Perkataan Haruto beberapa waktu lalu via telepon tidak teralisasi sehingga membuat Doyoung kecewa. Bagaimana tidak kecewa, janji yang diucapkan Haruto kala itu dia ingkari sendiri lantaran harus keluar kota untuk melihat proyek besar yang sedang dia pegang.
Pagi-pagi buta Haruto menelpon Doyoung mengatakan bahwa dirinya tidak bisa berkunjung ke apartemennya. Doyoung yang sudah sangat senang bisa melihat pujaan hatinya, kini terduduk lemas di sofa empuk miliknya.
"Apa sih yang aku harapkan" keluh Doyoung pada dirinya sendiri.
.
.
.
Minggu berikutnya Doyoung dipanggil oleh sang direktur meminta nya untuk datang ke agensi karena ada tawaran dari sutradara dan penulis drama. Menurut dua tokoh tersebut, peran utama dalam cerita yang ditulis oleh si penulis sangat cocok bila pemainnya adalah seorang Kim Doyoung.
Doyoung berfikir terlebih dahulu drama yang ditawarkan alasannya karena ia masih dalam proses syuting drama bergenre kolosal. Belum lagi bulan depan Doyoung sudah mulai syuting film dimana nantinya film tersebut akan ditayangkan diseluruh bioskop.
Dengan pemikiran yang sangat matang akhirnya Doyoung mengambil drama tersebut, toh drama kolosal yang sedang berjalan sebentar lagi akan selesai.
Dalam suatu ruangan yang cukup besar, sesi pengenalan para pemain dan pembacaan dialog dimulai. Di dalam ruangan tersebut, terdapat crew-crew dan para artis yang nantinya saling bekerjasama.
"Hai" sapa aktor yang bertubuh atletis menghampiri Doyoung.
"Hai juga So" balas sapaan Doyoung.
"Panggil aja Junghwan atau hwanie".
Senyum terpatri di keduanya.
"Aku senang bisa bermain drama bareng dirimu. Aku benar-benar menanti akan hal ini" seru Junghwan. Dia benar-benar tidak menyangka impiannya untuk bermain drama dengan sang idola terwujud.
"Benarkah!?".
"Iya. Aku pengemar berat mu. Saat pertama kali melihat mu bermain drama berjudul Justice of Justice aku terpukau. Kau benar-benar pandai tentang hukum dan undang-undang. Saat itu aku berfikir kalau kau seorang sarjana hukum".
"Itu memang benar. Gelar ku S1 sarjana hukum".
"Benarkah!!".
"Heem".
"Woaahh, aku benar-benar terkejut kali ini. Tidak sia-sia aku mengidolakan dirimu dan menjadikan motivasi untuk diriku".
"Terima kasih tapi bukankah itu berlebihan!?".
"Menurut ku tidak, asal tidak terlalu obsesi saja". Gelak tawa mereka berdua mencuri pandangan orang-orang yang berada didalam ruangan. Pasang mata mereka larut dalam kebahagiaan dan penuh keyakinan bahwa drama ini akan sukses besar. Mereka sudah mengecap bahwa Doyoung dan Junghwan mempunyai chemestry sebelum drama tersebut dimulai.
Entah ada perasaan apa, Doyoung yang jarang berinteraksi dengan artis atau aktor lain tidak pernah merasa senyaman ini. Tapi berbeda ketika ia berbicara dengan Junghwan, ia merasakan nyaman berada di dekatnya.
.
.
Dugaan mereka benar, setelah drama yang di bintang Doyoung dan Junghwan sukses besar. Berbagai penghargaan mereka raih. Baik dari segi pemain, penulis, alur cerita bahkan sampai sutradara terbaik mereka rebut.
Atas keberhasilannya, mereka merayakan pesta kecil-kecilan di salah satu restoran yang sudah di booking. Mereka hanya sekedar makan dan minum saja. Hingga waktu selesai, mereka pamit satu persatu.
"Aku antar ya" ajak Junghwan.
"Aku bisa naik taksi Hwani" tolak Doyoung secara halus. Doyoung emang hanya seorang diri. Manager tidak bisa menemani karena harus mengurus beberapa pekerjaan sebelum dirinya berangkat keluar kota untuk melakukan meet and greet sang artis diberbagai negara.
"Aku tidak menerima penolakan Kim".
"Baiklah kalau itu mau mu".
.
.
Ceklek
"Kamu sudah pulang?"
"Astaga, kau membuatku kaget Haruto".
"Maaf". Haruto menghampiri Doyoung dan memeluk erat karena sangat rindu. Sudah beberapa bulan mereka tidak bertemu karena kesibukan masing-masing.
"Siapa tadi yang mengantar mu?" tanya Haruto tiba-tiba membuat Doyoung menelan ludahnya sendiri.
"Itu So Junghwan, artis yang menjadi lawan main ku saat drama kemarin" jawab Doyoung sambil menuang air putih kedalam gelas.
"Sepertinya dia menyukaimu".
Mendengar hal itu membuat Doyoung tidak suka dengan ucapan sang pujaan hati. Sebenarnya Doyoung tidak ingin menanggapi ucapan Haruto karena dirinya lelah.
"Kami hanya sebatas partner kerja saja, tidak lebih".
"Ehm, yakin!".
Lagi-lagi respon Haruto membuat Doyoung kesal. Doyoung menarik napasnya pelan-pelan.
"Ayolah sayang, aku lelah dan aku tidak ingin berargumen dengan mu. Besok aku memiliki jadwal yang padat jadi biarkan aku beristirahat".
"Baiklah baiklah. Tapi biarkan aku menemani sampai kamu tertidur".
Doyoung hanya menganggukkan kepalanya pelan karena sumpah demi apapun dirinya benar-benar lelah.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARUSKAH !!! (END)
RomanceSepasang remaja yang menjalin hubungan hingga dewasa namun terpisahkan oleh profesi masing-masing. Apakah mereka beneran berpisah ? Cuss langsung aja ke tkp 😁 Warning : BXB Start : 09 Januari 2023 End : 22 Januari 2023 Note : murni hasil hayalan se...