Chapter 1

4K 226 32
                                    














Di rumah kayu yang telah kosong terbengkalai, dimana sudah lama ditinggalkan dan tidak terurus. Tapi menjadi tempat persembunyian bagi para perampok sekaligus penjual gelap. Sekelompok perampok baru saja dihabisi oleh para sekelompok anak buah dari seorang bos mafia. Sekaligus mereka dihabisi untuk tidak ada yang menemukan jejak siapa yang pembunuhan. Membantai dengan begitu sadis dan kejam tanpa berbelas kasih. Seorang pria baru saja menusuk ketua geng itu dengan pisau dan sampai mati memohon ampun. Tapi dia tahu bahwa orang dihadapannya adalah sosok malaikat maut yang ingin mengantarkannya ke neraka.

"Bos semuanya sudah dibereskan, tak ada lagi yang tersisa"

Dia melepaskan cengkeramannya dan ketua geng mati ditangannya. Bercak darah nempel dikulit wajah, dia mengambil selembar kain untuk membersihkan noda darah tersebut.

"Cari yang lain, mungkin saja masih ada yang tersisa"

"Baik bos"

Seraya membersihkan wajah tiba-tiba handphone didalam sakunya berdering, seperti ada yang menelponnya. Dia mengambilnya lalu alangkah kaget saat menatap layar handphone. Ternyata istrinya sedang menelpon dirinya. Segera mengangkatnya daripada dia dimarahi.

"Halo sayang"

"Andras, kau sudah berjanji kan bahwa kau akan membawa hadiah untuk putra kita"

Andras, sang bos besar mafia sekaligus CEO hanya bisa pasrah dengan teguran dari sang istri. Dia belum membelikan hadiah kepada putranya dan sekarang dia berada ditempat lain.

"Aku tidak lupa sayang. Aku pasti akan membelikan Aamon hadiah terbaik"

"Kau janji? Jangan buat putraku marah nantinya"

"Ya, aku janji. Aku mencintaimu Amy"

"Aku juga mencintaimu Andras"

Panggil telah dimatikan, Andras melihat mayat dihadapannya sambil mendengarkan langkah yang semakin mendekati. Anak buahnya lari tergesa-gesa seakan ingin memberitahu sesuatu kepada dirinya.

"Bos! Kami menemukan sesuatu!" ucapnya tergesa-gesa.

Andras mengikuti kemana anak buahnya pergi, hingga dia sampai disuatu ruangan kotor dan alangkah terkejutnya apa yang ia temui. Ada beberapa mayat yang ditemukan sudah membusuk dan ada juga baru mati. Mayat anak yang dibiarkan kelaparan dan disiksa sampai mati, ini terlalu kejam. Mungkin saja anak ini adalah hasil jual beli untuk dijualkan kepasar gelap.

"Bos, yang satu masih hidup!"

Pria itu langsung menuju tempat anak itu berada. Dia begitu kotor dan dipenuhi oleh luka lembam, takut dan trauma yang mendalam. Dia bisa bertahan hidup dalam keadaan seperti ini. Kalau diperhatikan, usianya antara 8 atau 6 tahun. Hampir sama dengan umur putranya. Anak itu tidak ingin disentuh karena takut diapa-apakan. Andras mengulurkan tangannya untuk pertama kali kepadanya.

"Kemarilah, aku tidak akan melukaimu..."

Anak itu ragu, tapi melihat pria dihadapannya, dia sepertinya tidak ingin melukai dirinya. Ia akhirnya mengulurkan tangan mungil dan membiarkan pria itu menggendong tubuh kurusnya. Tapi masih ada ketakutan dan keraguan didalam dirinya.

"Anak baik dan penurut" ungkapnya.

Anak dalam gendongannya berkaca-kaca saat ungkapan itu diberikan kepadanya.

"Hahaha tidak apa-apa, kau aman sekarang"

"Tapi bos, dia memeluk anda" dia khawatir.

"Tidak masalah, dia hanya anak-anak. Bahkan dia mirip dengan Aamon" ucap Andras. Dia melihat mayat anak-anak itu sudah dikerumuni oleh belatung dan serangga lainnya. Mungkin dia harus berinisiatif melakukan sesuatu kepada tempat ini dan menghilangkan mereka.

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang