9

449 40 14
                                    

Kali ini serius yah, no main-main :V
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Indo saat ini sedang terbaring di kasur rumah sakit, tak sadarkan diri. Asean sedang berjalan ke kanan dan ke kiri dengan sangat khawatir saat ini, kalian pasti bertanya, kemana saudara-saudaranya Indo?, sebenernya tadi mereka juga datang dan ingin menjenguk Indo, tapi Asean menyuruh mereka pulang karena sudah malam. Asean masih menunggu di luar kamar Indo, sampai WHO datang. Asean langsung bertanya ke WHO

Asean: bagaimana keadaan Indo?
WHO: lukanya tidak parah, sepertinya dia hanya kelelahan, tapi...
Asean: tapi apa?
WHO: ketika aku sedang memeriksa keadaannya, aku baru menyadarinya kalau dia... tidak memiliki kekuatan sihir
Asean: tapi kan mungkin saja kekuatan sihirnya belum muncul
WHO: normalnya, akan ada sedikit jejak sihir di tubuhnya, tapi dia tidak memiliki jejak sihir sedikitpun
Asean: asalkan dia masih bernyawa, aku tidak terlalu peduli dengan itu

Lalu Aseanpun mendengar suara dari dalam kamar anaknya, dia langsung masuk dan melihat Indo yang sudah sadarkan diri, Indo berdiri ke posisi duduk, dia terlihat bingung. Asean langsung berlari ke arah Indo dan memeluknya dengan erat.

Indo: pah, ini dimana?
Asean: kamu ada di rumah sakit, tadi kamu pingsan
Indo: ooh
WHO: sepertinya kau sudah sadar, kau boleh pulang sekarang
Indo: baiklah

Lalu Indo dan Asean akhrinya pergi pulang ke mansion Asean. Ketika mereka sampai di rumah, hampir semua anggota Asean langsung berlari ke arah Indo dan memeluknya.

Phil: bang Indo gpp kan?!
Myanmar: aku khawatir sekali!
Kamboja: kamu pasti laper
Vietnam: aku dah masakin Indomie nih!
Thailand: yok sini, kakak temenin
Laos: yok Indo!

Papa Asean dan Indo pun masuk ke dalam mansion, tapi Indo langsung tersadar akan sesuatu.

Indo: dimana kak Singa dan kak Brunei?
Asean: Kak Singa dan kak Brunei saat ini ada di kamarnya Kak Singa
Thailand: tadi waktu kamu di rumah sakit, si Singa tiba-tiba pingsan, sekarang dia lagi di rawat sama si Brunei

Mendengar itu, Indo langsung pergi ke kamarnya Singa, ketika sampai di depan kamarnya Singa, dia membuka pintunya perlahan-lahan dan melihat Singapore yang sedang tertidur di atas kasur sambil di rawat oleh Brunei. Indo mendekat ke Singapore, ketika Indo menyentuhnya suhu tubuhnya sangat panas.

Indo: kak Singa~, Kak Singa gpp?

Ketika Singapore mendengar suara Indo dia langsung menoleh dan melihat adiknya yang sangat dia sayangi.

Singa: hehehe Kakak ga pa pa kok Indo~, Indo ga usah khawatir yah
Brunei: Indo tunggu di luar aja yah, kak Singanya mau istirahat
Indo: ok~

Indo pun keluar dengan wajah khawatir, diapun pergi turun dan melihat saudaranya yang lain sedang khawatir juga, dia melihat papanya sedang duduk di sofa depan tv dengan lemas, Indo merasa ada yang aneh, jadi dia mendekat ke papanya.

Indo: pah, papa gpp kan?
Asean: papa ga pa- *uhuk* *uhuk*

Asean pun batuk-batuk, ini membuat Indo khawatir, mendengar papanya batuk, Vietnam langsung pergi ke dapur dan mengambil obat untuk papanya. Ketika Vietnam kembali sambil memberikan obat, papa Asean langsung berkata.

Asean: t-tidak apa-apa Viet, papa baik-baik saja kok

Lalu Indo melihat papa Asean mulai retak sedikit, tapi sepertinya tidak ada yang menyadarinya karena retakannya sangat kecil. Indo pun berbalik dan melihat Malay yang sedang duduk di sebelah Phil, mereka berdua terlihat murung, Indo mendekat dan bertanya ke mereka.

Indo: a-apakah kalian baik-baik saja?

Tapi mereka tidak menjawab sama sekali, Phil malah berdiri dan pergi meninggalkan Indo. Malay juga berdiri, tapi sebelum dia bisa pergi, Indo memegang tangannya dan bertanya.

Indo: Malay! Apa yang sebenarnya terjadi?!
Malay: Sudahlah bang! Tinggalkan aku sendiri!

Mendengar perkataan itu, Indo langsung shock dan melepaskan Malay, Malaypun pergi ke kamarnya. Indo masih tidak tahu apa yang baru saja terjadi, dia tidak menyangka Malay akan berkata seperti itu kepadanya.

POV Indo

Setelah kejadian hari itu, hal-hal menjadi sangat... suram, Geng MalPhilIndo sudah tidak pernah bersatu lagi, kami bertiga sudah lama tidak mengobrol lagi, beberapa minggu kemudian Kak Thai dan Kak Laos pun bertengkar, pertengkaran itu sangat hebat dan sampai sekarang mereka berdua masih bermusuhan, dan keadaan pun semakin buruk, penyakit Kak Singa dan Papa Asean semakin parah. Awalhnya aku pikir, hanya keluarga Asean saja yang mengalami masalah ini, tapi ternyata tidak. SK dan NK juga ikut bertengkar dan pertengkaran itu lumayan sengit, tapi kalau di bandingkan dengan pertengkaran yang sedang terjadi antara Ame dan Rusky... itu beda jauh. Semakin lama, semakin banyak country yang tidak masuk karena sakit. Apa yang sebenarnya terjadi? Setelah beberapa hari, akhirnya sekolah di liburkan karena banyak country yang tidak masuk.

Normalnya aku senang kalau libur, tapi libur kali ini tidak seseru biasanya, malah mungkin tidak seru sama sekali. Kondisi mansion Asean sangat lah buruk. Yang dulunya mansion itu di penuhi dengan tawa dan suara obrolan, mansion yang sangat rusuh dan penuh dengan keceriaan menjadi sangat sunyi dan sangat sepi. Para keluarga Asean tidak pernah berkumpul lagi, mereka sudah sibuk dengan kerjaan masing-masing, walau aku Malay dan Phil sekamar, kami sudah jarang berkumpul bertiga, ketika malam datang normalnya kami akan manar atau mengobrol dulu tapi kali ini kami hanya menganggap kalau yang lain tidak ada dan hanya angin. Aku mencoba untuk menegor mereka sesekali tapi mereka tidak menjawab, kalau aku tetap memaksa yang ada aku malah kena bentak.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang harusku lakukan, penyakit kak Singa dan Papa Asean juga semakin buruk sampai mereka harus dibawa ke rumah sakit.

Aku pergi ke rumah sakit untuk menjenguk papa Asean dan kak Singa yang sedang tidak sadarkan diri, lalu terbang ke hutan dan akhirnya sampai di danau, tempat aku pertama kali datang ke dunia yang awalnya Indah ini. Aku mendarat dan berjalan mendekat ke danau, aku duduk di pinggir danau sambil berpikir, aku tidak pernah rindu dengan ayah, bunda, Kira, Zag, Nia ataupun Mina selama aku disini, karena aku tahu kalau mereka pasti baik-baik saja dan aku selalu ada Malay, Phil dan juga teman-temanku bersamaku, tapi kali ini mereka tidak bisa menolongku.

Indo: ayah, bunda~ Dirga harus apa? Ayahkan pinter soal negara dan politik, sebenernya apa yang sedang terjadi?

Aku duduk di pinggir danau sambil merenung, dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan negaraku yang asli disana. Aku merenung cukup lama, sampai aku melihat ada cahaya dari dasar danau, karena aku penasaran aku berdiri dan langsung meloncat ke dalam air tanpa memedulikan pakaianku.

Indo POV end

Indo menyelam ke dasar danau itu, ketika dia sampai di dasar danau, dia melihat sebuah cincin dengan batu zamrud di atasnya, karena penasaran, Indo langsung mengambilnya, dia mengusap usap batu itu di bawah air, dan secara tiba-tiba sebuah cahaya keluar dari batu itu, lalu Indo denganbatu itupun menghilang.

TBC

maaf yah Author dah lama ga up :'(, terima kasih buat kalian setia menunggu cerita ini up :'), semoga kalian suka

kembalinya sang garudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang