Chapter 14

813 76 27
                                    

Aamon mengalami keputusasaan dan keterpurukan.

Di ruangan kerja yang dipenuhi oleh kesibukan dan rutinitas sehari-hari. Aamon memiliki kesibukan terhadap pekerjaan keluarga dan mengurus perusahaan turun temurun dari generasi ke generasi hingga dirinya. Duduk sendiri menyaksikan layar monitor menyala sembari merenung. Sorok matanya dipenuhi oleh rasa kelelahan, putus asa dan kecewa. Banyak pikiran yang harus ia tanggung, terutama Gusion.

Menyaksikan sendiri kekasihnya diperkosa secara keji dan tak berbelas kasih. Bahkan ia sesekali menyumpahi mereka dan bersumpah akan menghabisi pria persetan itu suatu saat nanti.

Namun, pikiran dendam itu kini terhilang saat sebuah ingatan terlintas dibenaknya.

"Kami harus melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkannya"

Dia menyetujuinya tanpa mengetahui kelanjutannya.

"Melakukan tindakan operasi untuk mengangkatan rahim karena itu sangat beresiko tinggi terhadap pasien, apalagi kasus pemerkosaan. Mengakibatkan kerusakan parah dan sangat rentan terhadap infeksi. Bagaimana, apakah anda menyetujui untuk melakukan operasi ini? Dan menyelamatkan pasien? Hanya karena anda keluarganya satu-satunya..."

Sontak saja dalam kemarahan berkecamuk Aamon menyapu bersih benda-benda yang diatas meja. Dia benar-benar hancur dan kacau-balau, bagaimana tidak. Ketika tahu bahwa kekasihnya bisa memiliki anak dan semuanya sudah pupus karena kesalahannya. Dan jika saja ia tidak bertemu dengan Natan, pasti ini tidak akan pernah terjadi.

"KENAPA, KENAPA, KENAPA, KENAPA, KENAPA, KENAPA HARUS SEPERTI INI??"

Sudah satu tahun sudah ia lewati dan pasti sekarang mereka memiliki keluarga kecil Paxley.

Dalam pelukan hangat dan kebahagiaan.

Dalam pelukan hangat dan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa"

Semuanya sudah hancur berkeping-keping, impian kecil itu tidak akan pernah terwujud.

Aamon hanya tersenyum pahit membayang dirinya dipanggil 'ayah' dan memiliki seorang istri. Istrinya yang selalu berada disisi dan selalu menemani hingga akhirnya hayat. Namun, Gusion tidak mungkin bisa bertahan lebih lama lagi, sejak ia tahu penyakit yang dia derita. Selama ini Gusion membohonginya dan tidak memberitahu kepadanya tentang penyakitnya.

"Persetan... aku benci dengan dunia ini..."

Mengusap wajah dengan penuh kekesalan dan kekecewaan. Mengambil kembali ketenangan setelah melirik kearah barang-barangnya yang sudah rusak dan hancur dilantai. Dia tidak mempedulikannya, biarpun itu barang mahal dan bahkan ratusan juta dia tidak akan pernah memperdulikannya.

"TUAN!"

Seorang wanita pelayan membuka paksa pintu tanpa memberitahu kepada tuannya. Dia terburu-buru karena ada masalah penting.

Aamon cuma memberi tatapan dingin seolah-olah tidak peduli dengan kedatangan pelayan ini.

"Tuan— tuan! Tiba-tiba tuan Gusion berteriak dan memberontak dilamarnya!"

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang