Chapter 2

2K 201 20
                                    

Hari berikutnya ditaman, tepatnya pertemuan dan perjamuan teh antara kedua keluarga bangsawan sedang terjadi. Hari ini keluarga Baroque sedang berkunjung kediaman keluarga House Paxley. Duduk dikursi taman dengan ditemani secangkir teh dan mengobrol satu sama lain hanya meluangkan waktu bersama. Sedangkan para suami disibukkan bermain senapan sembari berlatih.

"Bagaimana keadaan putramu, Amy?"

"Putraku baik-baik saja, lalu bagaimana keadaan putrimu?" Amy bertanya kembali. Dia meletakkan kembali cangkir teh diatas meja.

"Dia baik-baik saja... sekarang dia sedang bersama kakaknya lancelot haha... dan kau tahu? Dia sering mengerjai kakaknya..."

"Hahaha... dia anak hyper aktif ya..." seru Amy.

"Oh ya, bagaimana kalau kita jodohkan saja Aamon bersama Guinevere. Aku rasa mereka cocok..."

"Mungkin kau katakan benar. Aku melihat mereka berdua sepertinya cocok" pikir Amy.

"Bagaimana jika putriku berumur 19 tahun kita perjodohan mereka"

"Hm... baiklah aku setuju"

"Keluarga kita akan semakin akrab"

"Iya..."

Disisi lain jauh dari jangkauan para nyonya-nyonya besar sedang berbincang. Tampak seorang anak kecil sedang menatapi sebatang bunga yang bermekaran ditaman. Surai coklat begitu penasaran dan tatapan polosnya memandangi kupu-kupu yang hinggap pada bunga kecil itu. Namun tak sadar dari bahaya yang sedang mengintai dari belakang dan tidak tahu seseorang mendatanginya.

"HEII!!! LAGI NGAPAIN NIH!!"

Anak kecil yang sedang memandangi bunga kecil itu seketika melompat terkejut. Saat seorang mengejutkannya dari belakang, untuk saja dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Mata kecilnya menatapi siapa yang mengagetkannya dan ternyata anak perempuan hampir seusianya. Dia diam dan malu saat ada orang lain berada bersamanya.

"........"

"Hey, kok diam saja!" kata Guinevere sangat bersemangat. Dia begitu penasaran dengan anak ini dan ingin mengajaknya bermain ataupun bisa mengerjainya sama seperti kakaknya.

"A—"

"Sedang apa kalian?"

Anak berambut coklat seketika terdiam saat putra pemilik mansion mendatangi mereka.

"Kak Aamon...!"

Aamon menangapi panggilan Guinevere dan saat itu juga sebuah keajaiban terjadi. Saat mendekati mereka dan liontin berada pada Aamon bersinar berkilauan seperti pelangi. Seketika itu juga ia terpukau melihat sendiri keajaiban itu terjadi didepan matanya dan langsung mengingat ucapan dari sang ibu.

"Saat kau menemukan belahan jiwamu dan cinta sejati maka dia akan berkilau seperti pelangi"

Hanya satu jawaban yang ia temui, arti permata dan cinta sejati. Belahan jiwa dan satu kunci memilih pasangan hidup. Aamon menatapi kedua orang yang berdiri jauh dekat dengannya dan kedua pasang matanya tertuju kepada wajah masing-masing diantara mereka. Siapa yang dituju oleh permata itu dan siapa dia, belahan jiwanya. Apa Guinevere, atau saja anak itu, anak yang dibawa oleh ayahnya. Aamon terkekeh geli dengan pikirannya melampaui batas. Bagaimana mungkin anak itu menjadi kekasihnya ataupun belahan jiwanya, jika ini hanyalah lelucon. Pada akhirnya membuang semua pikiran tersebut lalu melangkah menuju kearah mereka.

"Guinevere sedang apa kau kemari?"

"Aku sedang jalan-jalan kak, mencari kakak Lancelot!" seru Guinevere.

"Ah... pasti ingin melakukan eksperimen kepada kakaknya. Pantas saja Lancelot sedang bersembunyi"

Namun dirinya mulai teralihkan saat anak itu mulai melangkah mundur menjauhinya. Dan siapa sangka dia kabur begitu cepat sehingga dirinya tidak dapat menangkapnya.

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang