Chapter 16

895 80 20
                                    

"GUSION...! TIDAK...!!"




























Aamon...



















Aamon...!!















































"Aamon! Kau kenapa!?"

Pria itu melotot terkejut ketika suara teriakan itu berhasil menyadarkannya. Raut wajahnya sangat panik dan kacau, dia memijit keningnya sembari menenangkan pikiran. Dia berpikir-pikir apa yang baru saja ia bayangkan tadi, kenapa dan apa yang terjadi kepada Gusion. Sesuatu yang akan menimpanya dan suatu hal buruk akan terjadi. Kenapa ia merasa cemas jika akan terjadi sesuatu padanya, sama apa yang ia bayangkan.

"Apa yang sudah terjadi?"

"Aamon kau tidak apa-apa kan, apa kau baik-baik saja? Kau melamun selama 1 jam dan tidak merespon sama sekali saat aku memanggilmu" kata Natan yang begitu khawatir.

Aamon menarik tangannya kembali lalu menatap kearah wajah dihadapannya.

"Aku baik-baik saja"

"Syukurlah..."

Sambil menunggu dan merenungi sembari memainkan kedua jari jemari. Aamon bangkit dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan Natan sendiri. Tak lupa ia mengucapkan selamat tinggal, namun suatu hal tidak mengenakkan akan terjadi kepadanya.

"Maafkan aku Natan, sepertinya kita akhiri saja pertemuan ini. Aku harus bertemu dengan—'?!!"

Seketika semuanya mengalami kesenyapan dan terdiam. Aamon melebarkan matanya ketika mengetahui bahwa Natan memeluknya begitu erat, bahkan memejamkan wajah didada bidangnya dan melingkari kedua tangan dipinggangnya. Ia tidak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh pria itu.

"Natan kau... apa yang kau lakukan...?"

"Tolong jangan pergi..."

"Apa? Apa maksudmu? Cepat lepaskan aku, seseorang sedang menungguku"

"Tidak! Aku mohon tetaplah bersamaku..." Natan semakin mengeratkan pelukannya, kelopak matanya menurun mengikuti kontak mata kebawah dengan tatapan lesuh. Dia mengungkapkan perasaan baru yang membuat pria itu merasa terkejut.

"Karena aku mencintaimu... Aamon, aku masih mencintaimu..."
































































































Sebelumnya disisi lain tepatnya dimana Gusion sedang menunggu kembalinya Aamon. Namun dia sedang ditemani oleh seorang pria yang bisa dibilang orang asing yang memerlukan bantuannya. Gusion sedikit ragu-ragu untuk menolong pria itu dan bagaimana cara ia bisa menolaknya dengan baik-baik. Akan tetapi ia sudah bersama pria ini selama sejam setelah menunggu Aamon pergi dan sekarang pria bodoh itu belum kembali sampai sekarang. Ini semakin membuatnya merasa tidak nyaman dan cemas. Dia mulai memberanikan diri dan berkata kepada pria tersebut.

"Umm ano... tuan..."

"Ada apa?"

Gusion hanya tersenyum kecut dan mulai tidak merasa enak, dia pun menjawab. "Maaf... agaknya aku tidak bisa membantumu... karena sekarang suamiku belum kembali dan aku agak sedikit khawatir jika suamiku pergi meninggalkanku seorang diri..."

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang