HARUSKAH !!! (END)

Cerita VI

Libur panjang Doyoung telah selesai, kini dirinya harus memulai aktifitasnya kembali. Jadwal padat sudah menanti di depan mata. Melihat kejadian di cafe saat itu masih tertanam diotaknya, walaupun Doyoung berusaha untuk melupakannya tapi hal itu tidak mudah bagi dirinya.

"Hei, kamu kenapa Doy?" tanya Junghwan sambil mengelus lembut surai Doyoung.

"Aku gak apa-apa Hwanie, hanya sedikit butuh adaptasi aja atas libur panjangku kemarin" elak Doyoung.

"Makanya kalau libur jangan lama-lama, dua minggu seharusnya cukup".

Tidak ingin melihat Junghwan khawatir Doyoung memilih untuk tersenyum kecil.

"Liburan kemarin kau habiskan untuk apa?"

"Ehm, ke makam ibu ku, pergi dengan kak Ajun dan keluarganya terakhir belanja sepuasnya".

"Kau tidak menghabiskan waktu mu dengan Haruto?".

Gelengan kepala yang bisa Doyoung jawab. Junghwan mengerutkan keningnya seperti dia tahu bahwa sahabatnya ini memiliki masalah.

"Kamu ada masalah dengan Haruto?" tanyanya kembali.

"Tidak Hwanie, waktunya saja yang belum ketemu".

"Libur panjang yang sia-sia. Kau sudah meluangkan waktu mu untuk bisa berduaan dengan pacar mu tapi nyatanya dia sibuk dengan kerjaan. Seharusnya dia_____".

"Ciuman" gumam Doyoung pelan namun masih di dengar oleh Junghwan. Omongan nya dipotong begitu saja dan kaget dengan ucapan sahabatnya ini. Junghwan langsung menghadap ke arah Doyoung.

"APA?. Maksud mu apa Doy?".

"Aku tidak sengaja melihat Haruto sedang berciuman dengan seseorang di cafe yang biasa kami kunjungi dulu. Setelah kejadian itu, aku meminta seseorang untuk menyelidikinya. Mungkin kalau Haruto tahu, dia akan marah besar padaku. Ternyata dugaan ku selama ini benar Ju, Haruto mungkin sibuk tapi sibuk dengan yang lain.".

"Kalian belum bertemu sama sekali?".

"Belum. Ketika dia mengajakku untuk bertemu, aku selalu menghindar dengan berbagai alasan. Aku belum siap Ju".

"Dasar brengsek. Tapi kamu yakin kalau itu Haruto?".

Doyoung menganggukkan kepalanya.

"Lalu bagaimana hubungan kalian?".

"Entahlah Ju, aku gak tahu. Aku gak mau pisah sama Haruto, kamu tahukan kalau aku sayang banget sama dia".

"Hufft, aku gak pandai dalam menghibur orang yang sedang galau, tapi aku berharap semoga masalah mu dengan Haruto cepat terselesaikan".

"Terima kasih Ju, entah kenapa aku menceritakan semua ini padamu".

"Tak apa, aku senang menjadi pendengar. Kalau kamu ada masalah ceritakan semua padaku, biar beban yang ada pada dirimu bisa sedikit ringan".

"Sekali kali lagi terima kasih Ju".

Ceklek

Pintu ruang rias terbuka, seorang wanita masuk kedalam dan mengatakan bahwa pemotretan segera di mulai.

Iya, saat ini Doyoung dan Junghwan dipertemukan kembali untuk sesi pemotretan sebuah majalah. Mereka tidak canggung sama sekali ketika berpose saling berhadapan dan menatap satu sama lain. Mungkin orang lain akan mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih. Mereka terlihat cocok dan serasi bila bersanding bersama. Tapi perlu diketahui bahwa mereka hanyalah sebatas sehabat saja. Tapi entahlah, tidak ada yang tahu takdir mereka seperti apa.

.

.

"Doyounga".

"Selamat malam tante".