Masa lalu

6 0 0
                                    

Pagi-pagi2 buta Joon sudah bangun , ia mencoba belajar jalan seorang diri , dengan bertumpu pada kursi rodanya .

" Aku harus bisa berjalan lagi..." Gumam Joon , ia menuju dapur Mengambil air minum.

Jee yang baru saja bangun masuk kamar Joon dan terkejut karena tak melihat Joon di kamarnya.

" Joon aah ! Kemana kau ?? " Jee berteriak hendak mencari ke ruangan lain.

" Aku di dapur ! " Teriak Joon , Jee lansung menghampiri .
" Astaga ! Kau membuat aku khawatir saja ! Kalau kau jatuh bagaimana ? " Jee langsung membantu Joon duduk di kursi roda.

" Jangan begitu , aku bisa berjalan sedikit-sedikit. Kalau terus di kursi kapan aku bisa berjalan ? "Joon tersenyum .

" Iya tapi kau bisa minta tolong padaku ! Jangan sendirian ya ! "
Jee mendorong kursi roda Joon ke meja makan.
" Ya sudah sekalian ku buatkan sarapan ya " Jee tersenyum manis.

" Nee... Jee ? Mmm aku lihat Foto di tempat sampah , kenapa di buang ? " Joon bertanya hati-hati.

" Oh itu kenangan lamamu bersama dia yang harus kau lupakan ! " Tanpa menoleh , Jee terus memasak.

Seketika hening beberapa saat setelah Jee mengatakan hal itu .
' Sebenarnya apa yang Joon alami sampai Jee juga ikut marah bila membahas masa lalu Joon ? ' Batin Moa dalam raga Joon bertanya-tanya.

" Bukannya kau ingin melupakan ? Kenapa malah bertanya ? " Jee meletakkan masakannya di meja makan sambil menatap Joon.

" Aku sungguh tak tahu apa-apa " Joon menatap ekspresi Jee yang terlihat badmood.

" Makan lah selagi hangat " Jee memberikan mangkuk penuh nasi pada Joon tanpa membahas lagi pembicaraan sebelumnya.

Setelah selesai sarapan bell pintu berbunyi . Jee bergegas membuka pintu.

" Ya siapa...? " Jee membuka pintu dan terkejut melihat seseorang didepannya. " Kau !! Buat apa kau kemari ?" Jee bertanya ketus , sambil bicara keluar dan langsung menutup pintu agar Joon tidak mendengar.

" Aku hanya ingin menjenguk nya , kabarnya ia sudah siuman "Seorang wanita membawa bunga dan bingkisan kecil di tangannya.

" Kau lebih baik hilang selamanya di hadapan Joon daripada muncul seenaknya seperti ini !! " Jee mulai emosi Dengan kedatangan wanita itu.

" Kumohon , ijin kan aku bertemu dengan Joon , aku hanya ingin minta maaf ! " Wanita itu hampir menangis.

" Kau pikir maaf mu itu bisa mengobati luka yang telah kau buat ,hah ?! Selamat menyesali semua nya ! Sampai kapanpun kau tidak akan bisa menemui nya lagi ! Ku pastikan itu ! " Jee masuk apart nya dengan membanting pintu , membiarkan wanita itu di luar.

Joon telah berada dekat di depan pintu , samar-samar mendengar keributan di luar.

" Siapa wanita itu ? " Joon bertanya pada Jee yang wajah nya masih menyimpan amarah.

" Kau benar-benar tidak ingat ?  " Jee menghampiri Joon , mendorong kursi rodanya ke ruang tengah , lalu duduk di sofa .

" Aku melihat nya dari interkom , apa dia wanita yang ada di foto ? " Joon menatap Jee penuh tanya.

" Ya , dia mantan mu , yang membuat kau ingin bunuh diri ! " Tatapan Jee penuh amarah  " Aku akan bolos bekerja ! Sedang tidak mood ! " Jee mengusap wajah nya dan bersandar ke sofa.

" Aigo jadi itu wanita yang membuat Joon seperti ini !! Tidak tahu diri dia kemari ! Harus nya aku hajar dia ! " Joon mengepalkan tangannya.

Tiba-tiba Jee tertawa mendengar Joon seperti itu.
" Yak ! Min Joon shi , kau berkata begitu seolah-olah bukan dirimu saja ! Ahaha bagus kau harus hajar orang yang menyakiti mu ! Hehe " Jee terkekeh menatap Joon.

" Ini memang bukan diriku ! Aigo bagaimana menjelaskannya, aku ini bukan Joon ! Berulang kali aku bilang kan jika aku ini Moa ! " Moa bersi keras meyakinkan Jee.

Jee menarik kursi roda Joon mendekatinya , menatap Joon sangat dekat.

" Kalau kau wanita ayo kita pacaran ! " Jee melirik bibir Joon yang kini sangat dekat.

" Mwoya ! a..aku kan ada di tubuh pria " Joon mendorong Jee pelan , menjauhkan Jee dari hadapan wajah nya.

Jee hanya tersenyum kecil , sambil terdorong oleh Joon.
" Dan sekarang kau bilang pria.."
Wajah Joon memerah , dan salah tingkah.

. . . ⇢ ˗ˏˋ Bersambung ࿐ྂ

Bukan DirikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang