanya enggan menatap Doyoung. Tiba-tiba tangan Doyoung terulur memanjang ke depan Haruto.
"Haruto, kemarikan tangan mu".
Dengan sedikit keraguan Haruto tetap menurut. Ketika tangan meraka saling bertemu, Doyoung mengelus lembut tangan Haruto.
"Hei, tatap aku".
Haruto mengangkat kepala dan menatap ke Doyoung.
"Tidak apa-apa, aku tidak akan marah" ucapnya untuk menenangkam Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARUSKAH !!! (END)
RomanceSepasang remaja yang menjalin hubungan hingga dewasa namun terpisahkan oleh profesi masing-masing. Apakah mereka beneran berpisah ? Cuss langsung aja ke tkp 😁 Warning : BXB Start : 09 Januari 2023 End : 22 Januari 2023 Note : murni hasil hayalan se...