Chapter 5🔞

3.4K 190 22
                                    

Warnings! : Chapter kali ini mengandung unsur 🔞 dan bagi anda yang masih dibawah umur tidak disarankan untuk anda membacanya. Jikalau tidak merasa nyaman atau tidak suka silahkan klik keluar dan ga usah baca ya. Maaf kalo maksa buat adegan dewasanya hehe padahal emang ga bisa buat 🗿















































"Aghhh! A-Aamon! Engghh! Ah! Ah! Hah!" Gusion tersentak saat penis besar menusuk kedalam. Dia meremas seprai pada saat pria kekar itu sedang menggagahinya. Tubuhnya tersentak-sentak diikuti desahan memenuhi ruangan.

"Ah! Ahhh! Pe-Pelan-pelan...! Unghh! uhh... uuh!"

Aamon menyeringai menikmati setiap desahan yang bagaikan melodi merdu dari sang burung. Maju mundur menekannya semakin dalam dan hangat begitu lembut. Ternyata senikmat inikah berhubungan seks. Nafasnya terengah-engah merasakan sensasi baru dan panas sehingga keringat mengalir dikulit putih mulusnya. Wajahnya begitu berantakan dengan rambut putih pasah disebabkan oleh keringat dan membuatnya semakin bergairah dan menggoda memicu rasa semangat tak tertahankan.

"Persetan..."

"Umn... Nghh... mnnn..."

Aamon mencium bibir Gusion dan melumatnya dengan tatapan mata tajam dan menggoda. Lidah dan lidah saling beradu didalamnya dengan diiringi liur saking brutalnya. Hal itu membuat Gusion kehilangan akal sehat dan pikirannya seketika menghilang entah kemana. Sampai saat itu juga dia merasa tidak nyaman dan nafas mengcekat.

"Nghh...! khh! mnnn!" Gusion tersedak sambil memukul-mukul dada pria dihadapannya. Sehingga sang kakak angkat melepaskan bibir dari bibirnya dalam adegan panas. Nafasnya terengah-engah terasa tercekat dan terlalu lelah.

"Ha! Hah! Hah! Enghh... t-tolong berikan aku istirahat sejenak... aku lelah... nghhh..."

"Hah! Hah... baiklah..." Aamon menarik penisnya sambil menciumi pipi merah mudanya begitu halus dan lembut. Dia sebenarnya tidak ingin beristirahat dan terus melanjutkan hubungan seks. Dirinya terlalu di hipnotis dengan godaan didepan matanya dan tentu saja wajah cantiknya Gusion yang begitu bergairah dan seksi. Aamon ingin melakukannya lagi dan lagi sampai dirinya dapat melepaskan semua spermanya kedalam hole Gusion yang sudah becek dan berlendir.

"Gusion..."

"Aamon... mnn..."

Pria berambut putih membalikkan badan Gusion mengunakan dog style, sambil menanamkan kembali ayamnya kedalam hole Gusion. Surai coklat mengerang saat merasakan kembali penis besar masuk.

"Ah! Ah... Aamon—'!! Akhh!"

"Sial! Sialan!" Aamon gemertuk

Hentakan keras semakin dipercepat dengan ranjang berderit dengan suara tamparan kulit dan kulit. Aamon tidak bisa diam disaat orgasme semakin memuncak disertai Gusion yang sudah tidak tahan lagi.

"A-Aamon...! Ah! Ahh—' aku sudah... tidak tahan lagi...! Ahhh!" Gusion memohon, dia mencengkram keras bantal hingga akhirnya sampailah dia melepaskan semua orgasme dan sperma muncrat kemana-mana meninggalkan Aamon yang masih belum melakukannya. Dalam hal tersebut seketika matanya melebar dan mengetahui ada sesuatu yang ia lupakan.

"Hah! Hah! Hah! Ahh— nghhh... hentikan! Akhh hentikan...! Aku mohon Aamon! Ah! Ahhh!" Gusion berteriak keras memperingatkan pria diatasnya.

"Diam... atau aku berbuat kasar kepadamu... khh!" Aamon menggertakkan giginya.

Gusion memberontak, namun dengan mudahnya pria itu berhasil mengunci kedua tangannya dengan satu tangan besar. Tetap menusuk-nusuk hole dan berteriak sambil menangis meratapi pria itu benar-benar kehilangan kewarasannya. Sampailah tusukan terakhir tepat diujung tanduk dan satu kali hentakan.

"AKHHH! Hah! Hah! Hah! Ha..."

Semburan panas menerobos masuk kedalam hole Gusion hingga mengalir di bibir bawah mengotori seprai dengan sperma bercampuran darah. Aamon merasakan kepuasan dan Gusion hanya bisa pasrah dan menikmati setiap cairan panas memenuhi perutnya. Rasanya seperti ribuan kupu-kupu berterbangan. Dia merasa kecewa dengan usahanya untuk menghentikan Aamon melepaskan orgasme dalam holenya. Menutupi setengah wajah dengan lengan dalam keadaan mengecewakan.

"Kenapa... kau melakukannya... hiks..."

Aamon masih tetap terdiam menatapi hasil ulahnya dan malahan mendekati wajah cantik sambil mengusap-usap rambut coklat berulang kali dengan menciumi seluruh wajah cantik itu. Dia terlalu senang dan bahagia. Melihat bagaimana ia bersetubuh dengan adik angkatnya, ini sungguh diluar dugaan. Tapi dia menyukainya dan menikmatinya.

"Gusion, Gusion... aku mencintaimu, aku mencintaimu... Gusion"

Surai coklat tidak menerima dengan kenyataan yang baru saja ia dapat. Ini membuatnya takut dengan kakak angkatnya, dia bukan Aamon yang ia kenal dulu. Sampai-sampai dirinya harus menerima pelukan hangat dari pria itu dan harus tidur bersamanya. Dengan sperma masih membasahi dan mengalir di holenya, masih terasa hangat dibawah dan dia tidak tahu apa yang terjadi setelahnya. Aamon begitu ingin menanam benihnya kedalam dirinya, padahal dia sendiri lupa dengan keadaan surai coklat. Gusion tidak bergeming dan hanya menuruti. Yang ia takutkan jika dua tidak pulang besok.





























































"Tidak usah takut... kami hanya mengubahmu sedikit... jadilah anak yang baik... hihi... ini tidak sakit kok..."

Anak kecil itu memberontak seketika saat mengetahui mereka akan membedah perutnya. Bisa dilihat pisau yang biasa digunakan untuk operasi dan tentu saja jarum yang diisi dengan cairan dan dirinya diatas meja operasi dengan seluruh tangan dan kaki terikat dengan ikatan pinggang. Dia ingin pergi, dia terlalu takut dengan darah dan terutama mereka begitu menakutkan.

"Mnn! Mnn! Mnnn!"

"Cepat bawakan organ itu!"

"Baik boss"

Setelah anak buah itu pergi, orang itu mengambil suntikan obat sambil menekuk-nekuk mengetahui dia keluar atau tidak.

"Kau tahu... Aku sudah lama ingin melakukan operasi ini. Tapi sangat susah menemukan orang dewasa yang cocok. Namun melihat banyak anak yang kami beli dan terutama kamu, mungkin aku bisa menggunakanmu sebagai bahan ekperimen. Jadi tenanglah, ini tidak akan lama dan kau akan merasakan baikkan setelahnya" dia mulai menyuntikkan cairan kedalam tubuh anak kecil itu yang perlahan kesadarannya menghilang.

"Cukup efektif" dia menyeringai.

Mereka melakukannya dengan paksaan dan rasa sakit yang amat luar biasa. Mereka dengan kejamnya merobek perutnya dan memasukkan sesuatu dan menanamnya. Dia tidak ingat apa itu dan buat apa mereka melakukannya dan menyiksa dirinya. Yang ia ingat adalah salah satu anak perempuan yang seusianya mati dalam keadaan isi perut keluar dan tidak seperti semula lagi. Mereka mengambil milik anak perempuan itu dan memindahkan kepada dirinya.

Mereka benar-benar sudah gila.

Kejadian itu tidak akan pernah ia lupakan. Dan sejak saat itu dirinya mulai merasakan setelah berusia 14 tahun, saat sang kakak menyadari ada sesuatu yang keluar dari bagian bawah dan membasahi celana.

"Gusion kau mengeluarkan darah, apa kau baik-baik saja?"

Saat itu dirinya menyadari apa maksud perkataan Aamon.  Orang-orang gila itu melakukan sesuatu kepada tubuhnya dengan memasukkan sebuah rahim kedalam dirinya. Anak perempuan itu sengaja dibunuh untuk mengambil miliknya dan dimasukkan ke dalam dirinya. Rahim anak perempuan itu bekerja dalam dirinya dan itu membuatnya merasa tidak nyaman dan seringkali menyusahkan dirinya. Yang ia takutkan pasti bagaimana ada seseorang menyetubuhi dirinya.



































Makasih ya udah membacanya 😍

Soulmate《Aamon x Gusion》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang