Sepasang remaja yang menjalin hubungan hingga dewasa namun terpisahkan oleh profesi masing-masing.
Apakah mereka beneran berpisah ?
Cuss langsung aja ke tkp 😁
Warning : BXB
Start : 09 Januari 2023
End : 22 Januari 2023
Note : murni hasil hayalan se...
Setelah lulus SMA, Haruto dan Doyoung memutuskan untuk masuk ke universitas yang sama. Tapi mereka mengambil jurusan yang berbeda. Haruto memilih jurusan bisnis management mengikuti bidang dimana ia akan meneruskan perusahaan orang tua nya, sedangkan Doyoung terpaksa memilih jurusan hukum sesuai keinginan sang ibu.
Tidak ingin dicap sebagai anak membangkang dan tak ingin membuat ibu nya kecewa, ia tetap masuk jurusan hukum dan menjalani nya dengan baik.
Memiliki jam mata kuliah yang berbeda Haruto dan Doyoung selalu menyempatkan diri untuk saling bertemu. Entah itu untuk makan bersama ataupun berangkat dan pulang kuliah bersama. Tak jarang banyak mahasiswa dan mahasiswi iri melihat hubungan mereka yang adem ayem sedari SMA.
Hingga memasuki semester empat mereka sudah mulai disibukan dengan berbagai tugas yang bejibun. Tapi hal itu tidak mengurangi rasa rindu mereka karena tidak bertemu beberapa minggu. Mereka masih suka bertemu saat mengerjakan tugas bersama-sama. Walaupun mereka beda jurusan, mereka benar-benar saling membantu satu sama lain.
"Kamu belum selesai sayang?" tanya Haruto yang duduk di depan Doyoung.
"Belum" jawab Doyoung yang sibuk mengetik tugasnya di layar laptop berukuran 14 inch.
"Istirahat dulu, udah tiga jam loh kamu ngerjain tugasnya".
"Hufft, aku lelah Ruto. Boleh gak sih aku pindah jurusan aja" sambil mengeluh Doyoung menaruh kepalanya diatas tumpukan kertas.
"Sabar, ini udah ditengah-tengah loh. Kalau kamu pindah jurusan nanti malah mulai dari awal lagi dan makin lama juga lulusnya" ujar Haruto tangannya mengelus kepala Doyoung yang masih di atas meja.
"Tapi aku udah gak sanggup yang, tugas hukum tuh banyak banget ternyata" terbentuk lengkungan bibir Doyoung ke bawah menandakan bahwa dirinya ingin menangis. Haruto yang melihat itu, menggeser duduknya menjadi disamping Doyoung.
"Aku tahu kamu pasti bakalan seperti ini. Kamu jangan nyerah, ingetkan kata-kata ku dulu kalau aku akan jadi support system kamu!" Doyoung menganggukkan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia ingat dengan kata-kata Haruto.
"Kamu boleh istirahat kalau cape, kamu juga boleh mengeluh tapi jangan menyerah. Terus jangan lama-lama juga, biar tugas kamu cepat selesai. Nah sekarang, mumpung kamu lagi istirahat gimana kalau kita makan dulu".
"Tapi nanti bantuin aku ya".
"Iya nanti aku bantuin kamu".
"Makasih Ruto, aku sayang Haruto" badan Doyoung mendarat di tubuh Haruto, Haruto pun mendekap tubuh sang kekasih menyalurkan rasa sayang dan cintanya.
.
.
.
Waktu terus berjalan, sampai mereka diujung akhir semester dimana para mahasiswa dan mahasiswi berlomba-lomba mengerjarkan tugas akhir mereka. Mereka tidak mau membuang-buang waktu agar tugas akhir mereka cepat selesai. Mereka ingin cepat-cepat di wisuda dan lulus dari kampusnya lalu bekerja sesuai dengan bidang dan keinginan mereka. Termasuk Haruto dan Doyoung. Dua kaum adam itu benar-benar disibukan dengan tugas akhir. Sampai-sampai tidak ada waktu untuk mereka bertemu atau bertatap muka.
Akhirnya waktu yang ditunggupun tiba. Haruto dan Doyoung berada ditempat yang berbeda berusaha menenangkan diri agar tidak gugup saat di sidang oleh dosen serta pembimbingnya.
Sekitar kurang lebih satu jam akhirnya Haruto di nyatalan lulus terlebih dahulu. Dengan raut wajah yang berseri, ia berlari menuju ketempat dimana Doyoung sidang. Haruto ingin Doyoung menjadi orang yang pertama yang tahu bahwa dirinya lulus. Saat jarak Haruto mulai mendekat, dirinya melihat sang kekasih menangis terisak. Tidak ingin berfikiran negatif lantas ia berlari mendekati Doyoung.
"Doyoung" panggilan lembut Haruto membuat atensi beberapa orang disekitar Doyoung mengalihkan pandangan ke arahnya.
"Kamu kenapa?" tanya Haruto yang khawatir dengan Doyoung.
Melihat Haruto didepan mata, tanpa berkata apapun Doyoung langsung memeluk tubuh Haruto. Haruto yang bingung dan banyak pertanyaan hanya bisa membalas pelukan Doyoung.
Haruto melirik ke arah teman-teman Doyoung mencari jawaban atas kebingungannya namun mereka hanya menggelengkan kepala.
"Ruto" ucap lirih Doyoung.
"Kenapa ehm?".
"....ibu....masuk rumah sakit".
Haruto yang awalnya ingin menemui Doyoung dan memberikan kabar gembira tapi ia mendapat kabar duka dari sang kekasih.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.