Chapter 10🔞

2.8K 128 24
                                    

"Ayo masukkan..."

Tersenyum puas bagaikan kemenangan. Aamon perlahan menancapkan ujung penis di pintu masuk sambil menggesek-gesekkan dan perlahan-lahan mulai masuk.

"AAHHKK!! A-AAMON!!" Gusion berteriak kencang sambil meremas bantal saking kagetnya. Rasanya miliknya seolah robek, terbelah menjadi dua.

"D-Diam, jangan berisik. Ini hanya setengah saja, tunggu aku memasukkan semuanya" ucap Aamon dan semakin ia dorong penisnya hingga sepenuhnya masuk.

"Aaahhhgg... ha!" Gusion merintih dan gemetar, dia memejamkan wajahnya ke bantal saking malu dan gugup.

Tetapi Aamon tentu saja tidak tinggal diam, dia mulai menghentakkan penisnya dengan ritme pelan-pelan. Gusion tersentak-sentak sambil mengeluarkan suara erangan lembut yang belum pernah ia keluarkan sebelum saat di motel. Kali ini Aamon melakukannya secara lembut dan penuh kesabaran, hingga dia tahu kapan kesabarannya habis.

"Nghh... ngh... mnnh... A-Aa... monn... aahh...!"

Aamon tidak memperdulikan isakan tersebut, malahan semakin mempercepat hentakan penis besarnya. Gusion hanya bisa merintih antara nikmat dan kesakitan disaat ayamnya Aamon terus-menerus menusuk kedalam lubangnya.

"Engghh... aah... ah~ oh... nghh... pe-pelan-pelan... ahh...! ohh~ oh...!" Gusion melolong dan tubuhnya termaju-mundur dengan hentakan penis Aamon.

"Gusion kau..." Aamon tidak kuat lagi menghadapi Gusion dan langsung saja ia membalik paksa tubuhnya menghadap dirinya. Tubuh mereka diselimuti oleh hawa panas dan nafsu yang bergemuruh. Aamon melepaskan bajunya dan tidak lupa dengan Gusion. Lalu mengangkat salah satu kaki putih mulus itu ke atas bahunya dan penis masih tertanam dalam lubang Gusion. Iris biru yang bergairah itu memandangi wajah kusut dan dipenuhi oleh keringat, dia begitu berantakan.

"Kau sungguh cantik..." Aamon menggoda seolah sudah terperdaya oleh hawa nafsu. Ia mendekati paha Gusion lalu mengigitnya, memberi tanda sang pemilikan.

"Nghhhh... Aamon... engh..." Gusion mengerang nikmat.

Tak lupa disitu juga dia mengecup semuanya seluruh tubuh telanjang Surai coklat tanpa meninggalkan jejak apapun. Mark, ciuman dan bekas tangan yang lembam tidak luput ia lepaskan dikulit telanjang itu. Hingga kini saatnya dia memulaikannya kembali dan hentakan-hentakan pun terjadi. Gusion terisak-isak dan hanya mencengkram kuat seprai yang basah oleh keringat dan cairan.

"Ah... aahh... hngh♡ ah~"

Aamon sungguh menyukai desahan yang ia dengar dan itu semakin membuatnya bersemangat. Ia mulai tertarik tubuh Gusion menyatu dengan dirinya sambil memegang pinggang ramping itu. Lalu menciumi bibir Surai coklat dengan rakus tanpa memberi kesempatan. Lidahnya begitu rakus bermain-main didalamnya seolah tidak membiarkan lidah Gusion beristirahat.

"Mnnh... hnghh... mnghh... nghh...♡" Gusion meremas surai putih dan menikmati setiap detik.

Aamon menatap tajam kepada wajah manis itu sampai akhirnya ia melepas bibirnya pada bibir empuk itu. Diiringi dengan liur terputus-putus dan hembusan nafas yang hangat. Kini ia menjatuhkan kembali Gusion keatas kasur dan dia mendekatkan badannya supaya Gusion bisa memeluk dirinya.

"Aghhh! anghhh! ka-kak! unghh..." rintih dan teriak Gusion sampai jari jemari kakinya melekung gemetaran. Ia memeluk dan mencakari punggung Aamon tanpa henti dan juga memberikan tanda bahwa ia disetubuhi olehnya.

"Sebentar lagi..." Aamon berusaha keras.

"Anghhh... j-jangan... sampai bocor... ohh~"

"Aku tahu... jadi tenanglah kau tidak akan hamil... ini sudah ke 5 kali... aku melakukannya..." Aamon sudah mencapai orgasme dan untung saja ada kondom yang membantu hingga pelepasan pun terjadi. Ia menarik kembali penis yang kini sudah terkumpulnya sperma pada kondom. Dia mengikatnya dan membuangnya bersama yang lain, kemudian membiarkan Gusion beristirahat sejenak sembari mengembalikan tenaganya lagi.

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang