Chapter 15

692 74 15
                                    

"Jangan berharap kau bisa menjadi bagian dari keluarga ini... kau tidak bisa memberi keturunan dan kau sadar bahwa kau adalah laki-laki..."








































Sesuai yang dikatakan Velentina, akan ada pesta meriah dikediaman besar keluarga Paxley. Pada malam yang gemerlap dipenuhi oleh kedatangan para tamu yang bergaya glamor dan elegan. Mereka masuk kedalam aula utama yang suda disiapkan sang pemilik mansion. Banyak orang-orang disana, termasuk orang terpandang dan berpangkat tinggi. Bahkan sesekali nyonya Paxley tak tanggung-tanggung berbincang dan berbicara mengenai keponakannya kepada para tamu yang membawa putri mereka.

Velentina tetap saja kekeh ingin mencari pasangan untuk Aamon dan sudah berulang kali pria itu menolaknya.

"Kau tidak usah takut, aku selalu bersamamu" Aamon menggenggam erat tangan surai coklat dengan senyuman khasnya.

Gusion tidak bisa tenang begitu saja disaat berada di keramaian orang-orang.

"Percayalah padaku..."

"Umm... mn.."

Atas aula dimana mereka sedang memandangi indahnya pesta dan alunan musik. Tiba-tiba seorang menaiki tangga sambil menuju kearah mereka sedang berdiri, terdengar dari suara sepatu haknya. Si rambut ginger terurai dengan wajah gembira dan penuh semangat, bergaun keunguan seperti bunga violet dengan hiasan bunga Camelia yang sangat cantik dan elegan.

"HEI KALIAN...!!"

"Ah lihat, itu nona Guinevere"

Gusion menatap kearah yang ditunjukkan Aamon dengan tatapan gelisah.

"Tidak apa..."

Dia mengangguk pelan.

"Wow kalian..." Guinevere memiringkan kepalanya sambil mengusap-usap dagu.

"SANGAT COCOK!!"

"Terima kasih nona Guinevere, saya senang anda bisa dapat datang ke acara pesta ini" ucap Aamon sambil tersenyum tipis.

"Ah biasa saja... aku datang kemari bersama kakakku dan juga kakak ipar. Jadi aku bisa menganggu kakak selagi aku bisa bersamanya hehe!" seru Guinevere.

Aamon dan Gusion terdiam sejenak saling bertatap muka, namun itu terhenti sejenak saat Guinevere menarik tangan surai coklat dan entah kemana ia bawa.

"GUSION! HEI KAU MAU BAWA KEMANA!?" Aamon berteriak panik.

Guinevere tersenyum jahat.

"Hehe aku ingin membawanya bersamaku! Tidak apa-apa kok! Dia akan baik-baik saja bersamaku!"

Pria yang ditinggal sendiri hanya bisa menuruti perkataan wanita itu dengan menghela nafas panjang. Akan tetapi, tepat setelah ia melakukan itu dan disaat itu juga seorang pelayan datang kepadanya.

"Tuan anda disuruh turun untuk menemui tamu oleh nyonya Velentina"

"Baiklah aku akan menemuinya nanti"































































"Baiklah aku akan menemuinya nanti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang